Lagi-lagi beberapa Desa di Sumatra Barat berjaya menyabet penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), kali ini di tahun 2024.
ADWI merupakan sebuah program unggulan yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Diluncurkan sejak tahun 2021, ADWI bertujuan untuk memberikan penghargaan dan apresiasi kepada desa wisata yang berprestasi dalam mengembangkan potensi pariwisatanya.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mempercepat pembangunan desa wisata, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.
Tujuan lainnya adalah mengoptimalkan potensi desa wisata, memperkuat tata kelola destinasi, serta memastikan keberlanjutan lingkungan.
Pada ADWI 2024, Sumatra Barat menunjukkan prestasi gemilang dengan 34 desa wisata masuk dalam 500 besar, 28 desa wisata dalam 300 besar, 9 desa wisata dalam 100 besar, dan 3 desa wisata berhasil masuk dalam 50 besar.
Tiga desa wisata yang berhasil masuk 50 besar ini adalah Desa Wisata Ekowisata Berbasis PRB Nagari Amping Parak Kabupaten Pesisir Selatan.
Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang Kabupaten Solok, dan Desa Wisata Pesona Pagadih Kabupaten Agam.
Berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai ketiga desa tersebut yang mungkin masih belum diketahui banyak orang,
1. Desa Wisata Ekowisata Berbasis PRB Nagari Amping Parak
Desa Wisata Ekowisata Berbasis PRB Nagari Amping Parak, terletak di Kabupaten Pesisir Selatan.
Nagari Ampiang Parak berjarak 119,5 Km dari Kota Padang dan dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan bermotor roda empat maupun roda dua.
Dikenal sebagai salah satu desa wisata rintisan yang menonjol dalam hal keberlanjutan lingkungan dan pengurangan risiko bencana (PRB).
Nagari Amping Parak memiliki kawasan hutan mangrove yang luas, dan menjadi rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Baca Juga Pesona Kubu Gadang, Desa Wisata Terbaik di Sumatera Barat
Desa Wisata Amping Parak memiliki beragam kegiatan menarik seperti, mengayuh kano, elo pukek, rilis penyu, menyaksikan penyu bertelur, surfing, diving dan snorkeling Gosong Nambi dan berbagai atraksi mangrove.
Selain itu, desa ini juga menyediakan fasilitas penginapan yang ramah lingkungan, yang memungkinkan wisatawan merasakan suasana pedesaan yang asri.
Keberhasilan Nagari Amping Parak dalam ADWI 2024 juga tidak lepas dari upaya kolaboratif antara masyarakat setempat dan pemerintah daerah setempat.
Fasilitas yang tersedia berupa areal parkir, ATM mini, balai pertemuan, cafetaria, jungle tracking, kamar mandi umum, kios souvenir, kuliner, musholla, outbound, selfie area, spot foto, tempat makan hingga wifi area.
2. Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang
Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang, yang terletak di Kabupaten Solok, termasuk dalam kategori desa wisata berkembang.
Lokasinya dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) lebih kurang 2,5 jam perjalanan darat.
Desa ini dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, terutama pemandangan Danau Diateh yang dikelilingi oleh perbukitan hijau dan udara yang sejuk.
Keindahan panorama alamnya menjadikan desa danau diateh destinasi ideal bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam.
Danau Diateh menawarkan berbagai aktivitas wisata air seperti berperahu, memancing, dan menikmati pemandangan hamparan danau yang tenang.
Di sekitar danau, terdapat kebun teh yang luas, dimana wisatawan dapat belajar tentang proses pengolahan teh serta menikmati teh segar yang dihasilkan oleh perkebunan lokal.
Selain itu, desa ini juga menyediakan homestay yang dikelola oleh masyarakat setempat untuk pengalaman yang lebih menyeluruh.
Fasilitas yang tersedia berupa areal parkir, ATM mini, jungle tracking, kamar mandi umum, kios souvenir, pusat kuliner, musholla, outbound, selfie area, spot foto, tempat makan, wifi area.
Keberhasilan desa ini dalam ADWI 2024 merupakan bukti dari komitmen masyarakat dan pemerintah dalam mengembangkan potensi wisata desa.
3. Desa Wisata Pesona Pagadih
Desa Wisata Pesona Pagadih, terletak di Kabupaten Agam, termasuk dalam kategori desa wisata rintisan.
Adapun mengenai nama Pagadih muncul dari kata perintah ‘Paga-dih!’ yang artinya seseorang memerintahkan untuk memagari suatu daerah.
Lama-kelamaan tongkat yang ditancapkan tersebut hidup dan tumbuh menjadi kayu beringin besar yang sampai saat ini masih hidup ditengah-tengah desa.
Desa ini memiliki potensi budaya yang kaya, dengan berbagai tradisi dan kesenian lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Rekomendasi kunjungan ke Desa Wisata Pagadih yaitu Air Terjun Sarasah Pagadih Gadang, Gua Ngalau, Bukik Ngalau/Bukik Kebun Serai, Bukik Tontong dan Camping Ground, Surau Tuo Syekh Tuanku Jadid, Makam Syekh Tuanku Jadid / “Tampat”.
Tempat lain yang tidak kalah menarik adalah, makam 6 Rajo, Rumah Singgah M. Natsir Dan Mr. Syafruddin Prawiranegara, Festival Batanam Padi, Festival Panen Padi, Alek Gadang Nagari Pagadih
Fasilitas yang ada di Desa Wisata Pesona Pagadih yaitu areal parkir, jungle tracking, kuliner, musholla, selfie area, spot foto, dan wifi area.
Selain itu, di Desa Wisata Pesona Pagadih juga tersedia sejumlah homestay berupa rumah gadang masyarakat setempat.
Keberhasilan tiga desa wisata dari Sumatra Barat dalam ADWI 2024 menunjukkan komitmen dan kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
Hal ini menjadikan potensi wisata desa dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan.
Jangan sampai melewatkan kunjungan ketiga desa wisata nominasi ADWI tersebut diatas dan rasakan sensasi wisata baru yang unik dan tidak terlupakan.
Editor: Nanda Bismar