Ikan Larangan di Sumatera Barat merupakan objek wisata yang unik dan sarat dengan nilai-nilai budaya setempat.
Di sejumlah daerah, ikan-ikan di sungai dilarang untuk ditangkap karena dianggap sakral dan membawa berkah bagi masyarakat setempat.
Tradisi ini bukan hanya sekedar kepercayaan, tetapi juga bagian dari kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun dan masih dijaga hingga kini.
Dalam artikel berikut, West Sumatra 360 akan mengajak kamu menjelajahi empat rekomendasi wisata ikan larangan di Sumatera Barat.
Setiap tempat memiliki pesonanya tersendiri, mulai dari keindahan alam yang menenangkan hingga mitos dan cerita mistis yang tersembunyi dibaliknya.
1. Ikan Larangan Lubuak Landua
Ikan Larangan Lubuak Landua, Pasaman Barat, merupakan salah satu destinasi wisata religi dan adat yang terkenal di wilayah ini.
Tradisi ini berawal dari mitos masyarakat sekitar tentang ikan-ikan di sungai yang tidak boleh ditangkap.
Terutama di area dekat surau yang didirikan oleh Syekh Muhammad Basyir, seorang ulama Thariqat Naqsyabandiyah pada tahun 1852.
Masyarakat setempat percaya bahwa menangkap atau memakan ikan di sekitar sungai akan membawa nasib buruk, seperti sakit atau musibah.
Ikan-ikan yang ada di Lubuak Landua berukuran sangat besar, karena sudah dipelihara dan dilarang untuk ditangkap sejak ratusan tahun silam.
Pengunjung dapat merasakan pengalaman unik dengan mandi bersama ikan-ikan di sungai yang aman dan tidak terlalu dalam.
Tersedia juga penyewaan ban bagi anak-anak yang belum bisa berenang.
Kemudian bagi yang tidak ingin berenang, bisa memberi makan ikan dengan sayuran seperti daun singkong dan kacang panjang, yang bisa dibeli seharga Rp. 2.000.
Aeral wisata ini juga didukung dengan tempat yang menjajakan berbagai kuliner, sehingga kamu bisa menikmati makanan di sekitar lokasi setelah puas bermain air.
2. Ikan Larangan Kubu Koto Bimo
Objek wisata Ikan Larangan Kubu Koto Bimo yang terletak di Korong Kampung Pinang, Padang Pariaman, menawarkan pemandangan alam yang indah.
Sungai Batang Kulitan yang menjadi lokasi ikan larangan dikelola oleh BUMNag (Badan Usaha Milik Nagari), menjadikannya salah satu destinasi wisata yang rapi dan terjaga.
Wisatawan juga diingatkan untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mematuhi aturan adat setempat, seperti tidak menangkap ikan atau melakukan hal yang melanggar norma hukum.
Untuk menikmati pemandangan, terdapat menara pandang kecil di atas pohon yang dapat dinaiki oleh maksimal tujuh orang dewasa.
Suasana di Kubu Koto Bimo sangat menenangkan, dengan kursi-kursi yang tersedia di sepanjang sungai, sehingga pengunjung bisa duduk santai sambil menikmati udara segar.
3. Ikan Larangan Lubuak Minturun
Lubuak Minturun adalah salah satu destinasi wisata ikan larangan yang terletak di Kota Padang.
Di sini, pengunjung dapat berenang di tengah-tengah ikan larangan yang berenang bebas di sungai, namun dengan satu aturan ketat: ikan-ikan tersebut tidak boleh ditangkap.
Masyarakat lokal sangat menjaga tradisi tersebut, dan pengunjung diajak untuk menghormati adat setempat.
Lingkungan sekitar Lubuak Minturun terasa sejuk karena dikelilingi oleh pohon-pohon rimbun yang terjaga dengan baik.
Bagi wisatawan yang tidak ingin berenang, tentu saja dapat membeli makanan ikan seharga Rp. 2.000 untuk memberi makan ikan-ikan yang akan berebut di tepi sungai.
Ada juga penyewaan ban pelampung dengan harga Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000, tergantung ukuran.
Tempat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana alami sambil berinteraksi dengan ikan larangan yang dipercaya membawa berkah bagi masyarakat setempat.
4. Ikan Sakti Sungai Janiah
Sungai Janiah, yang terletak di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, merupakan destinasi wisata unik yang dikenal dengan mitos Ikan Sakti.
Legenda setempat menceritakan bahwa dahulunya dua anak kecil berubah menjadi ikan setelah jatuh ke dalam sungai saat hendak menuju surau untuk shalat subuh.
Keberadaan ikan sakti ini dipercaya membawa berkah dan keajaiban bagi masyarakat setempat, dan ikan-ikan tersebut dilarang untuk ditangkap atau dikonsumsi.
Selain kisah mistisnya, Sungai Janiah juga menawarkan pemandangan alam yang memukau.
Di dekat lubuk tempat ikan sakti berada, terdapat Bukit Batanju yang memiliki batu berbentuk wajan besar, menambah daya tarik tempat ini.
Pengunjung yang datang ke Sungai Janiah dapat menikmati suasana alam yang sejuk dan menenangkan, sambil menyelami keunikan tradisi lokal.
Kombinasi antara keindahan alam dan legenda mistis menjadikan tempat ini salah satu destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda di Sumatera Barat.
Wisata ikan larangan di Sumatera Barat menawarkan lebih dari sekadar bermain dengan ikan dengan pemandangan yang indah.
Destinasi-destinasi diatas juga menjadi cerminan dari kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun dan masih dilestarikan hingga kini.
Selain mendapatkan pengalaman liburan yang menyenangkan, kamu juga turut berperan dalam menjaga kelestarian tradisi dan adat istiadat setempat.
Editor: Nanda Bismar