Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Berburu Tempat Makan Seafood Segar Terbaik di Padang

    May 7, 2025

    6 Rekomendasi Kopi Keliling di Bukittinggi: Ngopi Enak Enggak Perlu Mahal!

    May 5, 2025

    Mengenal 5 Bandara di Sumatera Barat: Cerita Sejarah Hingga Modernisasi

    May 3, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    West Sumatra 360
    Sunday, May 11 Login
    • Home
      • About
      • Privacy Policy
      • UMKM
    • Culture
    • To Do
    • Food
    • Travel Tips
    West Sumatra 360
    Home»Wisata»Budaya»5 Fakta Unik Tradisi Merantau di Minangkabau
    Budaya

    5 Fakta Unik Tradisi Merantau di Minangkabau

    Oki SaputraBy Oki SaputraJanuary 28, 2024
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Merantau West Sumatra
    Bus NPM - Photo Youtube Surya 17
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
    www.PrivateJetFinder.com

    Merantau ternyata bukan hanya sekedar tradisi di Minangkabau, lebih dari itu banyak fakta unik dan menarik yang menarik untuk diketahui.

    Walaupun tidak diketahui secara pasti kapan tradisi ini bermula, namun marantau masih eksis hingga saat ini.

    Menariknya merantau yang dahulunya adalah identik dengan laki-laki, belakangan ini ternyata juga banyak perempuan yang melakukannya.

    Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tradisi yang satu ini, dan mengungkap makna yang terkandung.

    West Sumatra 360 telah menyiapkan informasi singkatnya untuk kamu, sebagai berikut,

    1. Merantau Berhubungan Dengan Sistem Matrilineal

    Secara umum marantau diartikan sebagai kegiatan meninggalkan kampung halaman guna untuk memperoleh kehidupan ekonomi yang layak, menimba ilmu atau pendidikan dan lainnya.

    Hal itu tentu memang benar, tapi di Minangkabau Marantau bukan hanya sekedar perpindahan tempat saja.

    Hal ini berkaitan dengan sistem kekerabatan yang ada di Minang yaitu Matrilinear dengan garis keturunan ibu yang kuat.

    Sistem kekerabatan Matrilinear yang menjadi ciri khas di Minangkabau menjadi salah satu faktor pendorong.

    Karena pada dasarnya di Minangkabau lelaki tidak begitu banyak mendapatkan harta waris atau harta pusaka, sehingga untuk mencari penghidupan yang layak kaum lelaki minang harus merantau demi mencapai kesuksesan.

    2. Filosofi Merantau Bagi Lelaki Minang

    Dari usia dini, pemuda Minangkabau sudah dikenalkan dengan konsep hidup mandiri, seperti yang tercermin dalam tradisi ka surau.

    Di rumah gadang, tidak disediakan kamar khusus untuk laki-laki, sehingga membentuk pemuda-pemuda tersebut menjadi individu yang terbiasa dan memiliki ketangguhan untuk mencari kehidupan di luar wilayah asal mereka.

    Dengan kata lain, pemuda Minangkabau telah dipersiapkan secara mental dan fisik untuk menghadapi tantangan hidup di daerah rantau.

    Terdapat pepatah yang berbunyi “Karatau Madang di hulu, Babuah Babungo Balun. Ka Rantau Bujang dahulu dirumah paguno balun”.

    Filosofi dari pepatah itu berarti jika di kampung halaman belum mampu memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat secara umum.

    Sebaiknya mempertimbangkan untuk merantau terlebih dahulu.

    Baca Juga Berbagai Keunikan Tradisi Pesta Panen di Sumatera Barat

    3. Hubungan Merantau dengan Pembagian Wilayah di Minangkabau

    Proses perpindahan orang dari wilayah inti ke wilayah luar, disebut marantau atau pergi ke rantau.

    Di Minangkabau terdapat 3 pembagian wilayah yaitu daerah darek (luhak), daerah rantau dan daerah pasisia.

    Nah ketiga pembagian wilayah tersebut juga yang menjadi awal mula cikal bakal marantau di Minangkabau.

    Istilah marantau merujuk kepada kata “Rantau” yang mana merupakan perpindahan dari daerah inti (tigo luhak) ke daerah Rantau.

    Proses itulah yang disebut dengan pai ka Rantau atau marantau. Berikut merupakan 3 pembagian wilayahnya:

    Daerah Darek

    Dianggap sebagai sumber dan pusat kebudayaan tradisional Minangkabau, serta terletak di dataran tinggi.

    Darek dibagi menjadi tiga wilayah utama, yaitu Luhak Tanah Datar, Luhak Agam, dan Luhak Limo Puluh Koto.

    • Luhak Tanah Datar mencakup wilayah kabupaten Tanah Datar saat ini, sebagian dari Sawahlunto, Sijunjuang, dan Solok.
    • Luhak Agam, yang juga dikenal sebagai ampek angkek, Lawang nan tigo balai, dan nagari sakaliliang Danau Maninjau, membentang di sekitar gunung sago bagian utara dan barat, sepanjang batang sinamar, serta seiliran batang Lampasi dan Batang Agam, bahkan hingga ke daerah sipisau pisau Anyuik (Pekanbaru saat ini).
    • Sementara itu, Luhak Limo Puluh Koto mencakup wilayah sepanjang batang sinamar, daerah sekitar gunung sago bagian utara dan barat, seiliran batang Lampasi dan Batang Agam, bahkan hingga ke sipisau pisau Anyuik (Pekanbaru saat ini).

    Daerah Rantau

    Dahulu merupakan tempat merantau bagi penduduk Luhak Nan Tigo.

    Mereka berpindah ke daerah lain dan mendirikan negeri baru dengan tetap mempertahankan adat istiadat dari daerah asal mereka.

    Umumnya, daerah ini terletak sepanjang aliran sungai yang bermuara ke timur, menuju selat Malaka, termasuk Rantau Nan Sembilan di Malaysia.

    Daerah Minangkabau ini juga dikenal dengan sebutan Rantau Nan Tujuah Jurai, yang mencakup kampar, kuantan, XII Koto, cati nan tigo, Negeri Sembilan, Tiku Pariaman, dan Pasaman.

    Daerah Pasisie

    Yaitu daerah tepi Pantai seperti Pasaman Barat, Pariaman dan Pasisia.

    Merantau - Photo nurcholis.com
    Merantau Photo nurcholiscom

    4. Rendang Sebagai Bekal Merantau

    Ternyata rendang memiliki kaitan erat dengan tradisi Marantau yang ada di Minangkabau sebagai penganan utama.

    Jadi tidak heran bahwa rendang menjadi makanan utama yang dibawa oleh para perantau yang ingin bepergian dari kampung halamannya.

    Selain enak dan lezat, rendang juga bisa tahan dalam waktu yang lama, sehingga cocok untuk dijadikan bekal dalam jangka waktu yang lama.

    Hal tersebut ternyata sangat berpengaruh dalam persebaran kuliner khas minang ini karena melalui para perantau, rendang semakin diketahui hingga ke berbagai daerah.

    5. Pantang Pulang Sebelum Sukses

    Kebanyakan orang pasti merantau dengan tujuan demi meningkatkan perekonomian dan kebutuhan yang layak.

    Sehingga bisa menjalani kehidupan yang lebih baik.

    Sehingga terdapat mindset yang tertanam di Masyarakat Minang pada umumnya, jika merantau haruslah sukses dan baru akan balik ke kampung halaman.

    300*250

    Sehingga munculah kata-kata bagi para perantau “pantang pulang sabalum manjadi”.

    Hal itu sudah menjadi kebiasaan di masyarakat minang ketika merantau, sehingga orang yang merantau biasanya akan bekerja dengan giat demi mencapai kesuksesan.

    Demikianlah lima tradisi unik yang berkaitan dengan tradisi merantau di Minangkabau yang masih lestari hingga saat ini.

    Semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan menambah wawasan mengenai tradisi dan budaya yang ada di Minangkabau. Ikuti terus kami untuk informasi menarik lainnya ya!

    Editor: Nanda Bismar
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
    Oki Saputra
    • Website
    • Instagram

    Related Posts

    Kerajaan Malayu Dharmasraya: Menelusuri Jejak Kejayaan Masa Lampau di Bumi Sumatera

    May 3, 2025

    Mengenal 5 Olahraga Tradisional Pariaman yang Seru dan Penuh Makna Budaya

    April 13, 2025

    Prasasti Kuburajo: Menelusuri Jejak Kejayaan Adityawarman di Tanah Datar

    March 3, 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Top Posts

    Berburu Tempat Makan Seafood Segar Terbaik di Padang

    May 7, 2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    December 1, 2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    December 3, 2022

    5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

    December 4, 2022

    6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

    December 5, 2022

    Subscribe to Updates

    Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Sun 11 May 2025

    Check-out date

    Mon 12 May 2025
    Booking.com
    Most Popular

    Berburu Tempat Makan Seafood Segar Terbaik di Padang

    May 7, 2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    December 1, 2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    December 3, 2022
    Our Picks

    Berburu Tempat Makan Seafood Segar Terbaik di Padang

    May 7, 2025

    6 Rekomendasi Kopi Keliling di Bukittinggi: Ngopi Enak Enggak Perlu Mahal!

    May 5, 2025

    Mengenal 5 Bandara di Sumatera Barat: Cerita Sejarah Hingga Modernisasi

    May 3, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Sun 11 May 2025

    Check-out date

    Mon 12 May 2025
    Booking.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • About
    • Privacy Policy
    • Our Team
    © 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?