Sumatera Barat di era modern seperti saat sekarang ini, ternyata pernah bahkan mungkin masih menyimpan kisah masa lalu tentang hal-hal berbau mistik.
Cerita mistik atau gaib tersebut terus diceritakan secara turun temurun seolah menjadi menjadi rahasia umum di beberapa kalangan masyarakat.
Diantara masyarakat sekarang ini tentu saja ada yang masih percaya dan ada juga yang sudah tidak percaya lagi.
Walaupun begitu beberapa cerita mistik tersebut pernah hadir dan telah menjadi fenomena yang berkembang secara turun menurun di Minangkabau.
Beberapa dikaitkan dengan penggunaan ilmu hitam, guna-guna, dan kekuatan gaib lainnya dengan tujuan dan maksud tertentu pula.
Penasaran dengan berbagai intrik mistik berbau ilmu hitam yang pernah dan masih berkembang di masyarakat Sumatera Barat, berikut ulasan menariknya.
1. Gasiang Tangkurak
Gasiang tangkurak telah lama dikenal luas sebagai salah satu ilmu hitam paling ikonik dari Minangkabau.
Ilmu ini dipercaya kerap digunakan untuk memikat atau mengguna-guna seseorang agar tergila-gila, terutama dalam konteks asmara.
Pria yang cintanya ditolak bisa menggunakan ilmu ini untuk menundukkan hati perempuan incarannya.
Ritual gasiang tangkurak melibatkan media berupa tengkorak manusia khususnya dari orang yang dulunya memiliki kemampuan spiritual tinggi.
Tengkorak tersebut kemudian diproses dan diputar sambil diiringi mantra magis bernuansa pentatonik. Salah satu syairnya yang terkena berbunyi,
“Jikoknyo lalok tolong jagokan, jikoknyo tagak suruah jalan di siko denai nantikan…”
Ritual biasanya dilakukan pada malam Kamis atau Jumat dan dilanjutkan dengan bersemedi di kuburan yang disebut “batarak.”
Meski sempat menghilang pasca masuknya Islam, praktik ini masih digunakan secara diam-diam oleh kalangan tertentu.

2. Cirik Barandang
Cirik barandang adalah ilmu hitam dalam bentuk ramuan yang ditanamkan dengan mantra untuk membuat seseorang jatuh cinta secara tidak sadar.
Uniknya, si korban bisa jadi tidak sadar bahwa dirinya sedang terkena pengaruh ilmu hitam ini.
Gejalanya tidak mencolok seperti pelet biasa, tapi sangat kuat mengikat secara batin.
Korban biasanya akan mengalami kegelisahan ekstrem, sulit tidur, dan selalu memikirkan si pelaku.
Bahkan saat tidur, ia bisa mengigau dan menyebut-nyebut nama pelaku sehingga memberikan efek psikologisnya sangat dalam.
Cirik barandang biasanya disimpan dalam benda kecil seperti saputangan dan hanya diberikan atau digunakan pada momen tertentu.
Ilmu ini konon hanya diketahui dan dipraktikkan oleh orang-orang dengan tingkat ilmu spiritual tinggi.
Baca Juga 5 Fakta Unik dan Menarik tentang Nagari Seribu Menhir Maek
3. Santuang Palalai
Santuang palalai bisa dibilang sebagai bentuk lain dari santet, tapi dengan tujuan khusus yaitu membuat seseorang kesulitan mendapat jodoh atau rezeki.
Ilmu ini sering dilancarkan karena rasa sakit hati atau dendam mendalam kepada seseorang, kemudian efeknya bisa terasa sangat lama dan sulit dideteksi.
Korban yang terkena santuang palalai akan mengalami keanehan dalam hubungan asmara.
Jika ia menyukai seseorang, maka orang itu akan menjauh dan apabila ada pasangan yang saling mencintai, maka keluarga akan menolak atau muncul halangan besar.
Selain itu, korban bisa mengalami stres, putus asa, dan bahkan depresi karena merasa selalu gagal dalam hubungan.
4. Palasik
Palasik adalah ilmu hitam yang sangat ditakuti, khususnya oleh para ibu yang memiliki bayi atau balita.
Konon, pelaku ilmu ini bisa memisahkan kepala dari tubuhnya dan melayang mencari mangsa.
Palasik dipercaya bersifat turun-temurun hingga tujuh keturunan, dan diwariskan melalui ritual rahasia.
Salah satu tanda khas palasik yang dipercaya adalah tidak adanya lekukan di antara hidung dan bibir atas.
Mereka menyasar bayi dalam kandungan, bayi baru lahir, bahkan mayat anak kecil.
Efek serangan palasik bisa berupa bayi lahir tanpa ubun-ubun, sakit-sakitan, atau meninggal secara misterius.
Orang tua yang mencurigai gangguan palasik akan menyiapkan pengaman spiritual seperti doa-doa khusus dan menjaga bayi kontak langsung dengan orang asing.
5. Biriang-Biriang
Berbeda dengan Ilmu hitam lainnya, biriang-biriang dipercaya menyerang fisik secara langsung, khususnya bagian kulit korban.
Biriang-biriang membuat penderitanya mengalami gatal-gatal luar biasa yang tidak kunjung sembuh, bahkan semakin parah jika digaruk.
Terdapat berbagai jenis biriang, seperti biriang asok (berupa asap), biriang kariang (kering), dan biriang basah.
Penyakit ini sulit disembuhkan, bahkan dengan pengobatan medis modern sekalipun.
Biasanya pelaku memasukkan racun gaib ke pakaian atau peralatan korban.
Tujuannya adalah untuk mempermalukan dan menjatuhkan rasa percaya diri korban, membuatnya dijauhi dalam lingkungan sosial.
Konflik yang melatarbelakangi biriang-biriang biasanya berawal dari ucapan yang menyinggung dan berujung pada dendam mendalam.
Cerita tentang ilmu hitam di Sumatera Barat adalah bagian dari realitas budaya yang masih dipercaya dan, dalam beberapa kasus, diam-diam masih dipraktikkan.
Walaupun ilmu hitam diatas terdengar menyeramkan, penting untuk menyikapinya secara bijak dan tidak menjadikan alasan untuk menilai entitas secara keseluruhan.
Editor: Nanda Bismar