Solok Selatan ternyata menyimpan kekayaan seni tradisional yang masih lestari hingga saat ini.
Sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia tentu saja sudah sepatutnya kesenian tradisional tersebut tetap dipertahankan.
Adapun beberapa kesenian tradisional yang dimaksud adalah seperti, Gandang Sarunai yang merupakan perpaduan dua alat musik yaitu Gandang dan Sarunai.
Kemudian Batombe dengan seni pantun sebagai unsur utamanya, Indang Tagak dengan gerakan tubuh yang meliuk-liuk.
Lalu Canang Limo dan Canang Anam yang dimiliki oleh setiap rumah gadang di Nagari Abai.
Hingga alat musik tradisonal yang hampir punah yaitu Saluang Panjang Patiak Tigo.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keunikan dan daya tarik masing-masing kesenian, Yuk, simak ulasan dari West Sumatra 360,
1. Gandang Sarunai
Gandang Sarunai, merupakan pertunjukan musik tradisional yang dimainkan secara bersama-sama menggunakan dua buah gendang “bermuka dua” dan satu buah alat tiup yang disebut dengan Sarunai.
Menariknya, pertunjukan seni Gandang Sarunai juga telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia pada tahun 2022.
Gandang Sarunai biasanya dimainkan dalam upacara pengangkatan Niniak Mamak di Kabupaten Solok Selatan sebagai hiburan bagi para tamu yang hadir.
Alunan suara musik dari Gandang dan Sarunai memiliki ciri khas tersendiri yang mampu menghipnotis pendengarnya.
2. Batombe
Pada sejarah awalnya, tradisi Batombe sangat erat kaitannya degan pembangunan rumah gadang di Nagari Abai, Solok Selatan.
Masyarakat setempat membangun rumah gadang secara gotong royong sembari diisi dengan berbalas pantun dengan maksud memberikan motivasi kepada orang-orang yang bekerja.
Kesenian Batombe pada dasarnya adalah seni balas membalas pantun dengan cara mendendangkan pantun antara kaum laki-laki dan perempuan di Sungai Abai.
Untuk semakin menyemarakkan suasana, tradisi Batombe juga kerap kali diiringi oleh alat musik tradisional seperti Rabab (sejenis biola).
Walaupun dewasa ini pembangunan rumah gadang di Sungai Abai sudah tidak dilakukan.
Namun, tradisi Batombe masih eksis di berbagai acara seperti acara pernikahan, pengangkatan datuk, festival kebudayaan, hingga penyambutan tamu khusus.
3. Indang Tagak
Kesenian Indang Tagak adalah seni tradisional yang berasal dari Jorong Sampu, Nagari Lubuak Gadang Utara, Solok Selatan.
Permainan ini dimulai dengan para pemain yang duduk berdampingan membentuk dua shaf yang saling berhadapan.
Kemudian perlahan-lahan berdiri dan memulai tarian.
Gerakan tubuh penari yang meliuk-liuk menjadi ciri khas dari kesenian Indang Tagak.
Dimana para pemain melakukan gerakan secara serempak dan berlawanan arah satu sama lain.
Tarian Indang Tagak tidak akan lengkap tanpa alat alat musik seperti Gandang, Gong, Rabab dan Sarunai yang mengiringi tarian para pemain Indang.
Kesenian Indang Tagak kerap dilakukan pada saat perayaan hari besar umat Islam.
Adapun makna dari tarian Indang Tagak adalah tentang penyebaran Islam serta dasar ajaran yang terkandung dalam agama Islam.
Kesenian Gandang Tambua Tasa dari Kota Pariaman
4. Kesenian Canang Limo dan Canang Anam
Kesenian Canang Limo dan Canang Anam merupakan seni music tradisi yang dimiliki oleh setiap rumah gadang di Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batanghari.
Kesenian langka ini dimainkan oleh lima orang dengan menggunakan alat musik berbahan perunggu.
Alat musik ini bernama Canang yang ukurannya lebih besar dari telempong.
Keunikan dari kesenian Canang Limo dan Canang Anam adalah perbedaan keunikan masing-masing alunan musik yang dimiliki oleh 14 Rumah Gadang yang ada.
Biasanya penonton akan terpukau dengan keindahan musik dan gerakan penari dalam setiap pertunjukan Canang Limo atau Canang Anam.
5. Saluang Panjang Patiak Tigo
Tidak seperti Saluang pada umumnya yang ada di Minangkabau, Solok Selatan memiliki Saluang yang lebih panjang dengan ciri khas lubang yang hanya ada tiga pada Saluang.
Disebutkan bahwa kesenian Saluang Panjang Patiak Tigo hampir mengalami kepunahan, karena semakin berkurangnya para pemain yang ahli memainkan dan minat untuk mendengarkan alat musik tradisional tersebut.
Pada masanya Saluang Patiak Tigo adalah hiburan yang dimainkan oleh masyarakat saat mengembalakan ternak.
Hingga berkembang menjadi kesenian yang kerap dimainkan setiap malam-malam tertentu di halaman rumah masyarakat setempat.
Saat ini tradisi tersebut masih dapat ditemukan pada beberapa acara adat seperti perkawinan, alek nagari, turun mandi anak hingga khitanan.
Kesenian tradisional yang berasal dari Solok Selatan tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.
Oleh karena itu, kita perlu terus melestarikan dan mempromosikan berbagai kesenian tersebut, agar dapat semakin dikenal oleh banyak orang dan tetap terjaga keberadaanya.
Melestarikan kesenian tradisional juga berarti melestarikan budaya yang terkandung dalam nilai-nilai masyarakat di Minangkabau.