Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    3 Alat Pertanian Tradisional Asal Sumatera Barat

    10/06/2025

    5 Kosakata Keseharian yang Identik dengan Orang Pariaman

    08/06/2025

    Mengenal 3 Gelar dan Penghargaan bagi Laki-Laki di Pariaman

    08/06/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    West Sumatra 360
    Wednesday, June 11 Login
    • Home
      • About
      • Privacy Policy
      • UMKM
    • Culture
    • To Do
    • Food
    • Travel Tips
    West Sumatra 360
    Home»Wisata»Budaya»5 Kosakata Keseharian yang Identik dengan Orang Pariaman
    Budaya

    5 Kosakata Keseharian yang Identik dengan Orang Pariaman

    Yoga PrasetyoBy Yoga Prasetyo08/06/2025
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    5 Kosakata Keseharian yang Identik dengan Orang Pariaman
    Photo by Aaron Burden on Unsplash
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Kosakata Keseharian biasa digunakan oleh masyarakat dalam satu komunitas agar lebih mudah berkomukasi.

    Dibalik Bahasa Minang yang digunakan secara luas, tetap saja terdapat ragam dialek dan kosakata unik di tiap kota dan kabupaten, termasuk Pariaman.

    Bukan hanya dikenal karena budaya Hoyak Tabuiknya atau pesona Pantai Gandoriah, tetapi juga karena logat dan kosakata lokalnya yang sangat khas.

    Jadi tidak heran, seseorang yang berasal dari Pariaman sering kali bisa dikenali hanya dari cara bicaranya.

    Dalam percakapan sehari-hari, terdapat banyak kosakata yang berbeda dan telah menjadi identitas linguistik tersendiri.

    Berikut adalah 5 kosakata keseharian yang identik dengan orang Pariaman, yang sering digunakan dan mudah dikenali oleh masyarakat dari daerah lainnya.

    1. We-e

    Kosakata pertama yang sangat mencolok dan sering terdengar dalam percakapan warga Pariaman adalah “we-e”.

    Kata ini merujuk pada “dia” atau “mereka” dalam bahasa Indonesia.

    Berbeda dengan bahasa Minang umum yang mungkin menggunakan “inyo” atau “urang tu”, di Pariaman “we-e” jauh lebih lazim dipakai dalam obrolan informal.

    Contoh kalimat:

    We-e pai jalan-jalan ka Pulau Angso Duo.
    (Dia atau mereka pergi jalan-jalan ke Pulau Angso Duo.)

    2. E atau Je

    Berikutnya ada kosakata “e” yang juga sering digunakan sebagai pengganti kata “saja” atau “lah”.

    Dalam beberapa konteks, “e” juga bisa bermakna “dia” sebagai bentuk pendek dari “we-e”.

    Menariknya, di Pariaman, “e” juga memiliki kembarannya, yaitu “je”, yang bermakna serupa dan digunakan tergantung konteks serta intonasi kalimat.

    Contoh kalimat:

    Makan nasi sala e lah.
    (Makan nasi sala saja lah.)

    E lah pernah ka Piaman mah.
    (Dia sudah pernah ke Pariaman.)

    3. Nyeh

    Kata “nyeh” adalah bentuk lokal dari “nyoh” atau “nyo” dalam bahasa Minang umumnya.

    Fungsinya adalah sebagai penekanan kata “cuma” atau “hanya” dalam konteks pembicaraan sehari-hari.

    Penggunaan “nyeh” sangat umum, terutama saat menyampaikan rasa heran atau kecewa karena jumlah atau hasil yang sedikit.

    Contoh kalimat:

    Iko e nyeh? Senek ngaik pensi e.
    (Cuma ini aja? Sedikit sekali pensinya.)

    Kata “nyeh” menjadi salah satu kosakata yang membuat logat Pariaman terdengar ekspresif dan sedikit dramatis, namun tetap menarik untuk didengar.

    Baca Juga Discover Mentawai: Learn Basic Mentawai Phrases for Your Next Trip

    4. Wayoik atau Owaik

    Dalam situasi tertentu, orang Pariaman juga sering menggunakan kata seru khas seperti “wayoik” atau “owaik”.

    Dimana sejatinya adalah bentuk eksklamatif untuk menyatakan kekaguman, keterkejutan, atau rasa kagum yang luar biasa.

    Dalam bahasa Minang umumnya, kata ini setara dengan “ondeh mandeh” atau “aduhai”.

    Contoh kalimatnya sebagai berikut:

    Wayoik! Ancak ngaik sulaman Nareh ko yeh.
    (Wah! Bagus sekali sulaman Nareh ini ya)

    Dengan penggunaan kata ini, percakapan sehari-hari menjadi lebih hidup dan menggambarkan emosi secara ekspresif.

    Tak heran apabila bertemu dengan seseorang yang menggunakan kata “wayoik”, maka mungkin saja berasal dari Parimana.

    5. Huruf “R” Jadi “Gh”

    Ciri linguistik lainnya yang sangat menonjol dari bahasa sehari-hari masyarakat Pariaman adalah penggantian huruf “R” menjadi bunyi “gh” dalam pelafalan.

    Misalnya, “Pariaman” akan diucapkan menjadi “Piaman”, atau dalam beberapa kasus kata seperti “goreng” diucapkan menjadi “gogheang”.

    300*250

    Contoh penggunaan:

    Kambia (karambia): Kelapa

    Gogheang pisang (goreng pisang): Pisang goreng

    Fenomena diatas bukan sekadar pelesetan atau kesalahan ucapan, melainkan bagian dari sistem fonetik alami yang berkembang di wilayah Pariaman dan sekitarnya.

    Masyarakat dari luar daerah langsung bisa mengenali seseorang berasal dari Pariaman hanya dari cara mereka melafalkan kata-kata tersebut.

    Bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga merupakan cermin budaya dan identitas suatu daerah.

    Kosakata di atas mungkin terdengar lucu atau unik bagi orang luar, tetapi bagi orang Pariaman adalah cara mereka berkomunikasi dengan sesame.

    Sebagai bentuk ekspresi pikiran, perasaan, dan cerita kehidupan sehari-hari dengan warna lokal yang kuat.

    Maka, jika kamu bertemu dengan seseorang yang mengatakan “We-e pai bali gogheang pisang di Piaman”, atau kata “Wayoik”.

    Bisa dipastikan seseorang tersebut bukan hanya sedang lapar, bisa jadi juga sedang menyampaikan identitasnya sebagai orang Pariaman dengan bangga.

    Editor: Nanda Bismar
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
    Yoga Prasetyo
    • Website
    • Instagram

    Related Posts

    3 Alat Pertanian Tradisional Asal Sumatera Barat

    10/06/2025

    Mengenal 3 Gelar dan Penghargaan bagi Laki-Laki di Pariaman

    08/06/2025

    Tradisi Manampuang Dagiang: Merayakan Kebersamaan Hari Raya Idul Adha di Sitingkai

    08/06/2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Top Posts

    3 Alat Pertanian Tradisional Asal Sumatera Barat

    10/06/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022

    5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

    04/12/2022

    6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

    05/12/2022

    Subscribe to Updates

    Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Tue 10 Jun 2025

    Check-out date

    Wed 11 Jun 2025
    Booking.com
    Most Popular

    3 Alat Pertanian Tradisional Asal Sumatera Barat

    10/06/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022
    Our Picks

    3 Alat Pertanian Tradisional Asal Sumatera Barat

    10/06/2025

    5 Kosakata Keseharian yang Identik dengan Orang Pariaman

    08/06/2025

    Mengenal 3 Gelar dan Penghargaan bagi Laki-Laki di Pariaman

    08/06/2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Tue 10 Jun 2025

    Check-out date

    Wed 11 Jun 2025
    Booking.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • About
    • Privacy Policy
    • Our Team
    © 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?