Masjid yang megah di Sumatera Barat tidak hanya dibangun secara bersama-sama atau komunitas, namun banyak diantaranya dibangun dengan sumber dana pribadi.
Tentu saja memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai tempat ibadah, pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan umat.
Masjid-masjid tersebut tidak hanya menjadi ikon keindahan arsitektur, tetapi juga simbol kedermawanan dan kontribusi besar dalam pengembangan keislaman.
Berikut adalah lima masjid megah di Sumatera Barat yang dibangun secara pribadi dan patut untuk kamu ketahui.
1. Masjid Al Hakim
Lokasi: Jl. Samudera, Berok Nipah, Kec. Padang Bar., Kota Padang
Siapa pun yang melewati kawasan Pantai Padang pasti akan terpikat oleh kemegahan Masjid Al Hakim.
Dibangun bergaya arsitektur Timur Tengah yang sekilas mengingatkan pada Taj Mahal, masjid ini mulai dibangun pada tahun 2017.
Berlokasi di lahan bekas area bermain anak dan PKL yang kemudian dihibahkan oleh pemerintah setempat.
Menariknya, masjid ini dibangun oleh seorang donatur pribadi, pengusaha asal Minangkabau, yang memilih untuk tidak mempublikasikan identitasnya.
Kini, Masjid Al Hakim tidak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga pusat kegiatan sosial, seperti program ATM beras untuk 100 kepala keluarga di sekitarnya.
Baca Juga Masjid Nur Zikrillah: Keindahan Miniatur Makkah di Kota Padang
2. Masjid Baiturrahmah
Lokasi: Jl. By Pass, Aie Pacah, Kec. Koto Tangah, Kota Padang
Berada di jantung Kota Padang, Masjid Baiturrahmah memukau siapa pun yang melihatnya dengan desain bergaya Timur Tengah yang mewah dan elegan.
Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 2.006 meter persegi dan diresmikan pada 12 Juli 2017.
Dibangun oleh H. Amran Sutan Sidi Sulaiman, pendiri Yayasan Baiturrahmah dan ayah dari Wali Kota Padang saat ini, Fadly Amran.
Bangunan tersebut menjadi representasi semangat keluarga dalam membangun sarana ibadah yang indah, sekaligus menjadi ikon arsitektur modern Islami di Sumbar.

3. Masjid Mujahidin
Lokasi: Jl. Ir. H. Juanda No.79, Flamboyan Baru, Kec. Padang Bar., Kota Padang
Tidak jauh dari Monumen Perdamaian Muaro Lasak, berdiri Masjid Mujahidin yang megah menjulang.
Lokasinya yang strategis di tepi pantai membuat pengalaman beribadah di masjid ini terasa sangat spesial.
Selain kebersihannya yang terjaga, masjid juga dikenal karena keramahan para pengurusnya—bahkan tersedia kopi dan teh gratis untuk jamaah setiap hari.
Dibangun oleh Nurhayati Subakat, pendiri PT Paragon Technology and Innovation (produsen kosmetik Wardah) yang berasal dari Padang Panjang.
Keberadaan masjid ini menjadi salah satu contoh bagaimana keberhasilan usaha dapat membawa manfaat besar terutama dalam bidang keagamaan.

4. Masjid Rahmatan Lil Alamin
Lokasi: Jl. Ujung Tanah No.49, Lubuk Begalung Nan XX, Kec. Lubuk Begalung, Kota Padang
Berada di kawasan Universitas Putra Indonesia (UPI YPTK) Padang, Masjid Rahmatan Lil Alamin mencuri perhatian dengan kubah emas besar.
Masjid ini juga mengadopsi gaya arsitektur Timur Tengah yang kaya akan detail ukiran dan ornamen bernuansa Islami.
Dibangun oleh Haji Herman Nawas, pendiri UPI YPTK Padang yang sekaligus menjadi tempat ibadah utama di kawasan kampus.
Selain itu masjid juga menjadi penanda semangat pendidikan dan spiritualitas yang berjalan beriringan.

5. Masjid Raudhatul Jannah
Lokasi: Jl. Patanangan, Kubu Gulai Bancah, Kec. Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi
Berbeda dari masjid lainnya yang berdiri luas di area terbuka, Masjid Raudhatul Jannah berada dalam komplek Pondok Pesantren Muhammad Nadis di Bukittinggi.
Walaupun tidak terlalu besar, masjid ini sangat menonjol karena kemegahannya dan ornamen kaligrafi yang menghiasi dinding serta pintunya.
Pintu masjid dilapisi ornamen berwarna emas memberikan nuansa kemewahan yang menawan.
Dibangun oleh Haji Nelson, seorang pengusaha sukses dari Bukittinggi yang mendedikasikan harta bendanya untuk Pembangunan masjid.
Beberapa bangunan masjid diatas menjadi bukti bahwa kontribusi individu mampu menciptakan fasilitas keagamaan yang luar biasa bagi masyarakat sekitar.
Kelimanya adalah bukti nyata bahwa membangun masjid secara pribadi bukan hanya tentang kekayaan, tapi tentang niat tulus untuk berkontribusi bagi umat.
Dari tepi laut hingga tengah kota, dari kampus hingga pesantren, semangat membangun untuk kebaikan terus hidup di Sumatera Barat.
Semoga kamu juga ikut terinspirasi ya, dalam membangun rumah ibadah atapun melakukan hal-hal baik lainnya untuk kepentingan bersama.
Editor: Nanda Bismar