Kota Bukittinggi, sebuah kota terbesar kedua di Sumatera Barat, selalu menawarkan pesona yang memukau bagi para pengunjungnya.
Terletak sekitar 97 km dari Kota Padang, Bukittinggi telah menjelma menjadi salah satu sentral pariwisata Sumatera Barat.
Keunikan kota ini tidak hanya terletak pada destinasi wisatanya yang beragam dan terpusat, tetapi yang tidak kalah menarik adalah kelezatan kuliner yang otentik.
Sebelum merencanakan kunjungan ke kota ini, penting untuk mengetahui beberapa fakta menarik yang akan menambah keseruan pengalaman wisata kamu.
Dengan menggali informasi semacam ini, pengunjung dapat lebih memahami kekayaan budaya, sejarah, dan daya tarik lainnya yang membuat Bukittinggi begitu istimewa.
Oleh karena itu West Sumatra 360 hadir memberikan ulasan fakta menarik yang harus kamu ketahui tentang kota ini,
1. Kota Bukittinggi, Tiga Kali Berganti Nama
Ketika masih dijajah oleh Belanda, Bukittinggi juga dikenal dengan nama Fort de Kock dan dijuluki sebagai Parijs van Sumatra.
Nama kota ini pada masa itu merujuk pada benteng yang dibangun di sana dengan nama Taddsgemente Fort de Kock.
Kemudian selama masa penjajahan Jepang, Bukittinggi mengalami perubahan nama menjadi Si Yaku Sho dan mencakup beberapa wilayah lainnya.
Hingga terakhir berganti menjadi Bukittinggi hingga saat ini.
2. Jam Gadang Sebagai Simbol Utama Kota
Bukittinggi memiliki Jam Gadang yang sebanding dengan menara jam Big Ben di London.
Menara ini terkenal dan menarik perhatian wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Meskipun disebut sebagai kembar, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan. Tinggi Jam Gadang adalah 26 meter, sementara Big Ben mencapai 96 meter.
Puncak Jam Gadang memiliki desain khas dengan bentuk atap mirip tanduk kerbau yang menggambarkan rumah gadang, sedangkan Big Ben memiliki puncak menara yang lebih runcing.
Namun, terdapat kesamaan menarik antara ikon Kota Bukittinggi dan London tersebut.
Mesin yang digunakan di dalam kedua menara berasal dari perusahaan Jerman, Vortmann Relinghausen.
Mesin jam ini sangat langka, bahkan hanya ada dua unit di seluruh dunia. Jam gadang juga menjadi tujuan objek wisata yang paling banyak di Kunjungi di Sumatra Barat.
Kemudian juga menjadi Ikon yang tidak bisa dilepaskan dari Kota Bukittinggi.
3. Aur Kuning Sebagai Pasar Grosir Terbesar Di Sumatera Barat
Bukittinggi dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan grosir terbesar di wilayah Sumatra Barat. Pusat perdagangannya terletak di Pasar Ateh, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning sebagai pasar grosir terbesar.
Dari segi perekonomian, Bukittinggi menduduki peringkat kedua dalam PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) di Sumatera Barat, setelah Kota Padang.
Ketiga pasar tersebut selalu menjadi tujuan masyarakat Sumbar atau luar daerah untuk mencari berbagai kebutuhan barang, terutama pakaian.
Baca Juga 7 Tempat Terhangat Untuk Menikmati Sekoteng di Kota Bukittinggi
4. Surganya Pencinta Kuliner Otentik Nan Lezat
Bukittinggi adalah tempat yang sangat menarik bagi pengunjung yang suka makanan enak dan terkenal dengan masakan tradisional yang menggugah selera.
Salah satunya adalah Nasi Kapau, hidangan lezat yang berasal dari Nagari Kapau Bukittinggi.
Mirip dengan Nasi Padang, Nasi Kapau disajikan dengan berbagai pilihan lauk pauk dan gulai kapau yang terkenal lalu disiram pada sepiring nasi putih hangat.
Beberapa contoh makanan yang sangat populer lainnya seperti dendeng batokok, pisang kapik, dan minuman khasnya yaitu teh talua.
Bukittinggi juga memiliki banyak oleh-oleh kuliner lainnya seperti sanjai, arai pinang, kolang kaliang, dan kerupuk angka 8 yang pasti disukai oleh pengunjung.
5. Kota Kelahiran Bung Hatta
Mohammad Hatta, seorang tokoh kunci dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, juga dikenal sebagai negarawan dan ekonom Indonesia.
Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama.
Mohammad Hatta (Bung Hatta) Lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902, Hatta memiliki Rumah Kelahiran yang dibangun sebagai penghormatan dan tempat untuk mengenang masa kecilnya di Bukittinggi hingga usia 11 tahun.
Setelah itu, Hatta melanjutkan pendidikan menengahnya di Meer Uitgebred Lager Onderwijs di Kota Padang.
Namanya juga diabadikan sebagai salah satu Universitas yang ada di Sumatra Barat yaitu Universitas Bung Hatta di Kota Padang.
Baca Juga Lima Rekomendasi Tempat Makan Nasi Kapau Populer dan Enak di Bukittinggi
6. Pernah Menjadi Ibu Kota Sumatera Dan Ibu Kota Indonesia
Bukittinggi dulunya menjadi pusat pemerintahan Sumatera dengan Gubernur Tengku Muhammad Hasan.
Namun, kemudian dalam undang-undang No. 4 tahun 1959, Bukittinggi dijadikan Ibu Kota Sumatera Tengah yang mencakup wilayah Sumatera Barat, Jambi, dan Riau.
Setelah itu, setiap wilayah tersebut menjadi propinsi sendiri. Saat Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaannya, Bukittinggi menjadi pusat perlawanan.
Pada tanggal 19 Desember 1948, kota ini bahkan dijadikan ibu kota sementara Negara Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda, yang dikenal sebagai Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
7. Sudah Menjadi Kota Wisata Sejak 1984
Sebelum diumumkan sebagai Kota Wisata, kegiatan pariwisata telah menjadi salah satu sumber penghasilan utama bagi penduduk Bukittinggi.
Namun, pada saat itu, pengembangan sektor pariwisata sebagai lambang kota belum sepenuhnya optimal, karena ada kekhawatiran bahwa kedatangan para wisatawan bisa berdampak negatif, seperti memengaruhi nilai-nilai dan agama lokal.
Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1984, Bukittinggi diresmikan sebagai Kota Wisata. Dengan kunjungan wisata yang terus meningkat setiap tahun.
Dengan tujuh fakta menarik yang telah diungkap tentang Bukittinggi, dapat disimpulkan bahwa keindahan alam, kekayaan budaya dan kelezatan kuliner mampu menjadi daya tarik utama kota ini sejak lama.
Bukittinggi bukan hanya sekedar destinasi wisata, melainkan juga sebuah kota yang memiliki cerita dan pesona tersendiri.
Selamat menikmati petualangan dan penjelajahan di Kota Bukittinggi yang penuh keajaiban!
Editor: Nanda Bismar