Kota Pariaman, sebuah kota yang terletak di pesisir pantai Sumatra Barat atau juga dikenal dengan julukan “Kota Tabuik”.
Sebagai kota dengan posisi yang strategis, tentu saja Pariaman menawarkan pesona keindahan alam dan warisan budaya penuh sejarah.
Terletak persis di bibir Samudra Hindia, Pariaman memberikan pengalaman unik melalui pantai-pantai yang menakjubkan dan kekayaan sejarah masa lampau.
Sebagai destinasi wisata yang menarik bagi para pengunjung, Kota Pariaman bisa menjadi alternatif bagi wisatawan yang ingin mencari kepuasan akan kekayaan alam dan budaya, serta ragam kuliner yang menggugah selera.
Nah sebelum kamu berkunjung ke Pariaman, berikut West Sumatra 360 memberikan ulasan mengenai tujuh fakta unik dan menarik yang wajib kamu ketahui tentang Kota Pariaman,
1. Pariaman Kota Tabuik
Pariaman adalah kota yang terkenal dengan tradisi unik yang disebut dengan “Tabuik Piaman.” Festival Tabuik merupakan perayaan tahunan yang sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat.
Acara tahunan ini dilakukan menghormati peristiwa tragedi sejarah, yaitu terkait dengan peristiwa perang di Karbala, Irak.
Pada abad ke-7 Masehi yang melibatkan keluarga Nabi Muhammad (terbunuhnya cucu Rasulullah yaitu Husein Bin Ali).
Perayaan Tabuik di Pariaman dilakukan setiap tahun yaitu pada bulan Muharram dalam kalender islam.
Kegiatan ini mencapai puncaknya pada hari kesepuluh, yang dikenal sebagai hari Asyura.
Pada hari Asyura, Tabuik dibawa dalam prosesi ke laut oleh kelompok masyarakat setempat.
Prosesi ini disertai dengan tarian, musik, dan pawai yang meriah. Tabuik kemudian dimasukkan ke dalam perahu dan diarak menuju laut.
Perayaan Tabuik di Pariaman bukan hanya sekadar ritual budaya, tetapi juga menyiratkan pentingnya memahami sejarah dan nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat setempat.
Tradisi ini telah menjadi bagian integral dari identitas kultural Pariaman dan menunjukkan warisan Islam yang kaya di Indonesia.
2. Terkenal Dengan Kuliner Sala Lauak
Sala Lauak adalah hidangan tradisional berupa camilan yang terkenal di Pariaman.
Hidangan ini berbentuk bola yang diolah dengan bumbu khas Pariaman, sehingga Sala memiliki rasa yang kaya dan tekstur yang lembut.
Bahan utama dalam Sala Lauak adalah ikan laut, terutama ikan kakap atau ikan laut lainnya.
Ikan tersebut juga kemudian diolah dengan rempah-rempah seperti kunyit, serai, daun jeruk, cabai, serta santan kelapa.
Makanan khas ini populer di kalangan masyarakat setempat dan menjadi salah satu ikon kuliner Pariaman.
Keunikan rasa dan cara pengolahannya membuat Sala Lauak menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mencicipi hidangan tradisional Minangkabau.
Sala Lauak tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga mengajak kita untuk mengenal lebih dekat warisan kuliner Sumatra Barat, khususnya dari daerah Pariaman, yang kaya akan tradisi masakan lezat dan beragam.
3. Sate Pariaman
Pariaman juga memiliki sate khasnya tersendiri yaitu sate pariaman.
Sate Pariaman memiliki ciri khas yaitu bumbu atau kuah yang cenderung berwarna merah, dikarenakan penggunaan banyak cabai yang dikombinasikan dengan berbagai jenis rempah.
Tak heran jika cita rasa rempahnya menjadi yang paling mencolok dan rasa pedas dibandingkan dengan sate khas Minang lainnya.
Apalagi, saat dinikmati bersama-sama dengan sala lauak, pengalaman kuliner ini semakin menjadi sebuah kenikmatan yang tak terlupakan.
Baca Juga Sala Lauak: Gorengan Khas Pariaman
4. STIB (Sekolah Tinggi Ilmu Beruk)
Sekolah Tinggi Ilmu Beruk (STIB) merupakan sebuah tempat di Desa Apar dan Kota Pariaman yang melibatkan beruk dalam kegiatan panen kelapa.
Sebuah sekolah yang unik dan hanya berada di Pariaman.
Di sini, beruk tidak hanya terampil dalam memanjat pohon, tetapi juga beruk dilatih untuk memilih buah kelapa yang matang dan siap dipanen.
STIB tidak hanya bertujuan untuk memberdayakan para beruk dalam memanjat kelapa, tetapi juga memberdayakan pawang yang mengelolanya.
Para beruk dilatih untuk memainkan peran penting dalam proses panen kelapa, di mana mereka dapat mengidentifikasi buah kelapa yang matang dan berkualitas.
Selain itu, STIB juga memberikan pelatihan dan dukungan kepada pawang, yang bertanggung jawab atas perawatan dan pelatihan beruk.
Ini menciptakan hubungan simbiosis mutualisme antara manusia, beruk, dan sumber daya alam setempat.
5. Penghasil Kelapa Terbesar Di Sumatra Barat
Pariaman juga merupakan produsen kelapa terbesar di Sumatra Barat. Menurut data BPS tahun 2021, kota Pariaman menghasilkan sebanyak 38.224,86 ton kelapa per tahun.
Angka ini jauh melampaui produksi rata-rata beberapa daerah lain yang hanya mencapai 1.000-2.000 ton kelapa/tahunnya.
Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah Pariaman berada di pesisir pantai sehingga sangat mudah ditumbuhi pohon kelapa.
Pariaman memiliki luas lahan pohon kelapanya dengan total luas 40.312 hektar.
Sehingga pariaman menjadi daerah terbesar dalam produksi kelapa di Provinsi Sumatera Barat jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya.
Baca Juga Menelusuri Hamparan Mangrove dan Konservasi Penyu di Pariaman
6. Ajo Buset Artis Ternama Dari Pariaman
Budi Setiawan, yang akrab dikenal dengan nama panggung Ajo Buset, lahir pada 31 Agustus 1983, adalah seorang penyanyi dan musisi pop Minang asal Pariaman, Sumatera Barat.
Dengan ketenaran yang ikonik, sepertinya hampir semua masyarakat di Sumatera Barat mengenal sosok artis comedian yang satu ini.
Penyanyi komedi yang berasal dari pariaman ini memiliki album yang berjudul “Radio Si Buset” berhasil terjual hingga 30 ribu keping, menjadi sebuah prestasi luar biasa bagi penyanyi Minang yang baru memasuki dunia musik minang.
Hingga tahun 2014, ia telah menghasilkan delapan album yang secara rutin dirilis setiap tahun, serta dua album khusus untuk drama dan duet.
Budi Setiawan atau Ajo Buset, merupakan artis minang yang cukup produktif dalam mengeluarkan karya.
Lagu-lagunya merajai pemutaran di radio dan pasar-pasar musik di Sumatera Barat, yang pada gilirannya membuatnya meraih ketenaran di kalangan masyarakat lokal.
Keberhasilan tersebut juga membuat namanya semakin melejit dan dikenal dengan nama ajo buset (ajo adalah sebutan untuk laki-laki pariaman).
7. Bajapuik Sebagai Tradisi Pernikahan Di Pariaman
Pariaman memiliki tradisi perkawinan yang unik, salah satunya adalah tradisi uang japuik dan uang hilang.
Uang japuik adalah pemberian finansial dari keluarga perempuan kepada calon suami sebelum pernikahan, berbeda dengan mahar yang diberikan saat akad nikah.
Pengantin pria diharapkan memberikan mahar kepada pengantin wanita.
Uang japuik bervariasi berdasarkan gelar kehormatan, adat, dan pendidikan yang dimiliki oleh pengantin pria.
Di sisi lain, uang hilang adalah pemberian finansial dari keluarga perempuan kepada keluarga calon suami, yang tetap menjadi milik keluarga calon suami.
Uang hilang digunakan untuk biaya dapur, yaitu persiapan makanan saat kunjungan pengantin wanita ke rumah pengantin pria.
Tradisi ini juga melibatkan uang hilang untuk membiayai pesta di rumah pengantin pria, membeli keperluan bagi pengantin pria, dan sebagai modal untuk perjalanan hidup bersama setelah pernikahan, sesuai dengan tradisi bajapuik.
Dengan demikian, tradisi ini menciptakan hubungan sosial dan ekonomi yang kuat dalam masyarakat Pariaman.
Demikianlah ulasan mengenai tujuh hal yang harus kamu ketahui tentang Kota Pariaman, dan silahkan tulis di kolom komentar daerah lain yang ingin kamu ketahui keunikannya.
Kami akan senantiasa senang hati memberikan informasi yang menarik mengenai Sumatera Barat!
Editor: Nanda Bismar