Sumatera Barat juga memiliki beberapa landmark yang terkenal dan telah menjadi ciri khas atau penanda suatu wilayah.
Diantaranya terdapat sembilan landmark yang ikonik dari 12 kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Barat.
Landmark ini tidak sembarangan dibangun melainkan memiliki ciri khas dan ceritanya sendiri di tiap daerahnya.
Berikut merupakan sembilan landmark unik dan terkenal yang ada di Sumatera Barat versi West Sumatra 360,
1. Jam Gadang, Kota Bukittinggi.
Jam Gadang merupakan sebuah landmark ikonik dan terkenal yang berada tepat di jantung Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.
Monumen ini juga menjadi salah satu objek wisata favorit di wilayah tersebut dan sangat mewakili identitas kota Bukittinggi.
Selain menjadi daya tarik wisata, Jam Gadang juga memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya terkenal.
Bangunannya yang megah dan bentuknya yang unik, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Jam Gadang bukan hanya sekadar monumen biasa, tetapi juga menjadi salah satu jam dengan mesin buatan Jerman.
Dahulunya mesin jam ini hanya di produksi dua di dunia, bersama dengan Big Ben di London.
Uniknya, jam ini memiliki tanda angka romawi dengan penulisan angka empat yang berbeda, yaitu dengan menggunakan simbol IIII daripada IV.
Selain itu, Jam Gadang juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Sumatra Barat.
Kehadirannya tidak hanya sebagai landmark Kota Bukittinggi, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya dan sejarah masyarakat Sumatera barat.
2. Monumen Tugu Gempa, Kota Padang.
Monumen Gempa Padang, atau dikenal juga sebagai Tugu Gempa Padang, adalah sebuah lambang yang kokoh berdiri untuk mengenang peristiwa dahsyat gempa yang mengguncang Sumatera Barat pada tahun 2009
Gempa itu terjadi pada Rabu tanggal 30 September 2009, dengan kekuatan mencapai 7,6 Skala Richer.
Dampaknya dapat dirasakan hingga ke seluruh wilayah Sumatra barat, bahkan ke provinsi lainnya. Untuk mengenang tragedi besar yang terjadi pada 2009 tersebut maka dibangunlah monument ini.
Tragedi itu merenggut nyawa sebanyak 1.117 jiwa, menyebabkan ribuan orang luka-luka serta kerugian materi lainnya.
Monumen ini di bangun setahun setelah peristiwa dahsyat tersebut tanggal 30 September 2010, bertepatan dengan peresmian Museum Gempa.
Di tengah-tengah monumen ini, terdapat sebuah batu marmer yang diberi tanda tangan oleh pimpinan daerah dan wali kota saat itu.
Baca Juga Empat Monumen Unik yang Penuh Sejarah di Kota Padang
3. Tugu Ayam Kukuak Balenggek, Kabupaten Solok.
Terdapat sebuah tugu yang menarik perhatian di jalan lintas antara Solok-Padang, tepatnya di KM 24.
Tugu ini mempunyai ciri khas yang unik, yakni sebuah ikon ayam jantan yang tengah berkokok.
Nama tugu ini diambil dari ras ayam yang dikenal secara lokal sebagai “ayam kukuak balenggek”, yang tersebar luas di Provinsi Sumatera Barat.
Masyarakat lokal menyukainya karena memiliki suara yang merdu ketika berkokok, dengan rentang kokok sekitar 6-12 kali.
Sejak tahun 1996, ayam ini menjadi maskot lokal dan menjadi salah satu destinasi wisata yang populer karena lokasinya yang strategis di jalan lintas tersebut.
Kehadiran tugu ini memberikan nuansa tersendiri bagi masyarakat sekitar serta para pengunjung yang datang.
Selain menjadi ikon yang merepresentasikan kekayaan budaya lokal, tugu ini juga menambah daya tarik bagi industri pariwisata di daerah tersebut.
Lokasinya yang mudah dijangkau dan dikelilingi oleh pemandangan alam yang memesona membuatnya menjadi tempat yang diminati oleh banyak orang.
4. Tugu Tabuik, Kota Pariaman.
Kota Pariaman, juga dikenal sebagai Kota Tabuik, terkenal dengan tradisi acara pesta tabuik yang masih dilestarikan dan diadakan setiap tahunnya.
Acara ini tidak hanya menjadi bagian integral dari budaya lokal, tetapi juga menarik wisatawan mancanegara setiap tahun.
Karena pentingnya tabuik bagi daerah ini, Kota Pariaman mendirikan monumen tugu Tabuik di pusat kota.
Berdiri di persimpangan jalan utama Kota Pariaman, tugu ini menjadi titik pusat yang menonjol dan mudah diakses oleh penduduk setempat maupun wisatawan.
Dibangun pada tahun 2002, menampilkan patung besar yang menyerupai binatang kuda bersayap dengan wajah manusia, yang disebut “Buraq“.
Tugu ini memperingati peristiwa sejarah penting, yaitu perang Karbala.
Bagian atas tugu menampilkan replika Tabuik Pariaman dengan detail yang cermat, mulai dari bentuk tongga serak hingga puncak tabuik.
Ini tidak hanya menggambarkan keindahan seni, tetapi juga menghormati warisan budaya yang kaya dari daerah ini dan sebagai identitas Kota Pariaman.
5. Monumen Equator, Kabupaten Pasaman.
Kabupaten Pasaman di Sumatera Barat memiliki keunikan yang jarang ditemui di wilayah lain.
Salah satu keunikan wilayah ini adalah berada di lintasan garis khatulistiwa atau titik equator.
Salah satu destinasi menarik di sini adalah Taman Equator dengan Monumen Bola Dunia yang menjadi penanda.
Monumen ini menjadi landmark yang istimewa karena merupakan tugu lintasan khatulistiwa yang diwujudkan dalam bentuk bola dunia yang disangga oleh tiga tiang utama.
Dengan luas area mencapai 4 hektar, kompleks monumen ini menjadi tempat yang menarik bagi para wisatawan
Selain dapat menikmati keindahan Monumen Bola Dunia, pengunjung juga bisa mengunjungi Museum Tuanku Imam Bonjol yang berada di sekitar kompleks ini.
6. Monumen Padang Area/Tugu Simpang Haru, Kota Padang.
Tugu Api Simpang Haru, berdiri megah di persimpangan strategis di daerah Padang Timur, menjelma menjadi penanda yang terkenal bagi warga setempat.
Terkenal dengan sejumlah julukan seperti Tugu Api atau Tugu Tigo Tungku Sajalin, namun secara resmi dikenal sebagai Tugu Padang Area.
Dengan ketinggian mencapai 64 meter, monumen ini menonjolkan desain yang menggambarkan api kecil berwarna emas di bagian bawahnya.
Dilengkapi dengan relief tokoh perjuangan dan tiga lidah api putih di puncaknya, menyerupai nyala api yang berkobar.
Keberadaan Tugu Padang Area tidak sekadar sebagai objek seni semata.
Sebagai simbolisasi perjuangan melawan penjajahan Belanda, tugu ini mengingatkan akan peristiwa heroik yang terjadi di daerah Padang Area.
7. Monumen Selamat Datang di Simpang Ampek, Kabupaten Pasaman Barat.
Monumen Selamat Datang Simpang Ampek, merupakan sebuah landmark dengan bentuk kelapa sawit sebagai lambang kekayaan dan sumber penghasilan utama masyarakat Pasaman Barat.
Meskipun awalnya berupa patung buah kelapa sawit, monumen tersebut kini telah digantikan dengan patung Selamat Datang yang memiliki empat tiang dengan sepasang figur manusia berdiri di atasnya.
Sosok di atasnya yaitu pria dengan pakaian marapulai dan sosok anak daro yang membawa carano di tangannya.
Dengan pakaian adat yang mereka kenakan, figur manusia di puncak patung mampu menyampaikan identitas dan nuansa khas wilayah tersebut kepada penduduk lokal maupun wisatawan.
Kedudukan patung yang menghadap ke arah jalan menuju Kota Padang memberikan makna penyambutan yang kuat, mencerminkan keramahan dan kehangatan masyarakat Pasaman Barat.
Disekitarnya juga terdapat taman dan juga jam yang menghiasi monument bundaran Simpang Empat.
8. Monumen Siti Manggopoh, Kabupaten Agam.
Ketika kamu berada di Simpang Gudang terdapat sebuah monument yang menarik perhatian, monument tersebut bertokohkan seorang perempuan dengan aksi heroic.
Tokoh tersebut adalah pejuang wanita Minangkabau yaitu Siti Manggopoh.
Monument Mandeh Siti Manggopoh adalah lambang penghormatan yang megah terhadap perjuangan seorang pahlawan wanita yang luar biasa (Siti Manggopoh 1881-1965).
Terletak di Simpang Gudang, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, tugu ini tidak sekadar menjadi monumen fisik, melainkan juga sebuah cerminan dari semangat patriotik.
Tak hanya itu, patung megah yang menggambarkan sosok Siti Manggopoh berdiri tegak di Simpang Gudang juga menjadi saksi bisu atas keberanian dan semangat juangnya.
Dengan lokasinya yang strategis, patung itu menjadi landmark yang dapat disaksikan oleh orang-orang yang melintas dari arah Padang, Pasaman Barat dan Lubuk Basung.
9. Candi Padang Roco, Kabupaten Dharmasraya.
Candi Padang Roco, sebuah peninggalan bersejarah yang menakjubkan, bersemayam di tepi Sungai Batanghari di Jorong Sungai Langsat (Lansek), Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Situs ini merupakan saksi bisu kejayaan komunitas Buddha pada masa Kerajaan Melayu, yang diyakini pernah menghuni atau mendirikan pemerintahan di tepian sungai ini.
Hal ini tentunya sangat unik, karena di Sumatra Barat ternyata juga memiliki candi sebagai bukti peninggalan kerajaan tempo dulu.
Meskipun terbilang sederhana, arsitektur Candi Padang Roco tetap memukau dengan susunan batu bata berbentuk bujur sangkar berukuran 60-90 cm.
Terdapat pula anak tangga yang mungkin digunakan untuk mendekati tumpukan batu bata tersebut.
Di sekitar kompleks candi, terdapat bangunan lain yang dikenal sebagai Candi Padang Roco I, II, dan III, menambah kekayaan sejarah dan arkeologis situs ini.
Dengan keunikannya, Candi Padang Roco tetap menjadi destinasi wisata yang memikat para pengunjung untuk menjelajahi masa lalu yang megah.
Demikianlah Sembilan landmark yang diabadikan dalam citra fisik yang megah dan memukau, untuk memperlihatkan sisi keindahan dan kekayaan budaya Sumatra Barat.
Setiap landmark memiliki nilai dan makna yang mengungkapkan cerita di balik keberadaannya, serta menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas Sumatra Barat.
Editor: Nanda Bismar