Close Menu
  • Home
    • About
    • Privacy Policy
    • UMKM
  • Culture
  • To Do
  • Food
  • Travel Tips
  • Services

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Tips & Checklist Liburan Eco Friendly ke Sumatera Barat

07/10/2025

5 Restoran Lokal untuk Pecinta Pizza di Padang: Cita Rasa Otentik Khas Italia

06/10/2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
West Sumatra 360
Thursday, October 9 Login
  • Home
    • About
    • Privacy Policy
    • UMKM
  • Culture
  • To Do
  • Food
  • Travel Tips
  • Services
West Sumatra 360
Home»Wisata»Budaya»Mengenal 5 Olahraga Tradisional Pariaman yang Seru dan Penuh Makna Budaya
Budaya

Mengenal 5 Olahraga Tradisional Pariaman yang Seru dan Penuh Makna Budaya

Yoga PrasetyoBy Yoga Prasetyo13/04/2025
Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
Mengenal 5 Olahraga Tradisional Pariaman yang Seru dan Penuh Makna Budaya
Giring Ban - Photo Bayumeitinaafdhal
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Olahraga tradisional Pariaman biasanya ditemukan dalam bentuk permainan tradisional yang telah turun temurun dimainkan oleh masyarakat.

Bukan hanya sekedar aktivitas fisik, tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial, seperti kerja sama, ketangkasan, disiplin, dan tentunya kebahagiaan bersama.

Beberapa olahraga tradisional tersebut bahkan masih sering dipertandingkan dalam momen-momen khusus seperti perayaan hari kemerdekaan atau pesta rakyat.

Yuk, kita kenali lebih dekat lima olahraga tradisional khas Pariaman yang tidak hanya seru, tapi juga sarat nilai budaya.

1. Pacu Upiah

Pacu Upiah adalah salah satu olahraga tradisional Minangkabau yang cukup populer di Kota Pariaman.

Dalam bahasa setempat, upiah adalah lembaran pelepah pohon pinang yang sudah tua dan dikeringkan yang dijadikan alat utama dalam permainan.

Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang atau lebih yang membentuk tim untuk bertanding melawan tim lainnya.

Salah satu anggota tim duduk di atas upiah, sementara yang lainnya menariknya sekuat tenaga menuju garis finish.

Walaupun terlihat sederhana, permainan pacu upiah memerlukan kekuatan fisik, strategi, dan koordinasi yang baik antar pemain.

Menariknya, pacu upiah tak hanya jadi hiburan warga, tapi juga ajang untuk mempererat solidaritas antar komunitas.

Mengenal 5 Olahraga Tradisional Pariaman yang Seru dan Penuh Makna Budaya
Pacu upiah Photo Bayumeitinafdhal

2. Cak Bur

Cak Bur adalah permainan tradisional lainnya yang dianggap sebagai bentuk olahraga karena mengandalkan kecepatan, strategi, dan kelincahan.

Permainan ini dimainkan oleh dua tim, masing-masing terdiri dari minimal lima orang.

Cara mainnya sederhana, tim penjaga berdiri di garis kotak lapangan yang sudah digambar di tanah.

Sementara tim lawan harus berusaha melewati setiap garis tanpa tersentuh oleh penjaga.

Baca Juga Serunya Permainan Anak Tradisional Minangkabau Part 2

Pemain pertama memulai dengan teriakan “cak”, dan pemain terakhir yang berhasil lolos mengucapkan “bur” sebagai tanda kemenangan.

Cak Bur tidak hanya melatih kecepatan dan refleks, tapi juga menjadi sarana anak-anak untuk belajar sportivitas, kejujuran, dan kerja sama tim.

Mengenal 5 Olahraga Tradisional Pariaman yang Seru dan Penuh Makna Budaya
Cak bur Photo Mihsannst

3. Giring/Lakak Ban

Siapa sangka ban bekas bisa jadi alat olahraga yang menyenangkan? tentu saja bisa dan sangat populer pada masanya.

Permainan giring atau lakak ban adalah salah satu bukti kreativitas anak-anak di Pariaman dalam memanfaatkan barang bekas untuk bermain.

Klook.com

Permainan bisa dimainkan secara individu atau kelompok, tergantung jumlah peserta yang bertanding.

Alatnya cukup sederhana, ban bekas dan sebatang bambu kecil untuk menggiringnya menuju garis finish.

Dibalik keseruannya, permainan ini melatih keseimbangan, fokus, dan kecepatan gerak.

Mengenal 5 Olahraga Tradisional Pariaman yang Seru dan Penuh Makna Budaya
Egrang Photo Octavandys

4. Egrang

Egrang adalah permainan tradisional yang terbuat dari batang bambu atau kayu yang dibentuk seperti penyangga kaki.

Pemain berdiri diatas pijakan yang terletak sekitar 30–50 cm dari tanah dan berjalan menggunakan alat tersebut.

Permainan egrang bisa dilakukan secara individu maupun kelompok, dan biasanya dimainkan dalam bentuk balapan.

Bukan hanya keseimbangan yang dilatih, tapi juga koordinasi, keberanian, dan semangat untuk terus mencoba meskipun jatuh berkali-kali.

Egrang juga kerap dijadikan lomba saat acara besar di Pariaman, seperti peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dan Festival Tabuik.

Mengenal 5 Olahraga Tradisional Pariaman yang Seru dan Penuh Makna Budaya
Estafet Balap Karung Photo Gedelila

5. Estafet Balap Karung

Siapa yang tak kenal balap karung? di Pariaman, permainan ini sering dikombinasikan menjadi estafet, sehingga dimainkan secara berkelompok.

Setiap anggota tim akan bergantian melompat menggunakan karung menuju garis finish, lalu memberi giliran pada rekan satu timnya.

Selain melatih kecepatan dan keseimbangan, estafet balap karung juga mengajarkan pentingnya kekompakan dalam tim.

Karena tidak hanya cepat, pemain juga harus bisa menjaga ritme dan timing saat pergantian giliran.

Permainan ini identik dengan momen kebersamaan dan selalu mengundang tawa, apalagi jika salah satu peserta terpeleset saat melompat.

Menjaga Tradisi Lewat Olahraga

Olahraga tradisional seperti diatas tidak hanya penting sebagai bentuk aktivitas fisik, tapi juga bagian dari pelestarian budaya.

Ditengah derasnya arus permainan digital permainan seperti pacu upiah, cak bur, dan lainnya menandakan kesenangan bisa datang dari hal sederhana.

Kota Pariaman juga patut berbangga karena hingga kini masih banyak masyarakat yang melestarikan permainan-permainan tersebut.

Biasanya masih diselenggarakan secara resmi maupun kegiatan sehari-hari anak-anak di kampung.

Oleh karena itu, mendukung olahraga tradisional sebagai bagian dari identitas dan warisan budaya lokal, bisa jadi hal yang dibutuhkan saat ini.

Editor: Nanda Bismar
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
Yoga Prasetyo
  • Website
  • Instagram

Related Posts

Fakta Seru tentang Sate Padang yang Perlu Kamu Tahu

25/09/2025

10 Things You Probably Don’t Know About West Sumatra

24/09/2025

Nagari Ujung Gading: Menelusuri Jejak Suku Mandailing di Ranah Minang

18/09/2025
Add A Comment

Comments are closed.

Top Posts

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

01/12/2022

5 Things To Do in Mentawai Islands

03/12/2022

5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

04/12/2022

6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

05/12/2022

Subscribe to Updates

Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

Most Popular

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

01/12/2022

5 Things To Do in Mentawai Islands

03/12/2022
Our Picks

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Tips & Checklist Liburan Eco Friendly ke Sumatera Barat

07/10/2025

5 Restoran Lokal untuk Pecinta Pizza di Padang: Cita Rasa Otentik Khas Italia

06/10/2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Facebook X (Twitter) Instagram
  • About
  • Privacy Policy
  • Our Team
© 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?