Batagak Panghulu merupakan satu prosesi perayaan sekaligus peresmian seseorang menjadi pemimpin atau penghulu suatu kaum di Sumatera Barat.
Tradisi ini masih sangat dijaga oleh masyarakat Sumatera Barat dengan budaya adat Minangkabau yang sangat kental.
Dibalik keindahan alam dan kekayaan kuliner yang menggugah selera, ternyata batagak panghulu juga menjadi tradisi yang sarat akan makna sejarah dan budaya.
Lalu bagaimana sebenarnya prosesi batagak panghulu terjadi di Sumatera Barat dan apa saja makna yang tersimpan di dalamnya, yuk simak ulasan menarik berikut ini,
Batagak Panghulu
Sejak lama, Minangkabau dikenal karena sistem sosial dan budaya yang unik.
Salah satunya adalah peran perempuan yang sangat dihormati dan kepemimpinan adat diputuskan melalui proses demokratis.
Setelah pemilihan kepala kaum maka selanjutnya adalah moment perayaan Batagak Panghulu yang menjadi puncak dari prosesi.
Panghulu di Sumatera Barat memiliki peranan yang sangat penting dimana seorang panghulu sangat dihormati.
Ritual ini melibatkan seluruh komunitas, dari kaum muda hingga yang lebih tua, dalam memilih pemimpin yang akan menjadi penjaga budaya, penyelesai konflik, dan pengayom masyarakat.
Pengangkatan penghulu dapat juga dilakukan dengan pedoman iduik bakarilaan, mati batungkek mati artinya, jika seseorang penghulu sudah tidak mampu lagi menjalankan tugasnya.
Mungkin karena kesibukan atau amungkin karena kesehatan tidak mengizinkan atau mungkin karena bekerja di rantau dan sebagainya, maka dia boleh menyerahkan jabatan itu kepada calon penggantinya.
Syarat – Syarat Acara Batagak Panghulu
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan acara batagak panghulu yaitu:
1. Tirai langit-langit
Adalah hiasan langit-langit atau siling dari rumah gadang yang biasanya tirai dipasang apabila dilaksanakan upacara adat, khususnya pada upacara adat kebesaran.
2. Payung Kuning
Payung Kuning melambangkan Penghulu merupakan seorang raja atau pemimpin.
3. Marawa
Marawa adalah bendera tiga warna yang berbentuk tiga bagian vertikal yang menampilkan warna alam Minangkabau; hitam, merah dan kuning.
4. Membunyikan Tabuah (beduk)
Dalam upacara batagak panghulu, tabuah dipukul sebagai tanda untuk memberi tahu kepada khalayak ramai bahwa sedang berlangsung upacara adat batagak panghulu.
5. Memakai Pakaian Adat
Dalam upacara batagak penghulu semua yang hadir memakai pakaian adat sesuai dengan statusnya dalam adat dan terjadi sambah menyambah yang menggunakan pepatah petitih.
6. Menyembelih Kerbau
Yang paling penting sebagai syarat utama dalam upacara batagak penghulu adalah menyembelih seekor kerbau.
Sebagaimana pepatah menyatakan “Darah samo dikacau, tanduk samo ditanam, daging samo dimakan, adat diisi, limbago dituang”.
Darah samo dikacau adalah sebagai lambang bahwa upacara adat batagak penghulu dilaksanakan atas musyawarah dan mufakat.
Tanduak samo ditanam adalah lambang menanam hal-hal yang buruk dan berbisa. Daging samo dimakan adalah lambang keputusan bersama yang dinikmati secara bersama.
Adat diisi limbago dituang adalah sebagai lambang bahwa untuk melaksanakan batagak penghulu memenuhi berbagai persyaratan yang digariskan di dalam adat.
Prosesi Batagak Panghulu
1. Pemasangan Pakaian Kebesaran Panghulu
Upacara diawali dengan memakaikan pakaian kebesaran penghulu pada pagi hari.
Pada sebahagian nagari atau luhak penghulu dipakaikan pakaian adat di rumah adat Minangkabau.
Adapun yang memakaikan adalah isteri dari panghulu dan bagi yang belum memiliki isteri maka dipakaikan di rumah bako.
2. Manjapuik Penghulu
Calon penghulu dijemput dengan sirih pinang dalam upacara adat dan yang menjemput adalah para penghulu yang satu suku dengan kaum dan masyarakat yang bertalian adat.
Pada waktu penjemputan ini, terjadi sambah – menyambah antara pihak yang menjemput dengan pihak yang menanti.
Setelah selesai upacara pasambahan dilanjutkan dengan acara makan dan minum yang disediakan oleh pihak yang dijemput.
3. Arak-Arakan Calon Penghulu
Selanjutnya calon penghulu diarak beramai-ramai ke tempat upacara. Adapun yang mengarak adalah kaum lelaki dan perempuan dalam masyarakat.
Semua yang ikut dalam upacara arak-arakan adalah orang diundang dengan mendatangi satu persatu ke rumah masing-masing beberapa hari sebelum upacara dilaksanakan.
Arak-arakan ini dimulai setelah turun ke halaman dan dilepas dengan tarian serta musik tradisional.
4. Penyambutan arak-arakan rombongan calon penghulu
Setelah rombongan sampai di tempat upacara, mereka disambut dengan sirih pinang dan tari-tarian.
Sirih pinang yang pertama disuguhkan kepada penghulu yang akan diangkat, setelah itu rombongan naik ke rumah gadang atau ke balai kerapatan adat nagari.
Arak- arakan ini akan disambut oleh para penghulu nagari dan penghulu luhak.
Baca Juga Batagak Kudo-Kudo: Merekam Jejak Budaya Minangkabau
5. Upacara Pasambahan
Sambah menyambah dimulai dengan pasambahan mandudukan alek, sirih pinang, pasambahan adat malewakan penghulu baru.
Pasambahan mandudukan alek ialah menyusun tempat duduk, pihak panitia perhelatan akan menyusun kembali tempat duduk yang pantas untuk penghulu dan para tamu, sesuai dengan peranannya di dalam adat.
Hal yang utama adalah pada upacara pasambahan adalah bertujuan untuk melewakan (menetapkan) penghulu baru.
Salah seorang penghulu sepasukuan akan menyampaikan pidato melewakan penghulu baru, yang isinya antara lain meminta hadirin agar penghulu baru dibawa sehilir semudik atau bekerjasama dengan penghulu yang lain.
Kemudian penghulu yang tertua dari penghulu sepasukuan memasangkan destar/saluak pusaka pada kepala penghulu baru dan menyisipkan sebilah keris di pinggangnya.
Kemudian Panghulu yang baru saja diangkat mengucapkan sumpah setia (sakti) yag dipercaya jika penghulu menyimpang dari tugasnya maka akan dimakan oleh sumpahnya sendiri.
Dengan selesainya membacakan pidato pelantikan maka yang bersangkutan resmi menjadi seorang penghulu dan berkewajiban menyandang semua tugas dan tanggung jawab sebagai penghulu di dalam kaum yang dipayunginya.
6. Jamuan Makan
Hari berikutnya merupakan jamuan makan untuk para penghulu nagari yang hadir dalam acara.
Jamuan makan yang dihidangkan adalah daging kerbau yang biasanya diolah menjadi rendang, ikan dan sayuran serta makanan penutup yang beragam.
Setelah acara jamuan makan, biasanya akan kembali diadakan acara arak-arakan yang bertujuan untuk merayakan telah diangkatnya penghulu baru dalam kaum.
Beberapa prosesi acara batagak panghulu di berbagai daerah di Sumatera Barat mungkin akan sedikit berbeda.
Namun pada maksud dan tujuan adalah sama, yaitu mengangkat dan merayakan penghulu baru dalam suatu kaum.
Nantikan eksplorasi budaya lainnya tentang Sumatera Barat hanya di West Sumatra 360.