Close Menu
  • Home
    • About
    • Privacy Policy
    • UMKM
  • Culture
  • To Do
  • Food
  • Travel Tips
  • Services

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Tips & Checklist Liburan Eco Friendly ke Sumatera Barat

07/10/2025

5 Restoran Lokal untuk Pecinta Pizza di Padang: Cita Rasa Otentik Khas Italia

06/10/2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
West Sumatra 360
Wednesday, October 8 Login
  • Home
    • About
    • Privacy Policy
    • UMKM
  • Culture
  • To Do
  • Food
  • Travel Tips
  • Services
West Sumatra 360
Home»Wisata»Budaya»Dabuih Piaman, Atraksi Kekebalan Tubuh dari Senjata Tajam
Budaya

Dabuih Piaman, Atraksi Kekebalan Tubuh dari Senjata Tajam

Yoga PrasetyoBy Yoga Prasetyo08/09/2024
Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
Dabuih Piaman, Atraksi Kekebalan Tubuh dari Senjata Tajam
Dabuih Piaman - Photo Tomi Dt. Tanbijo Photography
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Kesenian tradisional Debus yang mengandalkan kekebalan tubuh dari senjata tajam ternyata juga berkembang pesat di Sumatera Barat, khususnya di Padang Pariaman.

Debus dikenal dengan nama Dabuih Piaman, sebuah atraksi ekstrem yang menonjolkan kemampuan fisik manusia dalam menghadapi berbagai benda tajam dan panas tanpa terluka.

Dabuih Piaman bukan sekadar atraksi hiburan semata, melainkan juga memiliki akar religius dan sejarah panjang dalam penyebaran agama Islam di Nusantara.

Sejarah mencatat bahwa Dabuih diyakini sebagai warisan dari para pengikut Nabi Ibrahim AS.

Seni ini dibawa oleh para ulama dari kawasan Asia Barat sebagai bagian dari misi menyebarkan agama Islam di Indonesia.

Seiring dengan berkembangnya penyebaran agama di pesisir barat Pulau Sumatera, khususnya Minangkabau, kesenian Dabuih juga turut mewarnai kehidupan masyarakat setempat.

Kesenian Dabuih dipercaya memadukan kekuatan spiritual dan fisik, dimana pemainnya mampu menahan rasa sakit dari senjata tajam serta benda-benda berbahaya lainnya.

Dabuih dan Filosofinya

Dalam bahasa Arab, kata “Dabuih” atau “Debus” mengacu pada senjata tajam yang terbuat dari besi dengan ujung runcing dan berbentuk bundar.

Senjata inilah yang digunakan dalam atraksi untuk melukai tubuh para pemain.

Namun, keajaiban terjadi ketika Dabuih yang dipukulkan atau ditusukkan ke badan tidak menimbulkan luka, seolah tubuh para pemain memiliki kekebalan yang luar biasa.

Filosofi dibalik atraksi jelas mengandung nilai-nilai spiritual, dimana kesabaran, pengendalian diri, dan keyakinan yang kuat kepada Tuhan dianggap sebagai kunci dari kemampuan luar biasa tersebut.

Atraksi Dabuih Piaman tidak hanya terbatas pada penggunaan senjata tajam, melainkan juga menampilkan berbagai aksi ekstrem lainnya.

Misalnya, pemain akan menusuk perut mereka dengan tombak, mengiris tubuh dengan golok, tidur di atas bara api, hingga memasukkan jarum panjang ke dalam lidah, kulit, atau pipi tanpa menimbulkan luka.

Dalam beberapa pertunjukan, para pemain bahkan melilitkan rantai besi panas di tubuh mereka, sebuah atraksi yang tak jarang membuat penonton takjub.

Baca Juga 7 Fakta Menarik Tentang Kota Pariaman Yang Wajib Kamu Ketahui

Sejarah Perkembangan Dabuih di Nusantara

Kesenian Dabuih Piaman masuk ke Nusantara melalui jalur perdagangan dan penyebaran agama Islam dari wilayah Aceh, Minangkabau, dan Banten.

Aceh menjadi salah satu titik masuk penting, dimana seni bela diri dan spiritual seperti Dabuih mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat pesisir.

Setelah itu, Dabuih menyebar ke Minangkabau di Sumatera Barat dan menjadi bagian dari tradisi masyarakat Padang Pariaman.

Dari Minangkabau, seni ini kemudian menyebar ke Banten, dimana Debus menjadi salah satu kesenian tradisional yang terkenal hingga hari ini.

Klook.com

Tonton video Dabuih Piaman disini.

Di Padang Pariaman, Dabuih tidak hanya sekadar dipertontonkan dalam acara-acara adat atau festival.

Kesenian ini juga memiliki fungsi spiritual yang mendalam karena digunakan sebagai bagian dari ritual keagamaan atau upacara adat.

Beberapa kelompok atau perguruan seringkali menyertakan latihan-latihan spiritual bagi anggotanya, dimana meditasi, dzikir, dan pengendalian diri menjadi bagian penting dari pelatihan.

Dabuih Piaman, Atraksi Kekebalan Tubuh dari Senjata Tajam
Dabuih Piaman Photo Tomi Dt Tanbijo Photography

Atraksi Ekstrem yang Ditampilkan

Salah satu daya tarik utama dari Dabuih Piaman adalah atraksi kekebalan tubuh yang terkesan melampaui batasan fisik manusia.

Atraksi ini meliputi berbagai aksi ekstrem yang menunjukkan bagaimana tubuh pemain tidak terpengaruh oleh senjata tajam ataupun api.

Beberapa atraksi yang paling sering ditampilkan diantaranya adalah menusuk perut dengan tombak, mengiris tubuh dengan golok, tidur dan makan bara api.

Selain itu juga memasukkan jarum panjang ke lidah, kulit, dan pipi, serta melilitkan rantai besi panas.

Atraksi-atraksi tersebut, walaupun terlihat berbahaya, dilakukan dengan persiapan spiritual yang matang.

Para pemain biasanya telah melalui berbagai latihan fisik dan mental yang mendalam, termasuk meditasi dan doa, untuk mencapai tingkat kekebalan ini.

Dabuih Piaman, Atraksi Kekebalan Tubuh dari Senjata Tajam
Dabuih Piaman Photo Tomi Dt Tanbijo Photography

Nilai Religius dan Spiritualitas dalam Dabuih

Sebagai bagian dari syi’ar agama Islam, Dabuih mengajarkan para pemainnya untuk memiliki iman yang kuat, kesabaran, serta keteguhan dalam menghadapi bahaya.

Latihan spiritual menjadi inti dari kekuatan yang dimiliki oleh para pemain sehingga tetap tenang dalam setiap atraksi.

Sebelum melakukan atraksi, biasanya dilakukan doa bersama dan zikir untuk memohon perlindungan dan kekuatan dari Tuhan.

Dalam pandangan masyarakat setempat, kekuatan yang dimiliki oleh para pemain bukanlah hasil dari kemampuan fisik semata, melainkan pemberian dari Tuhan.

Oleh karena itu, Dabuih sering dianggap sebagai bentuk pengabdian dan perwujudan dari keimanan yang mendalam.

Sejarah panjang dan persebaran Dabuih di Nusantara menunjukkan bahwa seni ini telah menjadi bagian penting dari kebudayaan Islam di Indonesia.

Bagi masyarakat Minangkabau dan Padang Pariaman khususnya, Dabuih bukan sekadar seni pertunjukan, tetapi juga cerminan dari kekuatan spiritual yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Editor: Nanda Bismar
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
Yoga Prasetyo
  • Website
  • Instagram

Related Posts

Nagari Ujung Gading: Menelusuri Jejak Suku Mandailing di Ranah Minang

18/09/2025

6 Wisata Budaya & Religi di Sijunjung yang Sarat Sejarah Minangkabau

24/08/2025

Sapo-Sapoan: Pengobatan Alternatif yang Unik dari Minangkabau

13/08/2025
Add A Comment

Comments are closed.

Top Posts

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

01/12/2022

5 Things To Do in Mentawai Islands

03/12/2022

5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

04/12/2022

6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

05/12/2022

Subscribe to Updates

Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

Most Popular

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

01/12/2022

5 Things To Do in Mentawai Islands

03/12/2022
Our Picks

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Tips & Checklist Liburan Eco Friendly ke Sumatera Barat

07/10/2025

5 Restoran Lokal untuk Pecinta Pizza di Padang: Cita Rasa Otentik Khas Italia

06/10/2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Facebook X (Twitter) Instagram
  • About
  • Privacy Policy
  • Our Team
© 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?