Kampung Dilan yang terletak di Nagari Muaro Aie merupakan Nagari yang terletak di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat.
Pesisir Selatan merupakan daerah yang dikelilingi oleh pantai, sehingga memiliki banyak sekali destinasi wisata bahari.
Hal ini sesuai dengan namanya yaitu pesisir yang memiliki arti daerah yang terletak di pinggir laut.
Pada Sumatera Barat, juga dianut system pemerintahan Nagari/Desa, begitu juga dengan Kabupaten Pesisir Selatan yang memiliki 182 Nagari di daerahnya.
Salah satu Nagari yang ada di Pesisir Selatan ialah Nagari Muaro Aie yang berada di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara.
Nagari Muaro Aie ini terdiri dari dua kampung atau jorong, yaitu Jorong Muaro Aie dan Jorong Dilan.

Nagari Muaro Aie yang memiliki lokasi diatas dataran tinggi sehingga jauh dari pusat kota dan membutuhkan waktu kurang lebih satu hingga dua jam dari Kota Painan.
Lokasinya yang jauh inilah menyebabkan nagari tersebut jarang dikenal oleh wisatawan atau orang yang berkunjung ke Kabupaten Pesisir Selatan.
Nagari Muaro Aie terdiri dari dua kampung atau jorong, yaitu Muaro Aie dan Dilan.
Kedua kampung ini memiliki jarak yang cukup jauh, posisi Kampung Muaro Aie berada di dataran rendah permukiman penduduk sedangkan Kampung Dilan berada di dataran tinggi dan juga terdapat beberapa penduduk di dalamnya.
Jumlah total penduduk Kampung Muaro Aie ialah 462 jiwa, sedangkan jumlah total penduduk Kampung Dilan hanya 29 jiwa.
Yang mana untuk Kampung Dilan sendiri terdiri dari 13 penduduk laki-laki dan 16 penduduk perempuan.

Kampung Dilan di Nagari Muaro Aie
Salah satu yang menarik perhatian masyarakat dari Nagari ini ialah kampung Dilan.
Hal ini dikarenakan lokasinya yang terletak di daerah perbukitan sehingga memiliki pemandangan yang sangat indah.
Dan serta untuk mencapai Kampung Dilan, pengunjung harus mendaki terlebih dahulu hingga ke puncak.
Posisinya yang berada diatas dataran tinggi ini membuat Kampung Dilan dapat dijadikan salah satu destinasi wisata di Nagari Muaro Aie bagi siapapun yang suka mendaki.
Akses jalan yang mendaki serta kondisi jalan yang tidak terlalu bagus menyebabkan pendakian dapat memakan waktu kurang lebih satu sampai dua jam.
Baca Juga 8 Air Terjun Yang Wajib Kamu Kunjungi di Pesisir Selatan
Selama perjalanan kita akan menemukan banyak sekali ladang cabe, pinang, kemiri, dan beberapa bahan pangan lainnya yang ditanam di tepian bukit.
Setelah sampai di puncak, kita akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang sangat indah dengan landskap perbukitan yang berlapis.
Di atas puncak ini juga kita bisa mengakses jaringan internet dengan sinyal yang bagus. Ketika kita turun menuju ke Kampung Dilan, maka jaringan atau sinyal sudah tidak bisa diakses lagi.

Dalam ceritanya, kampung Dilan ini pada awalnya bernama “Keadilan” sebab dulu terdapat pembagian wilayah yang merata antara Kampung Dilan Muaro Aie dengan Kampung Dilan Pancuang Taba.
Pada saat itu, sempat terjadi konflik dalam pembagian wilayah, namun dapat diselesaikan dengan baik. Walaupun jumlah penduduk Kampung Dilan terhitung sedikit, tetapi masyarakatnya hidup dengan damai dan rukun satu sama lainnya.
Mayoritas pekerjaan dari penduduknya ialah bertani. Adapun hasil pertanian yang paling banyak dihasilkan dari masyarakat di Kampung Dilan ini yaitu cabai, kayu manis, kemiri, pinang, cengkeh, dan kacang tanah.
Khusus untuk Kacang Tanah, Kampung Dilan merupakan salah satu penghasil kacang tanah yang paling terkenal di Pesisir Selatan.
Kacang tanah ini juga dikenal dengan istilah nama Kacang Dilan yang artinya kacang yang berasal dari Kampung Dilan.
Mengenal Kacang Dilan
Kacang Dilan merupakan kacang yang sudah terkenal sejak dulu karena teknik yang digunakan dalam mengolah kacangnya.
Pengolahan Kacang Dilan sampai Saat ini masih dilakukan secara tradisional. Adapun cara mengolah kacang tersebut ialah dengan menjemur kacangnya terlebih dahulu.
Kemudian kacang tersebut direndam lalu direndang atau disangrai dengan menggunakan media pasir.
Pada awalnya kacang Dilan juga terdapat di Muaro Aie. Namun, karena banyaknya hama babi yang memakan kacang tersebut, maka para petani kacang Muaro Aie memutuskan untuk berhenti memproduksi kacang tersebut.

Kacang Dilan memiliki tekstur yang lembut dan renyah saat digigit. Selain itu rasanya yang sedikit manis menambah cita rasa enak dari Kacang Dilan.
Pengolahan Kacang Dilan secara tradisional dan penuh kehati-hatian menyebabkan hasil dari kacang ini jauh lebih enak dan khas.
Sehingga saat kita ingin mendaki dan berkunjung ke Kampung Dilan, maka Kacang Dilan ini dapat dijadikan oleh-oleh dari daerah tersebut.
Kacang Dilan biasanya dijual setiap hari selasa di pasar singgah Nagari Muaro Aie, yang lokasinya bertepatan di sebelah Kantor Walinagari Muaro Aie.
Tidak hanya itu, Kacang Dilan juga sudah banyak dijual di beberapa kota besar, seperti Jakarta dan Pekanbaru.
Tidak hanya menarik dengan penganan kacang tanah khas Dilan, potensi pariwisata alam yang menjajikan juga bisa menjadi daya tarik lainnya.
Kamu bisa berkunjung ke kampung Dilan dengan bantuan Masyarakat setempat dan nikmati pengalaman yang tidak biasa berada di atas puncak perbukitan yang indah. Ikuti terus kami untuk informasi menarik lainnya seputar Sumatera Barat!

Dosen Pembimbing Lapangan : Dodon Yendri Janawar, M. Kom Penanggung Jawab Program : Salsabilla Puti Maharani Informan : Abak (Ayah dari Ketua Bamus Nagari Muaro Aie) Yandi Akmal (Ketua Bamus Nagari Muaro Aie) Masyarakat Nagari Muaro Aie Rekan-rekan yang membantu : Tia Natasa Irfansyah Sinaga Restu Melisa Ramadhani Putri Nabila Auditia Mitha Suci Putri Indianie Dea Cahaya Ramadhani Alfharid Winandri Naila Meuthia Azza Bakhita Iklil Endrizal Neta Lassandra Regina Felisia Shalahuddin Al Ayyuby Irvanul Hadi Nadira Gustifani Muhammad Haikal Rifandra Aulia Rachmadi Tiara Ramadhika Hadie Rozi Erawan Shafira Ananda Ferina Anggea Pahmareza Shulhan Rijal Dari KKN-PPM UNAND NAGARI MUARO AIE 2023