Close Menu
  • Home
    • About
    • Privacy Policy
    • UMKM
  • Culture
  • To Do
  • Food
  • Travel Tips
  • Services

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Rekomendasi Bakmi Lezat di Padang Part 2, Porsi Melimpah dan Harga Ramah Kantong

03/10/2025

5 Rekomendasi Tempat Gym Terbaik di Bukittinggi

02/10/2025

Indahnya 5 Air Terjun Eksotis di Kabupaten Sijunjung

01/10/2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
West Sumatra 360
Saturday, October 4 Login
  • Home
    • About
    • Privacy Policy
    • UMKM
  • Culture
  • To Do
  • Food
  • Travel Tips
  • Services
West Sumatra 360
Home»Wisata»Budaya»Kesenian Gandang Tambua Tasa dari Kota Pariaman
Budaya

Kesenian Gandang Tambua Tasa dari Kota Pariaman

Oki SaputraBy Oki Saputra20/12/2022
Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
Photo: Akun Instagram @sanggardurga_
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Gandang Tambua Tasa adalah kesenian khas daerah Pariaman, Sumatera Barat yang berupa alat perkusi terdiri dari Gandang Tambua dan Gandang Tasa.

Alat musik ini dimainkan dalam group yang berjumlah 7 orang dengan 6 orang pemain tambua dan 1 orang pemain tasa.

Gandang tambua berbentuk tabung dengan bahan yang terbuat dari kayu dengan dua permukaan kulit yang dimainkan dengan cara disandang di salah satu bahu dalam posisi berdiri dengan menggunakan 2 pemukul tambua yang terbuat dari kayu.

Sedangkan gandang tasa mirip dengan setengah bola yang hanya memiliki satu sisi kulit saja dan dimainkan dengan menggunakan dua pemukul yang terbuat dari rotan.

Asal usul

Asal usul gandang tasa yaitu Suku Minang Kabau merupakan salah satu etnis yang ada di wilayah Indonesia yang memiliki keanekaragaman kesenian tradisional.

Salah satu kesenian tradisional tersebut adalah seni pertunjukan Gandang Tasa, yang mana alat musik ini berkembang di daerah pariaman.

Hampir disetiap nigari di kabupaten padang pariaman atau kota pariaman mengenal kesenian Gandang Tasa dan menjadi tradisi yang masih difungsikan dalam berbagai kegiatan upacara adat dan upacara keagamaan oleh masyarakat pariaman.

Kesenian ini awalnya berasal dari bangsa Gujarat (India) yang berkembang ke tiku pariaman pada abad ke 14 Masehi.

Kemudian alat musik tersebut mulai berkembang di berbagai daerah di Minangkabau seperti di Maninjau dan Lubuk Basung.

Percampuran kebudayaan baik dari akibat perkawinan maupun perdagangan  antara masyarakat pribumi Minangkabau di pariaman dengan kaum pendatang dari Asia Selatan (India, Banglades,Irak dan Pakistan).

Klook.com

Artinya Kesenian Gandang Tambua Tasa merupakan sebuah seni dari hasil kolaborasi atau asimilasi antara produk budaya local Pariaman dengan suku pendatang (Asia Selatan).

Baca Juga Randai: Kesenian yang Menggabungkan Seni Lagu, Tari, Drama dan Silat

Tambua Tasa
Group Darak Badarak Photo nantumpahorg

Fungsi Pertunjukan Tambua tasa

Pertunjukan kesenian Gandang Tambua dan Tasa bertujuan untuk mengundang perhatian agar terciptanya suasana keramaian dalam berbagai upacara adat dan keagamaan.

Seperti upacara perkawinan, upacara khatam Al-Qur’an, upacara pengangkatan penghulu, upacara adat nigari, upacara penyambutan tamu dan upacara besar lainya.

Di beberapa daerah Minangkabau, kesenian ini biasa dimainkan pada setiap perayaan-perayaan adat seperti mengiringi acara Bararak kawin dan arakan Sunnah Rasul.

Di daerah asalnya Pariaman, Gandang Tambua Tasa istimewa dimainkan pada puncak upacara Tabuik, penampilan yang paling dinantikan masyarakat Pariaman setiap 10 Muharam.

Acara ini merupakan penghormatan dan peringatan atas pergorbanan Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW yang meninggal dengan pengikutnya pada saat melawan Khafilah Yazid di Karbela Irak, pada tahun 61 Hijriyah.

Kemudian bagi masyarakat Pariaman kesenian Gandang Tambua Tasa merupakan symbol semangat kepahlawanan.

Hal ini menjadikan kesenian wajib dalam puncak upacara Tabuik. Lagu yang dibawakan adalah lagu Oyak Tabuik dan Sosoh yang bertempo cepat, dinamik keras dan energik sehingga penghayatan yang mendalam dapat membangkitkan semangat kepahlawanan.

BUDAYA CULTURE GANDANG TASA KESENIAN PARIAMAN TAMBUA TASA VISIT WEST SUMATRA
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
Oki Saputra
  • Website
  • Instagram

Related Posts

Nagari Ujung Gading: Menelusuri Jejak Suku Mandailing di Ranah Minang

18/09/2025

6 Wisata Budaya & Religi di Sijunjung yang Sarat Sejarah Minangkabau

24/08/2025

Sapo-Sapoan: Pengobatan Alternatif yang Unik dari Minangkabau

13/08/2025
Add A Comment

Comments are closed.

Top Posts

Rekomendasi Bakmi Lezat di Padang Part 2, Porsi Melimpah dan Harga Ramah Kantong

03/10/2025

Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

01/12/2022

5 Things To Do in Mentawai Islands

03/12/2022

5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

04/12/2022

6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

05/12/2022

Subscribe to Updates

Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

Most Popular

Rekomendasi Bakmi Lezat di Padang Part 2, Porsi Melimpah dan Harga Ramah Kantong

03/10/2025

Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

01/12/2022

5 Things To Do in Mentawai Islands

03/12/2022
Our Picks

Rekomendasi Bakmi Lezat di Padang Part 2, Porsi Melimpah dan Harga Ramah Kantong

03/10/2025

5 Rekomendasi Tempat Gym Terbaik di Bukittinggi

02/10/2025

Indahnya 5 Air Terjun Eksotis di Kabupaten Sijunjung

01/10/2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Facebook X (Twitter) Instagram
  • About
  • Privacy Policy
  • Our Team
© 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?