Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    HOM Coffee and Pastry Padang: Homey, Menu Enak & Fasilitas Lengkap

    22/08/2025

    Sewa Peralatan Outdoor di Padang? Cek 7 Tempat Ini Sebelum Berpetualang

    21/08/2025

    Bendi: Transportasi Tradisional Ikonik di Sumatera Barat

    20/08/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    West Sumatra 360
    Friday, August 22 Login
    • Home
      • About
      • Privacy Policy
      • UMKM
    • Culture
    • To Do
    • Food
    • Travel Tips
    West Sumatra 360
    Home»Wisata»Budaya»Kesenian Gandang Tambua Tasa dari Kota Pariaman
    Budaya

    Kesenian Gandang Tambua Tasa dari Kota Pariaman

    Oki SaputraBy Oki Saputra20/12/2022
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Photo: Akun Instagram @sanggardurga_
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Gandang Tambua Tasa adalah kesenian khas daerah Pariaman, Sumatera Barat yang berupa alat perkusi terdiri dari Gandang Tambua dan Gandang Tasa.

    Alat musik ini dimainkan dalam group yang berjumlah 7 orang dengan 6 orang pemain tambua dan 1 orang pemain tasa.

    Gandang tambua berbentuk tabung dengan bahan yang terbuat dari kayu dengan dua permukaan kulit yang dimainkan dengan cara disandang di salah satu bahu dalam posisi berdiri dengan menggunakan 2 pemukul tambua yang terbuat dari kayu.

    Sedangkan gandang tasa mirip dengan setengah bola yang hanya memiliki satu sisi kulit saja dan dimainkan dengan menggunakan dua pemukul yang terbuat dari rotan.

    Asal usul

    Asal usul gandang tasa yaitu Suku Minang Kabau merupakan salah satu etnis yang ada di wilayah Indonesia yang memiliki keanekaragaman kesenian tradisional.

    Salah satu kesenian tradisional tersebut adalah seni pertunjukan Gandang Tasa, yang mana alat musik ini berkembang di daerah pariaman.

    Hampir disetiap nigari di kabupaten padang pariaman atau kota pariaman mengenal kesenian Gandang Tasa dan menjadi tradisi yang masih difungsikan dalam berbagai kegiatan upacara adat dan upacara keagamaan oleh masyarakat pariaman.

    Kesenian ini awalnya berasal dari bangsa Gujarat (India) yang berkembang ke tiku pariaman pada abad ke 14 Masehi.

    Kemudian alat musik tersebut mulai berkembang di berbagai daerah di Minangkabau seperti di Maninjau dan Lubuk Basung.

    Percampuran kebudayaan baik dari akibat perkawinan maupun perdagangan  antara masyarakat pribumi Minangkabau di pariaman dengan kaum pendatang dari Asia Selatan (India, Banglades,Irak dan Pakistan).

    Artinya Kesenian Gandang Tambua Tasa merupakan sebuah seni dari hasil kolaborasi atau asimilasi antara produk budaya local Pariaman dengan suku pendatang (Asia Selatan).

    Baca Juga Randai: Kesenian yang Menggabungkan Seni Lagu, Tari, Drama dan Silat

    Tambua Tasa
    Group Darak Badarak Photo nantumpahorg

    Fungsi Pertunjukan Tambua tasa

    Pertunjukan kesenian Gandang Tambua dan Tasa bertujuan untuk mengundang perhatian agar terciptanya suasana keramaian dalam berbagai upacara adat dan keagamaan.

    Seperti upacara perkawinan, upacara khatam Al-Qur’an, upacara pengangkatan penghulu, upacara adat nigari, upacara penyambutan tamu dan upacara besar lainya.

    Di beberapa daerah Minangkabau, kesenian ini biasa dimainkan pada setiap perayaan-perayaan adat seperti mengiringi acara Bararak kawin dan arakan Sunnah Rasul.

    Di daerah asalnya Pariaman, Gandang Tambua Tasa istimewa dimainkan pada puncak upacara Tabuik, penampilan yang paling dinantikan masyarakat Pariaman setiap 10 Muharam.

    Acara ini merupakan penghormatan dan peringatan atas pergorbanan Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW yang meninggal dengan pengikutnya pada saat melawan Khafilah Yazid di Karbela Irak, pada tahun 61 Hijriyah.

    Kemudian bagi masyarakat Pariaman kesenian Gandang Tambua Tasa merupakan symbol semangat kepahlawanan.

    Hal ini menjadikan kesenian wajib dalam puncak upacara Tabuik. Lagu yang dibawakan adalah lagu Oyak Tabuik dan Sosoh yang bertempo cepat, dinamik keras dan energik sehingga penghayatan yang mendalam dapat membangkitkan semangat kepahlawanan.

    BUDAYA CULTURE GANDANG TASA KESENIAN PARIAMAN TAMBUA TASA VISIT WEST SUMATRA
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
    Oki Saputra
    • Website
    • Instagram

    Related Posts

    Sapo-Sapoan: Pengobatan Alternatif yang Unik dari Minangkabau

    13/08/2025

    Badah Ayam: Tradisi Pengobatan Unik dari Minangkabau yang Masih Bertahan

    04/08/2025

    5 Tradisi Pernikahan Setelah Akad Nikah di Minangkabau

    01/08/2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Top Posts

    HOM Coffee and Pastry Padang: Homey, Menu Enak & Fasilitas Lengkap

    22/08/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022

    5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

    04/12/2022

    6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

    05/12/2022

    Subscribe to Updates

    Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

    Most Popular

    HOM Coffee and Pastry Padang: Homey, Menu Enak & Fasilitas Lengkap

    22/08/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022
    Our Picks

    HOM Coffee and Pastry Padang: Homey, Menu Enak & Fasilitas Lengkap

    22/08/2025

    Sewa Peralatan Outdoor di Padang? Cek 7 Tempat Ini Sebelum Berpetualang

    21/08/2025

    Bendi: Transportasi Tradisional Ikonik di Sumatera Barat

    20/08/2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    Facebook X (Twitter) Instagram
    • About
    • Privacy Policy
    • Our Team
    © 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?