Kabupaten Dhamasraya, merupakan salah satu kabupaten yang termuda di Provinsi Sumatera Barat.
Wilayah ini menawarkan pesona yang tak menarik dengan mayoritas topografinya adalah dataran tinggi yang diselimuti pegunungan menakjubkan di sebelah timur.
Terdapat juga pemandangan sungai-sungai besar, termasuk salah satunya Sungai Batanghari yang terkenal.
Tidak hanya itu, Dhamasraya juga memikat hati dengan beberapa potensi pariwisata yang patut untuk dikunjungi.
Beberapa yang menarik diantaranya adalah situs cagar budaya seperti Candi Padang Roco dan beberapa tempat wisata menarik lainnya.
Jadi rahasia wisata apa saja yang tersimpan di Kabupaten Dharmasraya? Bagaimana sebenarnya keindahan daerah ini? yuk, simak ulasan menariknya berikut ini,
1. Candi Padang Roco
Lokasi: Jorong Sungai Lansek, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat, Indonesia.
Candi Padang Roco adalah situs cagar budaya peninggalan dari komunitas Budha pada masa kerajaan Melayu yang diyakini pernah bermukim atau mendirikan pemerintahan setempat di tepi sungai.
Candi Padang Roco juga telah diakui secara resmi sebagai cagar budaya nasional dengan nomor inventaris 01/BCB-TB/A/18/2007.
Jika ingin ke situs candi, pengunjung harus melewati Sungai Dareh yang memiliki aliran yang cukup deras.
Meskipun sedikit sulit, akses ke Padang Roco dapat ditempuh dengan menggunakan rakit yang disediakan oleh masyarakat setempat persis di sekitar lokasi penyeberangan.
Dalam sejarahnya, Candi Padang Roco pertama kali ditemukan oleh arkeolog Belanda, Verkerk Pistorius, pada tahun 1860.
Situs ini juga dianggap sebagai bukti eksistensi Kerajaan Melayu (1286M – 1347M) yang berpusat di sekitar Sungai Batanghari.
Oleh karena itu, beberapa sarana pemerintahan, tempat ibadah, dan bangunan publik lainnya dibangun untuk mendukung aktivitas masyarakat pada masa itu.
Hingga saat ini, arsitektur Candi Padang Roco tidak banyak berubah, dengan susunan batu bata berbentuk bujur sangkar setinggi 60-90 cm.
Terdapat anak tangga pada salah satu sisinya, yang mungkin digunakan untuk mencapai tumpukan batu bata tersebut.
Selain tumpukan batu bata yang memanjang, terdapat aliran seperti parit atau selokan yang mengarah ke sungai dan diyakini dibangun bersamaan dengan Candi Padang Roco.
Di sekitar candi, terdapat beberapa bangunan lain yang disebut Candi Padang Roco I, II, dan III.
2. Candi Pulau Sawah
Lokasi: Joronga Siguntur II, Nagari Siguntur, Kec. Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat, Indonesia.
Candi Pulau Sawah merupakan wisata sejarah tersembunyi dari zaman kerajaan Swarnabhumi yang berlokasi di Nagari Siguntur, Kabupaten Dharmasraya.
Tempat bersejarah yang satu ini memiliki keistimewaan bagi pemeluk agama Buddha sejak zaman dahulu.
Selain candi utama, ada beberapa candi lain di sekitarnya yang belum dibuka untuk umum karena kendala pembiayaan dan sumber daya manusia.
Tempat ini dapat dikunjungi melalui persimpangan Sikabau menuju Siguntur, dan setelah itu terus lurus hingga mencapai ke pulau Tongah.
Untuk mencapai lokasi candi, kamu bisa menaiki perahu yang disediakan di pinggir sungai oleh masyarakat setempat.
Selama perjalanan pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan aliran sungai Batanghari yang memukau dan alam sekitar yang masih asri terjaga.
Baca Juga 7 Wisata Unggulan Kota Padang Panjang
Candi Pulau Sawah memiliki dua bangunan utama, yaitu Candi Pulau Sawah I dan Candi Pulau Sawah II.
Penemuan candi ini dilakukan oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) pada tahun 2003.
Para ahli meyakini bahwa candi ini didirikan sekitar tahun 1200 Masa Masehi, pada masa Kerajaan Melayu Dharmasraya.
Bangunan Candi Pulau Sawah menawarkan arsitektur bangunan yang mengagumkan, dengan dua bangunan utama memiliki bentuk kotak dengan dua puluh segi dan tinggi sekitar 2,4 meter.
Lobang berbentuk kotak di tengah bangunan diyakini digunakan untuk kolam permandian pada masa lalu.
Selain itu, juga terdapat parit-parit dengan luas 100 x 100 meter di sekitar bangunan lainnya.
Selain keindahan candi, pesona alam di sekitar Candi Pulau Sawah juga tak kalah menarik.
Jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, tempat ini memberikan ketenangan dengan suasana alam dan pepohonan yang memanjakan mata dan udara yang sejuk tentu saja.
3. Desa Wisata Lubuak Karak
Lokasi: Lubuak Karak, Sembilan Koto, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat, Indonesia.
Lubuk Karak yang berada di Sembilan Koto.
Bukan hanya sebuah tempat wisata, tetapi juga simbol kehidupan masyarakat yang penuh kehangatan.
Di sini, tatanan kehidupan masih mengemban nilai-nilai luhur dalam bermasyarakat. Desa Wisata Lubuak Karak juga berhasil masuk kedalam 500 besar ADWI pada tahun 2023.
Tak dapat dipungkiri, keindahan alam Lubuk Karak telah mencuri hati setiap orang yang mengunjunginya.
Airnya yang jernih dan segar, suasana yang nyaman, dan pepohonan yang rindang menciptakan suasana yang begitu harmonis.
Di tengah pesona alamnya, terdapat beberapa sungai yang menghiasi dengan pesona eksotis, menjadikan tempat pemandian yang menenangkan hati.
Bebatuan indah yang tertata dengan apik menambah keindahan panorama alamnya, menciptakan pemandangan yang memukau.
Lubuk Karak juga menjadi rumah bagi ekowisata alam yang menakjubkan, seperti Pemandian Basianyuik Lubuk Tojung, Tembulun Batang Sililik, dan Tembulun Berangin yang tersebar di berbagai jorong di Nagari Lubuk Karak.
Baca Juga 5 Desa Wisata Unggulan dari Sumatera Barat
Tempat-tempat ini dapat dijangkau dengan mudah dari pusat pemerintahan Nagari, memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Namun, daya tarik Nagari Lubuk Karak tak hanya terbatas pada keindahan alamnya, melainkan juga pada kekayaan seni dan budaya tradisionalnya.
Di tengah pesona alam dan ekowisata, masyarakat Lubuk Karak tetap menjaga warisan budaya dengan penuh kebanggaan.
Kesenian tradisional seperti silek bailau, tari piriang, canang, dan randai menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kultural masyarakat setempat.
Dan tentu saja, tak lengkap rasanya berkunjung ke Lubuk Karak tanpa mencicipi hidangan khasnya.
Seperti gulai langkitang dan godok obui yang tentu saja siap memanjakan lidah para pengunjung yang datang ke Lubuk Karak.
4. Desa Wisata Rimbo Tolang
Lokasi: Koto Besar, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat, Indonesia.
Satu lagi desa wisata yang tidak kalah indahnya adalah Desa Wisata Rimbo Tolang yang terletak di Kecamatan Koto Besar, Dharmasraya.
Rimbo Tolang adalah hutan adat yang telah diwariskan turun-temurun oleh Kerajaan Koto Besar dan mencakup wilayah seluas sekitar 18 hektar.
Di dalam Rimbo Tolang juga tersembunyi beberapa keajaiban alam yang mengagumkan.
Sebagai hutan larangan yang dijaga ketat, warga setempat menghormati larangan untuk menebang pohon dan merusak tanaman di sini.
Menyusuri area hutan, kamu akan menemukan kekayaan flora yang menakjubkan, dengan sekitar 2.700 batang pohon dari berbagai jenis tumbuh secara alami.
Beberapa di antaranya adalah pohon langka yang hanya bisa ditemukan di kawasan ini.
Menariknya, setiap pohon diberi identitas unik melalui seng hijau kecil yang bertuliskan identitas lengkapnya.
Ketika menjelajahi Rimbo Tolang, kamu akan merasa seperti masuk ke dalam dunia dongeng.
Konon, hutan adat ini dihuni oleh makhluk halus yang dikenal sebagai urang Bunian.
Legenda setempat juga mengatakan bahwa mereka adalah penjaga setia hutan adat, dan memiliki hubungan batin yang mendalam dengan masyarakat Koto Besar.
Rimbo Tolang juga telah diakui sebagai hutan adat oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Mei 2019, sehingga perlindungan dan pelestariannya menjadi lebih terjamin.
5. Masjid Agung Dhamasraya
Lokasi: Jl. Lintas Sumatera, Gn. Medan, Kec. Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Masjid Agung Dharmasraya, sebuah kebanggaan bagi masyarakat Dharmasraya, telah menjadi ikon wisata religi yang megah.
Berfungsi sebagai pusat pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai ketaqwaan serta menyebarkan syiar Islam.
Masjid yang diresmikan pada tanggal 06 januari 2023 oleh Mentri PUPR berlokasi persis di pinggir jalan raya Dharmasraya, Gunung Medan sehingga sangat strategis.
Tak hanya mengesankan dari segi ukuran dan arsitektur yang megah, keunikan Masjid Agung terletak pada konsep bangunannya yang ramah lingkungan dengan menerapkan green building.
Dengan sirkulasi udara yang melimpah, masjid ini bisa mengurangi penggunaan AC dan lampu listrik di siang hari, sehingga menjadikan bangunan masjid lebih ramah lingkungan.
Masjid Agung Dharmasraya memiliki pintu gerbang dua jalur yang dikelilingi oleh taman bunga dan tempat duduk bagi pengunjung yang ingin beristirahat.
Lapangan parkir yang luas dan tertata rapi memudahkan akses bagi para jamaah. Selain itu, terdapat sebuah kolam bulat di sebelah kanan masjid yang menambah daya tariknya.
Begitu masuk ke dalam masjid, pesona indah dua pintu masuk ke ruang shalat terlihat megah dengan warna keemasan.
Ruang tempat shalat yang luas didukung oleh 12 tiang besar yang juga berwarna keemasan. Taman bunga tidak hanya menghiasi bagian depan, tetapi juga bagian belakang masjid, menambah keindahan suasana.
Bentuk struktur dan arsitektur Masjid Agung mencerminkan pola kehidupan sosial budaya masyarakat Dharmasraya dan Minangkabau secara umum.
Empat kubah yang bertingkat berjenjang menggambarkan rasa sujud dan kesalehan masyarakat Dharmasraya, dikelilingi oleh empat menara yang berdiri kokoh.
Masjid Agung Dharmasraya benar-benar merupakan tempat yang menakjubkan, menggabungkan keindahan arsitektur, kepedulian lingkungan, dan nilai-nilai keagamaan yang mendalam.
Tidak heran jika masjid ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dan tempat penting bagi masyarakat setempat untuk beribadah dan belajar nilai-nilai agama Islam yang mencerminkan warisan budaya Dharmasraya.
Kunjungi Dharmasraya dan nikmati petualangan spektakuler mulai dari wisata sejarah dan budaya, wisata alam hingga kuliner, serta mampir menenangkan diri di Masjid Agung Dharmasraya.
Selamat berpetualang dan ikuti terus West Sumatra 360, your ultimate guide travel!