Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Pantai Muaro Mati Tiku, Destinasi Wisata Indah yang Mudah Dijangkau

    May 30, 2025

    6 Fakta Menarik Kabupaten Sijunjung yang Wajib Kamu Ketahui

    May 30, 2025

    Fakta Menarik Suku Jambak di Minangkabau

    May 30, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    West Sumatra 360
    Saturday, May 31 Login
    • Home
      • About
      • Privacy Policy
      • UMKM
    • Culture
    • To Do
    • Food
    • Travel Tips
    West Sumatra 360
    Home»Wisata»Budaya»Menelusuri Jejak Rumah Gadang Beton Tertua di Sumatera Barat
    Budaya

    Menelusuri Jejak Rumah Gadang Beton Tertua di Sumatera Barat

    Oki SaputraBy Oki SaputraMarch 11, 2024
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Rumah Gadang Beton - Photo Ian Piliang on Flickr
    Rumah Gadang Beton - Photo Ian Piliang on Flickr
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Rumah Gadang adalah rumah adat tradisional yang menjadi kebanggaan suku Minangkabau di Sumatera Barat, Indonesia.

    Rumah ini tidak hanya simbol kebanggaan dan identitas budaya masyarakat Minangkabau namun juga tidak bisa dilepaskan dari kehidupan bermasyarakat orang Minang.

    Ciri khas utama dari Rumah Gadang adalah atapnya yang tinggi meruncing dan melengkung ke atas, menyerupai tanduk kerbau yang disebut sebagai gonjong.

    Material utama yang digunakan untuk membangun rumah ini adalah kayu, bambu, dan ijuk.

    Namun tahu kah kamu bahwa terdapat rumah gadang dengan fondasi atau terbuat dari beton tertua di dunia yang dibangun di Sumatera Barat.

    Penasaran bukan? berikut adalah ulasan menariknya dari West Sumatra 360,

    Lokasi Rumah Gadang

    Rumah Gadang beton pertama di dunia berada di Jorong Koto Malintang, Kenagarian Koto Tangah, Kec. Tilatang Kamang, Kab. Agam.

    Lokasi ini dapat ditempuh sejauh 3 jam dari Kota Padang Berjarak dengan jarak tempuh sekitar 134 km dan akses jalan yang baik.

    Pendiri Rumah Gadang

    Rumah Gadang yang megah itu didirikan oleh seorang tokoh ternama yaitu Demang Ampek Angkek Tilatang, yang dikenal dengan nama Djaa Datoek Batoeah (Datuak Batuah).

    Walaupun tidak disebutkan secara spesifik tahun pembangunannya, namun rumah tersebut menjadi salah satu kebanggaan dalam sejarah arsitektur dan budaya Minangkabau.

    Keistimewaan Rumah Gadang tersebut selain dibangun dengan beton yang megah pada zamannya, juga terletak pada lokasinya yang strategis.

    Bangunannya mampu menarik perhatian dari jalan raya Pakan Kamih, memberikan pesona tersendiri bagi yang melintas di sekitarnya.

    Keberadaan Rumah Gadang Beton bukan sekadar struktur fisik biasa, tetapi juga simbol kejayaan dan identitas budaya masyarakat Minangkabau.

    Rumah Gadang Beton Photo - Instagram @mzakii22
    Rumah Gadang Beton Photo Instagram mzakii22

    Peralihan Bahan dalam Pembangunan Rumah Gadang

    Arsitektur tradisional Minangkabau merupakan suatu karya seni yang menggambarkan adaptasi yang luar biasa terhadap iklim tropis dan kondisi topografi wilayah Sumatera Barat.

    Bangunan-bangunan tradisional ini telah teruji kehandalannya dalam menghadapi bencana alam, seperti gempa bumi yang sering melanda daerah ini.

    Salah satu ciri utama dari arsitektur tradisional Minangkabau adalah penggunaan material utama berupa kayu.

    Namun, dengan semakin langkanya sumber daya alam ini, terutama kayu, banyak masyarakat yang beralih menggunakan material modern dalam pembangunan rumah.

    Walaupun hingga saat ini masih terdapat perbedaan pandangan tentang asal-usul bentuk atap gonjong rumah gadang.

    Bahkan dalam tambo disebutkan bahwa atap rumah gadang berkaitan dengan dengan bentuk tanduk kerbau, haluan kapal, atau bahkan daun sirih bersusun.

    Namun begitu, dengan adanya Rumah Gadang berbahan beton pertama di dunia menjadi ciri khas tersendiri seperti memasuki era baru.

    Rumah Gadang ini dibangun oleh Djaa Datuk Batuah, yang juga dikenal sebagai Demang Cingkuak, sekitar tahun 1927-an, pada masa pemerintahan Demang Cingkuak.

    300*250

    Baca Juga Rumah Gadang: The Majestic Traditional Minangkabau House

    Walaupun tanggal pastinya tidak tercatat secara eksplisit, bangunan ini merupakan kebanggaan dan penanda penting bagi masyarakat setempat.

    Lokasinya yang strategis membuatnya menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya, serta melahirkan berbagai tokoh dan akademisi yang berjasa bagi Sumatera Barat.

    Pada masa kini, meskipun banyak rumah tradisional Minangkabau telah digantikan oleh bangunan modern, tetapi tetap ada upaya pelestarian arsitektur tradisional ini.

    Rumah gadang berbahan beton yang dibangun oleh Datuk Batuah menjadi bukti nyata keberlanjutan arsitektur tradisional Minangkabau.

    Meskipun terbuat dari bahan yang berbeda, rumah ini tetap mempertahankan keindahan dan kekuatan konstruksi yang menjadi ciri khas Rumah Gadang.

    Keberadaannya yang masih kokoh dan terawat hingga kini yang menunjukkan pentingnya pelestarian warisan budaya oleh masyarakat setempat.

    Selain sebagai tempat tinggal, Rumah Gadang ini juga memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Minangkabau.

    Misalnya sebagai pusat informasi adat di kenagarian Koto Tangah, rumah ini menjadi tempat berkumpul dan berbagi pengetahuan tentang tradisi dan budaya lokal.

    Dengan sejarah yang panjang dan peran yang penting dalam kehidupan masyarakat, Rumah Gadang berbahan beton ini menjadi simbol kebanggaan dan pemilihan bahan menandakan era modern di Sumatera Barat.

    Upaya pelestarian dan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya menjadi tanggung jawab bersama untuk melestarikan warisan berharga ini bagi generasi mendatang.

    Semoga rumah gadang indah ini terus dapat berdiri kokoh sebagai penjaga sejarah dan kebudayaan Minangkabau.

    Editor: Nanda Bismar
    Rumah Gadang rumah gadang beton
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
    Oki Saputra
    • Website
    • Instagram

    Related Posts

    Fakta Menarik Suku Jambak di Minangkabau

    May 30, 2025

    5 Ilmu Hitam Paling Terkenal dan Ditakuti di Sumatera Barat

    May 21, 2025

    6 Tari Tradisional Minang yang Dipercaya Mengandung Unsur Mistis

    May 19, 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Top Posts

    Pantai Muaro Mati Tiku, Destinasi Wisata Indah yang Mudah Dijangkau

    May 30, 2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    December 1, 2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    December 3, 2022

    5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

    December 4, 2022

    6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

    December 5, 2022

    Subscribe to Updates

    Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Sat 31 May 2025

    Check-out date

    Sun 01 Jun 2025
    Booking.com
    Most Popular

    Pantai Muaro Mati Tiku, Destinasi Wisata Indah yang Mudah Dijangkau

    May 30, 2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    December 1, 2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    December 3, 2022
    Our Picks

    Pantai Muaro Mati Tiku, Destinasi Wisata Indah yang Mudah Dijangkau

    May 30, 2025

    6 Fakta Menarik Kabupaten Sijunjung yang Wajib Kamu Ketahui

    May 30, 2025

    Fakta Menarik Suku Jambak di Minangkabau

    May 30, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Sat 31 May 2025

    Check-out date

    Sun 01 Jun 2025
    Booking.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • About
    • Privacy Policy
    • Our Team
    © 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?