Close Menu
  • Home
    • About
    • Privacy Policy
    • UMKM
  • Culture
  • To Do
  • Food
  • Travel Tips
  • Services

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Tips & Checklist Liburan Eco Friendly ke Sumatera Barat

07/10/2025

5 Restoran Lokal untuk Pecinta Pizza di Padang: Cita Rasa Otentik Khas Italia

06/10/2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
West Sumatra 360
Thursday, October 9 Login
  • Home
    • About
    • Privacy Policy
    • UMKM
  • Culture
  • To Do
  • Food
  • Travel Tips
  • Services
West Sumatra 360
Home»Wisata»Edukasi»Mengenal 5 Bandara di Sumatera Barat: Cerita Sejarah Hingga Modernisasi
Edukasi

Mengenal 5 Bandara di Sumatera Barat: Cerita Sejarah Hingga Modernisasi

Yoga PrasetyoBy Yoga Prasetyo03/05/2025
Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
Mengenal 5 Bandara di Sumatera Barat: Cerita Sejarah Hingga Modernisasi
Bandara Minangkabau - Photo www.sumbarbisnis.com
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Tidak banyak yang tahu, bahwa Sumatera Barat memiliki beberapa bandar udara yang bersejarah dan menyimpan banyak cerita menarik.

Seperti bandara modern yang jadi gerbang utama ke ranah Minang, hingga landasan kecil bersejarah yang pernah disinggahi tokoh bangsa.

Setiap bandara memiliki ceritanya masing-masing, menghubungkan wilayah terpencil, menjaga kedaulatan udara, hingga menjadi saksi sejarah perjuangan Indonesia.

Oleh karena itu, artikel berikut akan membawa kamu mengenal lebih jauh dengan lima bandara penting di Sumatera Barat yang kaya dengan nilai historis.

1. Bandara Internasional Minangkabau (BIM)

Bandara Internasional Minangkabau (BIM) merupakan bandara utama di Sumatera Barat yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman, tepatnya di wilayah Ketaping.

Dibangun sebagai pengganti Bandar Udara Tabing yang dianggap sudah tidak memenuhi standar keselamatan penerbangan setelah 34 tahun beroperasi.

BIM mulai beroperasi secara penuh pada Juli 2005 dan menjadi satu-satunya bandara bertaraf internasional di Sumatera Barat.

Selain melayani penerbangan domestik, BIM juga melayani rute internasional, serta menjadi bagian dari rute wilayah udara Palapa.

Jaraknya sekitar 23 km dari pusat Kota Padang dan lengkap dengan fasilitas modern, termasuk terminal penumpang yang berkonsep arsitektur Minangkabau.

BIM memiliki peran yang vital karena menjadi pintu gerbang utama masuknya wisatawan dan pelaku bisnis ke ranah Minang.

2. Bandara Tabing (Pangkalan Udara Sutan Sjahrir)

Sebelum kehadiran BIM, Bandara Tabing yang berlokasi di Kota Padang merupakan bandara komersial utama di Sumatera Barat.

Bandara ini berjarak sekitar 9 km dari pusat kota dan memiliki luas sekitar 84,2 hektare.

Namun, sejak Juni 2005, operasional penerbangan sipil dipindahkan ke BIM, dan Bandara Tabing diambil alih oleh TNI Angkatan Udara.

Kini, Bandara Tabing berubah fungsi menjadi Pangkalan Udara Sutan Sjahrir dan hanya digunakan untuk kepentingan militer.

Walaupun tidak lagi digunakan secara komersial, sejarah Bandara Tabing sebagai penopang konektivitas udara Sumatera Barat tetap dikenang hingga saat ini.

Mengenal 5 Bandara di Sumatera Barat: Cerita Sejarah Hingga Modernisasi
Bandara Pusako Anak Nagari Photo Antara News

3. Bandara Pusako Anak Nagari

Bergeser ke bagian utara provinsi, terdapat Bandara Pusako Anak Nagari yang berada di Kabupaten Pasaman Barat, tepatnya di Jorong Laban, Kecamatan Luhak Nan Duo.

Bandara ini melayani wilayah Simpang Ampek dan sekitarnya, menjadikannya bandara penting untuk mendukung konektivitas di daerah pesisir barat Sumbar.

Jenis pesawat yang dapat mendarat di sini adalah pesawat kecil seperti Cassa 212.

Pemerintah daerah setempat kini sedang memperpanjang landasan pacu bandara hingga ukuran 3.200 x 2 meter.

Klook.com

Hal tersebut berguna sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas penerbangan dan membuka peluang penerbangan komersial lebih besar.

Bandara ini memiliki potensi untuk mendukung sektor perkebunan, perdagangan, dan pariwisata Pasaman Barat.

Baca Juga Panduan Lengkap Transportasi Umum ke Bandara BIM: Nyaman, Murah & Praktis!

4. Bandara Piobang

Tidak banyak yang tahu bahwa Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki bandara bersejarah bernama Bandara Piobang.

Terletak di daerah Piobang, bandara tersebut menyimpan kisah penting dalam sejarah Indonesia.

Pada tahun 1948, Wakil Presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta, mendarat di bandara ini menggunakan pesawat Seulawah, pesawat sumbangan rakyat Aceh.

Bandara Piobang kini memang tidak lagi aktif sebagai fasilitas penerbangan, namun nilai sejarahnya menjadikannya situs penting.

Pemerintah daerah sempat menggagas wacana untuk menghidupkan kembali bandara Piobang sebagai objek wisata sejarah maupun fasilitas udara terbatas.

Mengenal 5 Bandara di Sumatera Barat: Cerita Sejarah Hingga Modernisasi
Bandara Rokot Mentawai Photo Instagram aliendc

5. Bandara Rokot

Di Kabupaten Kepulauan Mentawai, terdapat Bandara Rokot yang terletak di Desa Rokot, Kecamatan Sipora Selatan.

Bandara ini berfungsi sebagai bandara perintis dan menjadi satu-satunya akses udara ke wilayah yang terpisah dari daratan utama Sumatera.

Dengan kapasitas terbatas, bandara ini hanya dapat melayani pesawat berbadan kecil seperti Cassa dengan kapasitas sekitar 15 penumpang.

Bandara Rokot selesai dibangun pada tahun 1980 dengan panjang landasan pacu 900 meter dan lebar 23 meter.

Namun, saat ini kondisi bandara cukup memprihatinkan karena ancaman abrasi pantai yang terus menggerus daratan di sekitar bandara.

Aktivitas masyarakat yang mengambil batu karang untuk pembangunan rumah turut memperparah kondisi tersebut.

Hal tersebut membuat bandara ini rentan tenggelam jika tidak segera direlokasi atau dilakukan penanganan serius.

Bagaimana? menarik bukan? bandara-bandara diatas memiliki peran masing-masing dalam membentuk sistem transportasi udara provinsi Sumatera Barat.

Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk menjaga, mengembangkan, serta melestarikan bandara-bandara tersebut agar terus berfungsi optimal.

Editor: Nanda Bismar
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
Yoga Prasetyo
  • Website
  • Instagram

Related Posts

Fakta Seru tentang Sate Padang yang Perlu Kamu Tahu

25/09/2025

10 Things You Probably Don’t Know About West Sumatra

24/09/2025

Nagari Ujung Gading: Menelusuri Jejak Suku Mandailing di Ranah Minang

18/09/2025
Add A Comment

Comments are closed.

Top Posts

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

01/12/2022

5 Things To Do in Mentawai Islands

03/12/2022

5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

04/12/2022

6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

05/12/2022

Subscribe to Updates

Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

Most Popular

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

01/12/2022

5 Things To Do in Mentawai Islands

03/12/2022
Our Picks

5 Sate Ini Lagi Viral di Bukittinggi; Sudah Coba Belum?

08/10/2025

Tips & Checklist Liburan Eco Friendly ke Sumatera Barat

07/10/2025

5 Restoran Lokal untuk Pecinta Pizza di Padang: Cita Rasa Otentik Khas Italia

06/10/2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

Facebook X (Twitter) Instagram
  • About
  • Privacy Policy
  • Our Team
© 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?