Sumatera Barat pernah memiliki pelabuhan-pelabuhan penting yang menjadi pusat perdagangan dan perhubungan laut pada masanya.
Bahkan beberapa diantaranya pernah begitu berjaya di masa silam, menjadi pintu gerbang ekspor rempah-rempah hingga pusat transaksi dagang internasional.
Saat ini, walaupun beberapa pelabuhan telah beralih fungsi atau kehilangan fungsinya, keberadaan mereka tetap menjadi bagian penting dari sejarah.
Nah, berikut adalah tujuh pelabuhan di Sumatera Barat yang pernah eksis pada masanya lengkap dengan fungsinya masing-masing.
1. Pelabuhan Teluk Bayur
Pelabuhan Teluk Bayur adalah pelabuhan terbesar dan tersibuk di Sumatera Barat dari zaman dahulu hingga saat ini.
Terletak di Kota Padang, pelabuhan ini awalnya dikenal dengan nama Emmahaven, peninggalan masa kolonial Belanda.
Pada masa kejayaannya, pelabuhan ini menjadi pusat bongkar muat barang dan sandaran kapal nasional maupun internasional.
Pelabuhan Teluk Bayur menjadi pintu gerbang utama keluar-masuk barang dari dan ke wilayah Sumbar.
Perannya masih sangat vital dalam perputaran ekonomi daerah, terutama untuk sektor ekspor-impor komoditas seperti semen, batu bara, dan minyak sawit.
2. Pelabuhan Muaro Padang
Terletak di pusat Kota Padang, Pelabuhan Muaro memiliki nilai sejarah yang tinggi sejak era kolonial Belanda.
Dahulu, pelabuhan ini menjadi salah satu pusat perekonomian di wilayah pantai barat Sumatera.
Pada masanya, Muaro menjadi tempat bersandarnya kapal dagang dari berbagai daerah seperti Aceh, Bengkulu, hingga kapal asing.
Saat ini, meskipun aktivitasnya lebih banyak didominasi oleh kapal nelayan, Muaro tetap menjadi pelabuhan rakyat yang penting.
Di sekitar pelabuhan ini pula wisatawan dapat menyaksikan kehidupan bahari tradisional masyarakat pesisir Padang.

3. Pelabuhan Tarusan
Berada di Pesisir Selatan, Pelabuhan Tarusan kini lebih dikenal sebagai pintu masuk menuju kawasan wisata bahari Mandeh yang populer.
Walaupu secara komersial pelabuhan ini tidak seaktif pelabuhan besar lainnya, Tarusan berperan penting dalam aktivitas transportasi pariwisata.
Pengunjung yang ingin menjelajahi gugusan pulau dan keindahan teluk Mandeh bisa menggunakan kapal wisata yang tersedia di pelabuhan ini.
Selain itu, pelabuhan Tarusan juga digunakan oleh nelayan setempat sebagai tempat berlabuh.
4. Pelabuhan TPI Bungus
Pelabuhan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Bungus awalnya dibangun untuk mendukung aktivitas nelayan di kawasan selatan Kota Padang.
Namun kini, fungsinya berkembang dan mulai melayani kapal penumpang, terutama kapal yang menghubungkan Padang dengan Kepulauan Mentawai.
Pelabuhan ini menjadi salah satu alternatif transportasi laut bagi masyarakat Mentawai dan wisatawan yang ingin menyeberang ke pulau-pulau di Mentawai.
Perkembangannya yang pesat menunjukkan bahwa pelabuhan rakyat juga dapat bertransformasi sesuai kebutuhan zaman.
Baca Juga How to Get to the Mentawai Islands from Padang: A Comprehensive Guide
5. Pelabuhan Tiku
Pelabuhan Tiku terletak di Kabupaten Agam dan pada masa kolonial pernah menjadi salah satu pelabuhan strategis di Sumatera Barat.
Banyak pedagang dari Eropa dan Asia yang berlabuh di sini untuk membeli rempah-rempah dan hasil bumi lainnya.
Tiku saat itu dikenal sebagai titik transaksi dagang internasional, karena padatnya transaksi di pelabuhan.
Namun seiring berjalannya waktu, pelabuhan ini kehilangan fungsinya karena pergeseran jalur perdagangan dan pembangunan pelabuhan baru yang lebih besar.
Walaupun kini jarang terdengar, jejak kejayaan Tiku tetap membekas dalam sejarah maritim Minangkabau.
6. Pelabuhan Air Bangis
Pelabuhan Air Bangis, juga dikenal sebagai Pelabuhan Teluk Tapang, terletak di Kabupaten Pasaman Barat.
Dibangun pada masa Gubernur Gamawan Fauzi sekitar tahun 2006 hingga 2008, pelabuhan ini mulai dikerjakan pada 2008 dan rampung pada 2013.
Tujuannya adalah menciptakan pelabuhan ekspor-impor baru yang bisa mengurangi ketergantungan pada Teluk Bayur.
Dengan potensi yang besar, Air Bangis diharapkan menjadi pusat logistik baru di pantai barat Sumatera.
Walaupun begitu tantangan pengoperasian dan infrastruktur pendukung masih menjadi catatan.

7. Pelabuhan Sikakap
Terletak di Kepulauan Mentawai, Pelabuhan Sikakap adalah pelabuhan utama yang melayani transportasi laut dari dan ke Padang serta Nias.
Tidak hanya penting bagi pengangkutan barang dan logistik, tetapi juga menjadi sarana utama masyarakat Mentawai untuk bepergian ke daratan utama Sumatera.
Di tengah keterbatasan infrastruktur di kepulauan, pelabuhan ini menjadi urat nadi kehidupan warga.
Dengan fasilitas yang terus dikembangkan, Sikakap memiliki potensi besar sebagai pusat distribusi barang dan penumpang antar pulau.
Pelabuhan-pelabuhan di Sumatera Barat bukan sekadar titik sandar kapal, tetapi saksi bisu sejarah peradaban, perdagangan, dan transformasi wilayah pesisir.
Dari Pelabuhan Teluk Bayur yang masih aktif hingga Pelabuhan Tiku yang tinggal kenangan, semuanya memiliki cerita masing-masing.
Dengan pengelolaan yang tepat, pelabuhan-pelabuhan ini tentu saja bisa memainkan peran strategis dalam ekonomi dan pariwisata Sumatera Barat ke depan.
Editor: Nanda Bismar