Kota Padang, ibu kota Provinsi Sumatra Barat, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan keindahan alam.
Nama “Padang” sudah menjadi bagian integral dan sangat identic dengan Sumatra Barat.
Pasti ketika berbicara tentang Sumatra Barat, yang paling dikenal secara luas yaitu Kota Padang.
Hal itu tentu tidak terlepas dari peran dan juga posisi Kota Padang sebagai Ibu Kota Provinsi Sumbar.
Namun tahukah kamu bagaimana asal mula nama kota ini? Pasti penasaran bukan, mengapa kota ini disebut dengan Kota Padang.
Untuk lebih jelasnya yuk, mari kita simak penjelasan di bawah ini.
Geografis Kota Padang
Kota Padang, terletak di sepanjang pantai barat pulau Sumatra, yang merupakan ibukota Provinsi Sumatra Barat.
Wilayahnya terletak di antara 0o44’ dan 01o08’ Lintang Selatan serta 100o05’ dan 100o34’ Bujur Timur.
Kota Padang memiliki luas sekitar 694.96 km2, yang setara dengan 1,65% dari keseluruhan wilayah Provinsi Sumatra Barat.
Terdiri atas 11 kecamatan, Kota Padang memiliki karakteristik geografis yang beragam, dengan sekitar 51,01% wilayahnya terdiri dari hutan lindung, 7,35% adalah wilayah bangunan dan perkarangan, sedangkan sisanya digunakan untuk pertanian dan pemukiman.
Selain itu, Kota Padang juga memiliki 19 pulau besar dan kecil yang menambah pesonanya.
Topografi kota ini sangat beragam, dengan ketinggian yang bervariasi dari 0 hingga 1853 meter di atas permukaan laut.
Di dalamnya, mengalir lima sungai besar dan 16 sungai kecil yang membentuk jaringan drainase yang penting.
Sejarah Singkat Kota Padang
Sebelum mengetahui asal-usul nama Kota Padang, kita perlu mengenal sejarahnya terlebih dahulu.
Pada abad ke-15, pada zaman Kerajaan Minangkabau dengan rajanya Adityawarman.
Padang adalah pemukiman nelayan dan disebut sebagai daerah rantau dalam tambo Minangkabau.
Orang pertama yang datang ke Padang berasal dari Kubung XIII Solok, yang merupakan bagian dari Luhak Nan Tigo (Agam, Tanah Datar, dan Limo Puluh Kota).
Saat mereka tiba, mereka menemukan penduduk asli yang disebut sebagai orang-orang Rupit dan Tirau, menunjukkan bahwa wilayah ini telah dihuni oleh kelompok-kelompok masyarakat sebelumnya.
Baca Juga Empat Monumen Unik yang Penuh Sejarah di Kota Padang
Pada abad yang sama, Kerajaan Aceh juga mulai mengembangkan wilayahnya, terutama dalam konteks perluasan daerah perniagaan.
Rantau pesisir seperti Padang pada saat itu dahulunya dianggap kurang penting sebagai jalur perdagangan dan lebih berfokus ke arah pantai timur.
Namun, Pada tanggal 17 Mei 1946, melalui ketetapan Gubernur Sumatra Barat, Padang diresmikan sebagai kota besar.
Walikota Padang pertama adalah Mr. Abubakar Ja’ar (1945-1946). Selanjutnya, Padang dipimpin oleh Bagindo Aziz Chan (1946-1947), yang dikenal sebagai Walikota Pejuang dan gugur pada 17 Juli 1947 dalam perjuangan melawan penjajah Belkamu.
Asal Mula Nama Kota Padang
Kota Padang memiliki akar sejarah yang panjang, dan asal mula namanya berkaitan dengan perjalanan panjang yang telah dialami selama berabad-abad.
Berikut adakah beberapa literasi yang terkait dengan asal usul nama “Padang” yang akhirnya menjadi Ibukota Sumatera Barat,
1. Sumber Buku
Pertama, dalam buku “Sejarah Kota Padang” yang disusun oleh Mardanas Sofwan dan rekan-rekannya, terdapat sebuah penjelasan menarik mengenai asal-usul nama kota Padang.
Nama Padang, dalam konteks ini, memiliki arti yang menggambarkan daratan yang luas.
Hal ini relevan dengan karakteristik geografis Kota Padang yang dikelilingi oleh dataran rendah yang besar dan perbukitan yang tidak terlalu tinggi.
Selain itu, beberapa wilayahnya juga berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
2. Menurut Peneliti
Pendapat lainnya adalah menurut peneliti dari Universitas Indonesia, yaitu Akhir Matua Harahap.
Penamaan Kota Padang berasal dari nama bukit, yang menambah dimensi menarik dalam asal-usul nama kota ini.
Jadi, sejarah dan asal-usul nama Kota Padang memberikan gambaran menarik tentang bagaimana geografi dan budaya lokal berperan dalam membentuk identitas kota ini.
Menurut teorinya mengatakan bahwa nama Padang merujuk pada Gunung Padang, sebuah bukit rendah di selatan kota.
3. Menurut Catatan Colombijn
Versi lain dari sejarah nama Padang berasal dari catatan Colombijn seorang antropologis asal Belanda.
Dalam bukunya yang berjudul “Paco-paco (kota) Padang”, dima dia menjelaskan Kota Padang awalnya dihuni oleh perantau Minangkabau.
Salah satu perantau pertama yang datang menemukan berbagai benda, seperti meriam kecil, pisau, serpihan porselin dengan tulisan bahasa Arab “La ilaha illallah Muhammad Rasul Allah,” dan sebuah pedang.
Kata “Pedang” kemudian menjadi nama tempat di mana benda-benda ini ditemukan oleh perantau tersebut.
4. Padang (Lapangan Terbuka)
Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa nama “Padang” berasal dari kata dalam bahasa Minangkabau yang berarti “lapangan terbuka” atau “tanah datar.”
Hal ini mungkin mengacu pada topografi datar yang cukup luas di sekitar kota tersebut.
Kota Padang terletak di dataran rendah yang subur, yang merupakan tempat yang ideal untuk pertanian dan pemukiman.
5. Berasal Dari Nama Sungai
Selanjutnya terdapat asumsi yang menyatakan bahwa nama “Padang” berasal dari nama Sungai Batang Padang yang mengalir di dekat kota ini.
Nama sungai ini kemungkinan besar memberikan inspirasi untuk nama kota di kemudian hari.
Sangat banyak pendapat yang menyatakan tentang Asal mula nama Kota Padang.
Nama tersebut adalah cerminan dari sejarah panjang dan beragamnya wilayah Sumatra Barat.
Dengan akar budaya yang kaya, sekaligus menjadi sentral Sumatera Barat, nama “Padang” tetap hidup dalam sejarah dan budaya.
Kota Padang yang modern yang kita kenal saat ini adalah hasil dari perjalanan sejarah yang panjang dan beragam, yang memadukan tradisi dengan kemajuan.
Semoga artikel ini membantu kamu lebih memahami jejak sejarah yang menarik dari nama Kota Padang. Terus ikuti kami untuk informasi menarik lainnya ya!