Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Nagari Ujung Gading: Menelusuri Jejak Suku Mandailing di Ranah Minang

    18/09/2025

    9 Desa Wisata Terbaik di Dharmasraya: Alam, Budaya & Kuliner Autentik

    17/09/2025

    What to See and Do in Padang – Ultimate Travel Guide

    16/09/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    West Sumatra 360
    Thursday, September 18 Login
    • Home
      • About
      • Privacy Policy
      • UMKM
    • Culture
    • To Do
    • Food
    • Travel Tips
    West Sumatra 360
    Home»Activity»Tambang Mbah Soero: Wisata Tambang di Sawahlunto
    Activity

    Tambang Mbah Soero: Wisata Tambang di Sawahlunto

    Oki SaputraBy Oki Saputra08/06/2023
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Tambang Mbah Soero
    Tambang Mbah Soero
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Alamat Tambang Mbah Soero: Jl. Abdurrahman Hakim, Tanah Lapang, Kec. Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatra Barat.

    Tambang Mbah Soero merupakan bekas tambang batu bara yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1898.

    Memiliki kedalaman 185m, tambang yang terletak di Kota Sawahlunto ini merupakan situs tambang tertua di Asia Tenggara dan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia.

    Bagi kamu yang ingin berkunjung ke tempat wisata bersejarah ini tidak perlu khawatir karena museum tambang buka setiap hari, yaitu Senin-Jumat pukul 08.00-16.30 WIB dan Sabtu-Minggu 08.00-17.00 WIB.

    Tambang Mbah Soero Kota Sawahlunto
    Tambang Mbah Soero Kota Sawahlunto

    Sejarah Tambang Mbah Soero

    Sebelum dinamakan tambang Mbah Soero, tambang batu bara ini dahulunya disebut dengan lubang soegar.

    Adapun terdapat dua versi cerita yang menyebutkan asal usul penamaan Mbah Soero pada lubang tambang, dalam cerita pertama disebutkan bahwa asal mula nama Soero berasal dari dugaan pembukaan tambang pertama kali yang dilakukan pada malam satu Soero.

    Sedangkan menurut cerita lainnya, dahulunya tambang ini memiliki seorang mandor yang bernama Mbah Soero dengan ilmu kebatinan yang tinggi dan disegani oleh masyarakat, sehingga namanya diambil menjadi nama tambang batu bara tersebut.

    Disebutkan juga bahwa Mbah Soero merupakan mandor yang didatangkan dari jawa yang memimpin orang rantai untuk bekerja di lubang soegar pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

    Dahulunya pihak Belanda mendatangkan pekerja paksa dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Medan, Padang, Sulawesi dan daerah lainnya untuk bekerja di dalam tambang.

    Mereka dipaksa untuk bekerja dengan kondisi kaki dirantai, sehingga disebut dengan istilah orang rantai.

    Selain itu para pekerja juga diberi makan seadanya dan upah yang kecil, sehingga banyak pekerja yang meninggal karena kelaparan dan kelelahan.

    Kualitas Batu Bara Tambang Mbah Soero

    Tambang batu bara Mbah Soero merupakan salah satu tambang batu bara dengan kualitas terbaik yaitu 7.000 kkal/kg (kualitas I) dibanding daerah lain, hal ini disebabkan karena lokasi tambang terletak dilapisan patahan paling bawah dipermukaan bumi.

    Jumlah produksinya pada tahun 1892 mencapai 48.000 Tn dan terus meningkat hingga 196.207 Tn pada tahun 1900-an.

    Dengan produksi tambang yang semakin meningkat, hal ini juga berdampak kepada para pekerja tambang yang menderita lebih parah untuk memenuhi jumlah target batu bara.

    Mereka juga mendapatkan siksaan cambukan sebanyak tiga kali bahkan lebih jika dianggap malas bekerja.

    Dengan segala pro dan kontranya, akhirnya tambang Mbah Soero ditutup pada tahun 1920-an, karena adanya perembesan air Batang Lunto dan kadar gas metana yang semakin meningkat.

    Hingga pada tahun 2007 dibuka Kembali oleh pemerintah setempat dan dibenahi untuk menjadi tujuan objek wisata budaya yang keaslianya tetap dipertahankan.

    Tambang Mbah Soero Kota Sawahlunto
    Tambang Mbah Soero Kota Sawahlunto

    Museum & Tambang Mbah Soero

    Sekarang Tambang Mbah Soero dijadikan sebagai museum dan objek wisata bersejarah yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Untuk menelusuri museum dan bagian dalam tambang, kamu hanya perlu membayar Rp. 10.000 untuk satu tiket masuk.

    Bagian ruang museum terdiri dari dua lantain yang dipenuhi berbagai informasi dan peninggalan bekas tambang yang dipajang di etalase.

    Pengunjung dapat melihat peninggalan rantai-rantai dan peralatan tambang yang digunakan pada masa kerja paksa.

    Bukan hanya itu, disini juga terdapat media dan teknologi seperti hologram, VR, video mapping dan lainya untuk semakin menambah keseruan mengunjungi museum tambang.

    Untuk semakin melengkapi pengalaman wisata tambang, kami merekomendasikan untuk mengeksplor langsung lobang Tambang Mbah Soero dengan cara menelusurinya hingga ke dalam lubang.

    Namun untuk alasan kenyamanan dan keamanan kamu terlebih dahulu wajib menggunakan perlengkapan keamanan tambang seperti sepatu dan helm yang sesuai standar keamanan.

    Tidak usah khawatir, pengunjung akan ditemani oleh petugas yang berpengalaman untuk memandu perjalanan pengunjung selama menelusuri lubang tambang.

    Saat ini terdapat 6 PIT area yang sudah dibuka, tapi pengunjung hanya bisa menjelajahi sejauh 3 PIT saja, dengan total kedalaman 250m dari permukaan tanah.

    Di bagian dalam juga terdapat beberapa area tambang yang ditutup demi kenyamanan bersama karena terdapat sisa tulang berulang pekerja tambang yang meninggal dan belum diangkat.

    Baca Juga Temukan Pesona Wisata Kawasan Batu Runciang di Sawahlunto

    Pemandu Wisata Tambang Mbah Soero

    Petugas yang memandu juga akan menceritakan sejarah dan berbagai hal terkait tambang Mbah Soero selama menelusuri tambang.

    Setelah sampai di kedalam 250m (PIT 3) kamu akan dipandu kearah kanan menuju pintu keluar lobang tambang.

    Pengalaman yang sangat menarik bisa merasakan langsung sensasi berada di dalam lubang tambang dengan pencahayaan yang seadanya.

    Suara gemercik air yang mengalir juga menambah nuansa alami berada di gua tambang, diceritakan juga oleh pemandu bahwa dahulunya saat pertama kali tambang ini dibuka tahun 2007 masih terisi oleh air yang mengisi sampai ke atas bagian lubang tambang, kemudian dikeringkan dan dikuras terlebih dahulu supaya bisa dimasuki para wisatawan.

    Tekstur dinding gua yang merupakan batu bara bisa kamu lihat dengan jelas, menandakan bahwa masih banyak terdapat kandungan batu bara di tambang Mbah Soero.

    Sehingga muncul asumsi yang mengatakan bahwa tambang ini sengaja ditutup oleh pihak Belanda dengan harapan bisa dimanfaatkan kembali ketika Belanda mencoba menduduki Indonesia.

    Setelah melakukan penelusuran yang cukup panjang kamu akan sampai di pintu keluar tepat berada di tepi jalan dekat pintu masuk ke Museum Tambang.

    Tambang Mbah Soero Kota Sawahlunto
    Tambang Mbah Soero Kota Sawahlunto

    Spot Foto Menarik

    Kamu bisa menghasilkan foto yang menarik dengan berlatarkan tambang Mbah Soero, terdapat beberapa spot yang kami rekomendasikan bagi kamu yang ingin mengabadikan moment cosplay ala petugas proyek tambang lengkap dengan APD Tambang di:

    • Gerbang pintu masuk ke lubang tambang
    • Patung Tambang
    • Area dalam lubang tambang
    • Di bagian dalam museum tambang

    Berwisata ke Museum dan Lubang Tambang Mbah Soero tentunya memberikan pengalaman baru dan berbeda dalam wisata edukasi, hal ini karena pengunjung dapat merasakan langsung sensasi menelusuri lubang tambang sekaligus belajar mengenai sejarah tambang masa lampau.

    Pengunjung seakan dibawa kembali ke memory lama, seolah masih terdapat aktivitas di dalam tambang. Segera rencanakan jadwal kamu dan rasakan sensasi berwisata edukasi asik dengan cerita yang menarik di Tambang mbah Soero.

    Bagaimana pendapat mu tentang wisata museum dan lubang tambang Mbah Soero? Berikan komentar kamu dan tunggu informasi menarik lainnya hanya di West Sumatra 360!

    Batubara Mbah Soero Sawahlunto Tambang
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
    Oki Saputra
    • Website
    • Instagram

    Related Posts

    Sewa Peralatan Outdoor di Padang? Cek 7 Tempat Ini Sebelum Berpetualang

    21/08/2025

    Hiking Seru di Sumatera Barat: 6 Rute Terbaik

    06/08/2025

    Spot Lari Menantang di Padang: Kombinasi Pantai, Kota, dan Perbukitan

    28/07/2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Top Posts

    Nagari Ujung Gading: Menelusuri Jejak Suku Mandailing di Ranah Minang

    18/09/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022

    5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

    04/12/2022

    6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

    05/12/2022

    Subscribe to Updates

    Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

    Most Popular

    Nagari Ujung Gading: Menelusuri Jejak Suku Mandailing di Ranah Minang

    18/09/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022
    Our Picks

    Nagari Ujung Gading: Menelusuri Jejak Suku Mandailing di Ranah Minang

    18/09/2025

    9 Desa Wisata Terbaik di Dharmasraya: Alam, Budaya & Kuliner Autentik

    17/09/2025

    What to See and Do in Padang – Ultimate Travel Guide

    16/09/2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    Facebook X (Twitter) Instagram
    • About
    • Privacy Policy
    • Our Team
    © 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?