Siapa Kita
Sumatra Wild Adventure (SWA) adalah sebuah usaha sosial (social entrepreneurship) berbasis konservasi dan edukasi, yang lahir dari semangat untuk tetap “mengkonservasi” (menjaga kelestarian alam dan budaya) lewat aktivitas pariwisata.
Tujuannya adalah untuk melindungi kehidupan alam liar dan juga budaya lokal Minangkabau dari degradadasi, akibat pengelolaan sumber daya alam yang tidak bertanggung jawab dan berkelanjutan dari sektor pariwisata. Karena, berdasarkan data statistk dan hasil penelitian, industri pariwisata yang tidak menerapkan prinsip keberlanjutan, ikut menjadi penyumbang terbesar pemanasan global yang memicu krisis iklim akibat dari efek rumah kaca. Slogan dari SWA adalah: Protect Wildlife, Nature and Culture. Dalam menjalankan aktivitasnya, SWA menerapkan konsep kolaborasi dengan multistakeholder serta berbasis pengetahuan lokal masyarakat.
Dari yang awalnya hanya sebuah gerakan kampanye dan edukasi tentang bagaimana supaya bisa melindungi harimau agar tetap lestari di alam, kemudian saya mentransformasikan inisiatif terhadap isu perlindungan dan pelestarian harimau Sumatera di Sumatera Barat ini, menjadi sebuah usaha sosial berbasis konservasi dengan brand “Sumatra Wild Adventure”. Usaha sosial ini hadir sebagai upaya untuk menjawab tantangan mewujudkan ekonomi berkelanjutan lewat aktifitas pariwisata.
Tujuannya adalah, supaya bisa menjangkau dan mempengaruhi lapisan masyarakat lebih luas lagi, yang dalam hal ini adalah “pasar”, dalam mengkampanyekan isu perlindungan Harimau Sumatera. Konsepnya adalah, mengkolaborasikan aksi – aksi konservasi dengan pengetahuan lokal masyarakat terkait toleransi hidup bersama harimau, menjadi sebuah disain paket perjalanan yang benar–benar khusus. Sehingga siapapun nantinya konsumen yang membeli layanan ini, tak hanya mendapatkan pengetahuan. Tetapi juga mendapatkan pengalaman yang betul–betul otentik.
Kegiatan Sumatra Wild Adventure
Lewat Visi: “Membangun iklim kolaborasi untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan dari sektor pariwisata”, SWA akan menjalankan misi sebagai berikut:
- Mendekatkan manusia dengan tradisi dan nilai – nilai terkait perlindungan alam dan budaya, sebagai metode untuk mengkoneksikan manusia dengan bumi (tanah dan hutan).
- Mengembangkan pengetahuan lokal masyarakat menjadi sebuah produk yang unik dan memiliki nilai konservasi tinggi.
- Mendisain dan menjalankan program sosial sebagai bentuk pendampingan untuk mensupport pemerintah, komunitas, dan organisasi lokal.
- Membantu pemerintah, komunitas dan organisasi lokal dalam mengelola sumber daya alam yang mereka miliki, menjadi sumber ekonomi untuk mendatangkan profit (pendapatan) sebagai upaya solusi dalam mengatasi masalah sosial yang terjadi / dialami.
Puncak Lawang, Destinasi Wisata dengan Keindahan Alam yang Luar Biasa
Produk yang Ditawarkan SWA
Berdasarkan Visi dan Misi yang telah disebutkan diatas, maka dari kegiatan dan aktifitas berupa program yang dilakukan oleh SWA sebagai sebuah usaha sosial, tentu saja adalah produk. SWA mengembangkan produk – produk nya secara bertahap.
Sebagai tahap awal dari misi yang dijalankan dalam jangka pendek, SWA akan mengembangkan, disain dan merilis paket perjalanan khusus dengan tema: “Minangkabau, The Motherland of Tiger”. Selanjutnya untuk pengembangan jangka menengah, SWA akan mendirikan Impact Centre yang juga difungsikan sebagai pondok penginapan ramah lingkungan yaitu “Greenview Ecolodge” di Nagari Lawang, Kabupaten Agam.
Untuk pengembangan jangka panjang, SWA akan mendorong dan mensupport komunitas lokal untuk mampu mengolah sumber daya alam yang mereka miliki secara berkelanjutan, menjadi produk yang memiliki nilai unik dan nilai ekonomi tinggi.
Program-Program SWA
1. Minangkabau, The Motherland of Tiger
Sebuah perjalanan untuk mengajak para traveller mengenal lebih dekat hutan hujan tropis yang tersebar di banyak kawasan hutan lindung dan cagar alam di Sumatera Barat, yang kaya dengan keaneka ragaman hayati. Melalui perjalanan ini, traveller akan mendapatkan pengetahuan tentang beberapa jenis satwa Diantaranya: Elang, Enggang / Rangkong, beberapa jenis primata, hingga harimau Sumatera. Trvaller juga akan diajak mengenal lebih dekat bunga Raflesia yang ternyata banyak dijumpai di kawasan hutan di Sumatera Barat. Yang tak ketinggalan, tentu saja traveller akan mendapatkan pengalaman yang otentik mengenai toleransi hidup bersama satwa liar, serta kekayaan budaya dari masyarakat lokal di sekitar landscape yang dijelajahi.
Produk yang dihasilkan dari program “Minangkabau the Motherland of Tiger” adalah:
- “Conservation Camp”
- “Jelajah Cagar Alam” (Tropical Rain Forest Trip)
- “SERF Academy” (Suistanable Education for Relief Fund)
2. New Greenview Ecolodge
Merupakan salah satu unit bisnis dari SWA, yang rencana pengelolaannya akan dilakukan secara kolaboratif bersama pemerintah Nagari Lawang dan warga lokal, sebagai bentuk penerapan prinsip pengelolaan sumber daya alam yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan. Greenview Ecolodge juga akan difungsikan sebagai leading dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui aktivitas pariwisata di Nagari Lawang. Aktivitas utama di New Greenview Ecolodge adalah penyediaan jasa pondok penginapan bernuansa alam yang ramah lingkungan. Selain itu, Greenview juga akan difungsikan sebagai “Impact Centre” untuk kegiatan–kegiatan konservasi bagi komunitas.
Berada di ketinggian 1210 mdpl, Greenview Ecolodge menjadi salah satu puncak tertinggi yang ada di Nagari Lawang. Tak hanya kekayaan berupa keelokan pemandangan yang sulit dicari tandingannya. Greenview juga memiliki kekayaan berupa sumber daya alam yang berlimpah untuk dikelola. Inilah nilai unik dan keunggulan yang dimiliki oleh Greenview Ecolodge. Berikut kelebihan–kelebihan yang dimiliki Greenview Ecolodge :
- Memiliki pemandangan / view yang luar biasa indah didepannya. Yaitu menghadap langsung ke panorama Danau Maninjau yang ada di bawahnya.
- Dilatar belakangi pemandangan / view tiga gunung utama di belakangnya (Tri Arga: Singgalang, Marapi dan Sago).
- Kawasan hutan yang memiliki kekayaan keaneka ragaman hayati cukup tinggi.
- Masyarakat lokal yang memiliki kekayaan pengetahuan dalam mengelola sumber daya alam mereka. Termasuk memiliki kekayaan berupa pengetahuan dalam bertoleransi hidup dengan satwa liar.
- Produk olahan lokal otentik, yang tidak dimiliki daerah lain.
- Banyak terdapat situs batu yang memiliki nilai budaya dan sejarah (bagian dari Geopark).
Selanjutnya, Greenview Ecolodge menjadi role model penyedia jasa layanan pondok penginapan ramah lingkungan untuk mendukung Nagari Lawang sebagai sebuah Desa Wisata yang menjalankan prinsip berkelanjutan.
Berikut adalah produk–produk yang didisain SWA untuk Greenview Ecolodge sebagai bentuk aktivitas:
- Pondok Penginapan yang menerapkan prinsip Ramah Lingkungan (Ecolodge)
- Impact Centre kegiatan konservasi dan edukasi.
- Penyewaan Camping Area yang suistanable.
- “The Authentic of Lawang”
- “Jungle Track”
- Pengamatan Satwa (Burung dan Mamalia)
Asa dari Usaha
Tentu ada harapan yang saya gantungkan, dengan menjadi seorang “Social Enterprise”. Dengan menjalankan Usaha Sosial berbasis konservasi ini, saya berharap tak hanya sekedar bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi.
Untuk tetap bisa menyuarakan perlindungan terhadap hutan, alam, satwa dan juga budaya yang melingkupi sebuah bentang alam, tetapi ada hal lain yang lebih dari itu. Yaitu, membangun kesadaran kolektif tentang menjaga dan merawat bumi, adalah nilai luhur yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Siapapun manusianya, bisa berperan secara aktif lewat cara apa saja untuk menjaga dan merawat bumi agar tetap lestari.