Berwisata ke Kota Bukitinggi berarti mengunjungi “separuh” dari Sumatera Barat, selain wisata alam.
Ternyata terdapat hal menarik lainnya yang dapat dilakukan ketika mengunjungi kota ini.
Bukitinggi termasuk dalam paket lengkap lokasi wisata, sehingga menjadikannya sebagai salah satu episentrum wisata Sumatera Barat.
Pengunjung juga akan dimanjakan dengan ragam kuliner yang berasal dari seluruh penjuru Sumatera Barat dan beberapa kuliner khas Bukittinggi tentunya.
Sajian akhir yang tidak kalah menarik adalah situs sejarah dan cerita panjang Indonesia masa lampau juga menjadi bagian dari Bukittinggi.
Apabila kamu sedang berada di Kota Bukittinggi, maka berikut adalah tujuh rekomendasi kegiatan seru yang bisa kamu lakukan untuk menjelajahi kota ini secara menyeluruh,
1. Nongkrong di Jam Gadang
Banyak anggapan bahwa tidak sah ke Bukittinggi jika tidak bekunjung ke Jam Gadang, sebagai episentrum kota ini.
Jam raksasa dengan arsitektur ikonik ini menjadi landmark utama kota dan pusat kegiatan sosial masyarakat setempat.
Saat berada di sini, kamu akan melihat keramaian orang-orang yang memadati sekeliling Jam Gadang, terdapat juga wisatawan dan para pedagang yang membaur.
Nikmati pemandangan kota dari atas Jam Gadang sambil menikmati semilir angin sejuk Bukittinggi.
2. Kulineran di Pasa Ateh
Pasa Ateh bukan hanya tempat belanja, tapi juga surganya kuliner di Kota Bukittinggi.
Kamu bisa menikmati ragam hidangan lezat seperti Nasi Kapau, Pisang Santan, Mie Tahu, dan Pisang Kapik yang telah menjadi ikon kawasan ini.
Jangan lupa mencicipi kelezatan kuliner tradisional yang menggugah selera di Pasa Ateh.
Dengan sajian kuliner yang beragam, pengunjung dapat dengan bebas memilih sesuai selera. Mulai dari jajanan manis legit hingga asin gurih yang menggugah selera.
3. Mengunjungi Lubang Jepang
Sambangi salah satu situs sejarah Lubang Jepang untuk memahami lebih dalam tentang perjalanan panjang sejarah Indonesia.
Tersembunyi di perut bukit Panorama, Lubang Jepang merupakan saksi bisu dari masa penjajahan Jepang di Indonesia.
Jelajahi lorong-lorongnya yang gelap dan rasakan atmosfir sejarah yang menyelimuti setiap sudut.
Lubang Jepang buka setiap hari, dari pukul 08.00 sampai pukul 18.00 WIB. Untuk masuk ke dalam, kamu perlu membayar karcis masuk senilai Rp 15.000,-
Bagi kamu yang baru pertama kali masuk ke Lubang Jepang, pengelola juga menyediakan pemandu dan akan dikenakan biaya tambahan.
Nantinya kamu akan memasuki Lubang Jepang dari satu sisi dan keluar di sisi lainnya.
4. Mencicipi Lezatnya Ayam Pop Family Benteng
Jangan lewatkan untuk mencoba ayam pop Family Benteng, salah satu hidangan khas Bukittinggi yang terkenal.
Ayam pop Family Benteng disajikan dengan bumbu rempah yang khas dan cita rasa yang lezat.
Sebagai informasi, rumah makan ini telah berdiri sejak tahun 1980, dan menjadi salah satu rumah makan legendaris di Bukittinggi.
Terletak di Benteng Ps. Atas, Kec. Guguk Panjang, tempat ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan dan warga setempat yang ingin menikmati hidangan ayam pop paling lezat di kota ini.
Untuk mencicipi ayam pop di sini, kamu cukup menyediakan uang sebesar Rp. 19.000,- per potong ayamnya.
5. Mengunjungi Kebun Binantang Kinantan
Jadikan kunjungan ke Kebun Binatang Bukittinggi sebagai agenda seru bersama keluarga atau teman-teman.
Disini pengunjung dapat menyaksikan berbagai macam hewan eksotis dan domestik dari berbagai penjuru dunia.
Beragam jenis hewat yang hidup di darat maupun air juga mengisi lengkap koleksi kebun binatang kinantan.
Jangan lupa untuk memasuki areal taman bermain burung yang dibiarkan terbang bebas dalam satu kerangkeng besar yang terasa alami.
Salah saty hewan yang ikonik adalah harimau sumatera, buaya muara, orang utan dan masih banyak lainnya.
Tiket masuk ke kebun binatang untuk anak-anak adalah Rp 20.000,- dan untuk dewasa Rp 25.000 per orang.
6. Berburu Sarapan Legend
Pagi hari di Bukittinggi tidak akan lengkap tanpa mencicipi sarapan legendaris seperti Pical Ayang dan Pical Sikai.
Nikmati cita rasa unik dari sarapan tradisional ini yang telah menjadi bagian dari kebudayaan dan sejarah kuliner Kota Bukittinggi.
Pical Ayang terletak di Jalan Simpang Atas Ngarai No.37, Kayu Kubu, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Buka setiap hari pukul 05.30 sampai 14.00 WIB.
Satu piring pical dan lontong sayur di sini kamu cukup mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000,- hingga Rp 15.000,-
Sedangkan, Pical Sikai terletak di Jl. Panorama No.19C, Kayu Kubu, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Buka setiap hari 07.30 sampai 18.00 WIB.
Satu piring pical dan lontong sayur di sini kamu cukup mengeluarkan uang Rp 12.000,- hingga Rp 16.000,-.
Baca Juga 7 Fakta Menarik Tentang Kota Bukittinggi Yang Wajib Kamu Ketahui
7. Menyaksikan Sajian Pemandangan Alam di Panorama Baru
Akhiri petualanganmu di Kota Bukittinggi dengan menikmati keindahan alam di Panorama Baru.
Terletak di atas bukit, Panorama Baru menawarkan pemandangan spektakuler Ngarai Sianok dan gunung Singgalang yang menjulang.
Waktu terbaik untuk datang ke Panorama baru adalah ketika di pagi hari ketika matahari mulai menyingsing.
Pemadangan kabut yang indah seakan membuat serasa berada di negeri atas awan dengan pemandangan gunung yang sangat indah.
Secara resmi objek wisata ini mulai dibuka pada pukul 08.00 WIB pagi hari, namun juga banyak wisatawan yang telah datang lebih awal.
Selain tujuh aktivitas utama yang telah disebutkan diatas, masih ada banyak lagi hal menarik yang bisa kamu lakukan saat berada di kota ini.
Misalnya, kamu bisa menjelajahi Jembatan Limpapeh yang terkenal. Jembatan ini merupakan jembatan gantung yang menghubungkan dua bukit di kota Bukittinggi.
Selain itu, bagi pecinta sejarah, Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta bisa menjadi destinasi yang menarik.
Museum ini memamerkan koleksi benda-benda bersejarah dan artefak yang terkait dengan kehidupan Bung Hatta semasa kecilnya.
Dengan begitu banyaknya pilihan aktivitas yang menarik, Bukittinggi tidak pernah kehabisan daya tarik bagi para pengunjungnya.
Jadi, jangan ragu untuk menjadwalkan liburanmu ke Kota Bukittinggi dan temukan pengalaman yang tak terlupakan di kota yang indah ini!
Editor: Nanda Bismar