Perempuan di Minangkabau digolongkan atas beberapa perumpamaan sifat yang mencerminkan perilakunya masing-masing.
Dikenal santun dalam bertutur kata, cekatan di dapur, dan kuat dalam memegang nilai adat, perempuan Minang dikenal memiliki karakter yang unik dan menarik.
Dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan orang tua, adat, serta nilai-nilai luhur masyarakat Minangkabau sangat mempengaruhi sikap dan perilaku perempuan.
Terdapat beberapa sifat yang terpuji, namun terdapat pula beberapa sifat yang harus dihindari dalam perumpamaan sifat perempuan Minang.
Perumpamaan sifat tersebut biasanya kerap kali disampaikan dalam acara adat, maupun dalam pergaulan sehari-hari.
Nah, berikut adalah 5 sifat perempuan Minangkabau yang sudah dikenal sejak lama, lengkap dengan penjelasan baik dan buruknya satu perumpamaan.
1. Perempuan Barau-Barau
Dalam adat Minang, perempuan barau-barau adalah gambaran dari sosok perempuan yang suka bergunjing, membicarakan orang lain tanpa alasan yang jelas.
Sifat ini dianggap tidak pantas, apalagi bagi perempuan yang seharusnya menjaga harga diri dan kehormatan keluarga.
Perempuan barau-barau biasanya dinilai kurang sopan dalam bersikap di depan umum karena tidak memiliki adab yang baik.
Oleh sebab itu, sejak kecil, perempuan Minangkabau diajarkan untuk menjaga lisan, berbicara seperlunya, dan tidak tertawa keras di hadapan orang banyak.
2. Perempuan Layang-Layang
Sama seperti layang-layang yang melayang tanpa arah, perempuan layang-layang digambarkan sebagai perempuan yang suka keluar rumah tanpa tujuan jelas.
Bahkan sebelum matahari terbit, hingga matahari telah terbenam sang perempuan masih berada diluar rumah.
Dalam budaya Minang, sifat ini sangat dihindari, karena perempuan yang baik harus mengetahui tujuan, dan harus seizin orang tua atau suami bagi yang telah menikah.
Keluyuran tanpa arah tidak hanya menimbulkan fitnah, tetapi juga mencoreng nama baik keluarga.
Baca Juga Sumbang Duo Baleh, Aturan Dasar Yang Harus Ditaati Oleh Perempuan Minangkabau
3. Perempuan Lawah-Lawah
Sekilas, perempuan lawah-lawah terlihat pendiam, lembut, dan manja saat berada di rumah.
Namun di balik sikap tenangnya, tersimpan karakter licik layaknya laba-laba yang menunggu mangsanya.
Perempuan ini digambarkan sebagai sosok yang materialistis, gila harta, dan siap memangsa siapa saja demi keuntungan.
Perempuan dengan sifat ini tidak hanya merusak dirinya sendiri, tetapi juga bisa membawa kehancuran bagi keluarga dan orang sekitarnya.
Dalam adat Minang, perempuan diajarkan untuk tidak silau dengan harta benda dan tetap menjaga harga diri dengan hidup sederhana dan bersyukur.
4. Perempuan Anai-Anai
Perempuan anai-anai diibaratkan seperti serangga kecil yang selalu bergerombol dan mengikuti arus.
Ia melambangkan perempuan yang suka ikut-ikutan tren tanpa mempertimbangkan baik buruknya.
Ibaratnya dimana terdapat keramaian, disitulah ia berada, apapun yang sedang populer, langsung diikuti tanpa pikir panjang.
Dalam adat Minang, perempuan seperti ini dianggap tidak punya pendirian dan mudah terpengaruh rayuan orang lain.
Itulah sebabnya, penting sekali bagi perempuan Minangkabau untuk membangun prinsip hidup yang kuat, berpikir panjang sebelum bertindak.

5. Perempuan Ramo-Ramo
Berbeda dari keempat sifat sebelumnya, perempuan ramo-ramo adalah gambaran tentang perempuan Minangkabau yang ideal.
Diumpamakan sebagai sosok yang sopan dalam berbicara, mengetahui aturan saat keluar rumah, dan selalu meminta izin kepada orang tua atau suami sebelum pergi.
Perempuan ramo-ramo juga cerdas dalam mengatur keuangan, membeli sesuatu sesuai kebutuhan, dan menjaga kehormatan diri serta keluarganya.
Ia bisa bergaul dengan baik dengan siapa saja, dari yang sebaya hingga yang lebih tua, tanpa kehilangan adab dan sopan santunnya.
Sifat perempuan ramo-ramo sering diidamkan dan menjadi teladan bagi generasi muda perempuan Minang agar tetap memegang teguh nilai-nilai adat.
Perempuan Minangkabau dikenal sebagai sosok yang tidak hanya kuat secara mental, tetapi juga penuh keanggunan dalam sikap.
Melalui petuah adat tentang sifat-sifat perempuan diatas, masyarakat Minang mengajarkan generasi muda untuk membedakan mana perilaku yang baik dan buruk.
Memiliki sifat seperti perempuan ramo-ramo bukan hanya tentang membangun karakter yang mulia dan berdaya, sekaligus menjaga kehormatan diri dan keluarga.
Kemudian ditengah dunia modern seperti sekarang, nilai-nilai diatas dianggap tetap relevan dan layak dijadikan pegangan hidup.
Semoga penjelasan diatas dapat menambah wawasan kamu mengenai seluk beluk adat budaya Minangkabau terutama tentang perempuan dan sifatnya.
Editor: Nanda Bismar