Kabupaten Sijunjung di Sumatera Barat tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga terdapat kekayaan budaya, sejarah, dan religi yang menarik.
Menyimpan berbagai peninggalan budaya dan adat Minangkabau, seperti makam tokoh penyebar Islam, hingga jejak kolonial Belanda yang masih terjaga hingga kini.
Mengunjungi tempat-tempat berikut bukan hanya sekadar berwisata, tetapi juga untuk memahami sejarah dan kearifan lokal masyarakat Sijunjung.
Berikut enam rekomendasi wisata budaya, sejarah, dan religi di Kabupaten Sijunjung yang bisa kamu masukkan ke dalam daftar perjalananmu.
1. Perkampungan Adat Nagari Sijunjung
Lokasi: Jorong Padang, Ranah, Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
Perkampungan Adat di Nagari Sijunjung merupakan salah satu destinasi unggulan yang sarat dengan kearifan budaya Minangkabau.
Kawasan ini dikenal dengan rumah gadang yang masih dihuni oleh masyarakat dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Tidak hanya indah dilihat, tetapi juga menyimpan nilai filosofi tentang kehidupan masyarakat Minang di masa lampau.
Kemudian juga sering digelar acara budaya seperti pesta adat, kesenian tradisional, hingga prosesi pernikahan ala Minang yang masih kental dengan nilai-nilai adat.
Wisatawan juga bisa sekaligus belajar mengenai sistem kekerabatan matrilineal yang menjadi ciri khas Minangkabau.

2. Makam Syekh Abdul Wahab
Lokasi: Jalan Lintas Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
Sijunjung juga memiliki destinasi religi berupa makam ulama besar yang berjasa dalam penyebaran Islam, salah satunya adalah Makam Syekh Abdul Wahab.
Makam ini sering diziarahi oleh masyarakat, baik dari Sijunjung maupun dari luar daerah.
Syekh Abdul Wahab dikenal sebagai salah satu tokoh yang gigih mengajarkan Islam dan mengajarkan ilmu agama di wilayah Sijunjung dan sekitarnya.
Hingga kini, makamnya tetap dirawat dengan baik dan menjadi salah satu tempat ziarah yang ramai terutama pada waktu-waktu tertentu, seperti bulan Ramadan.
3. Makam Syekh Malin Bayang
Lokasi: Jorong Tapian Diaro, Lalan, Kecamaten Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
Selain Syekh Abdul Wahab, di Kabupaten Sijunjung juga terdapat Makam Syekh Malin Bayang.
Beliau adalah ulama sekaligus tokoh penyebar Islam di Sijunjung yang dihormati masyarakat.
Makam ini menjadi salah satu pusat religi yang sering dikunjungi oleh para peziarah untuk berdoa dan mengenang jasa beliau.
Keberadaan makam Syekh Malin Bayang menjadi bukti bagaimana Islam berkembang di Sijunjung dengan peran besar para ulama.
Bagi wisatawan, tempat ini bukan hanya sekadar destinasi ziarah, tetapi juga bagian dari sejarah penyebaran Islam di Sumatera Barat.
Baca Juga Fakta Menarik Kabupaten Sijunjung yang Wajib Kamu Ketahui
4. Tradisi Berkaul Adat
Lokasi: Los Tabek, Nagari Sijunjung, Sumatera Barat
Berkaul Adat adalah salah satu tradisi budaya yang masih dilestarikan masyarakat Sijunjung hingga sekarang.
Tradisi ini biasanya dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT atas hasil panen atau berkah yang diterima.
Prosesi berkaul biasanya melibatkan doa bersama, makan bajamba, serta kegiatan gotong royong masyarakat.
Tradisi ini bukan sekadar ritual, melainkan juga ajang mempererat silaturahmi antar warga.
Wisatawan yang berkunjung ke Sijunjung pada saat tradisi ini digelar bisa melihat langsung bagaimana kearifan lokal Minangkabau masih terjaga dengan baik.

5. Makam Wiliam Hendrik de Greve
Lokasi: Muaro Silokek, Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
Tidak hanya memiliki destinasi religi, Sijunjung juga menyimpan jejak sejarah kolonial Belanda.
Salah satunya adalah Makam Wiliam Hendrik de Greve, seorang insinyur pertambangan Belanda.
Seorang yang berjasa dalam menemukan tambang batu bara di Ombilin, Sawahlunto, pada abad ke-19.
Walaupun bukan putra daerah, jasa De Greve tercatat dalam sejarah pertambangan Indonesia.
Makamnya yang berada di wilayah Sijunjung menjadi saksi bisu bagaimana daerah ini turut terhubung dengan sejarah panjang industri batu bara di Sumatera Barat.
Lokasi ini menarik untuk dikunjungi bagi wisatawan yang menyukai sejarah kolonial.
6. Lokomotif Uap Tua
Lokasi: Jorong Silukah, Nagari Durian Gadang, Kec. Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
Salah satu peninggalan sejarah paling berharga di Kabupaten Sijunjung adalah lokomotif uap tua yang masih terawat di Nagari Durian Gadang.
Lokomotif ini bukan sekadar benda bersejarah, melainkan saksi bisu dari program kerja paksa yang dilakukan penjajah Jepang pada masa Perang Dunia II.
Proyek yang berlangsung pada September 1943 hingga 1945 dan kemudian dikenal sebagai Rel Kematian.
Keberadaan lokomotif uap di Durian Gadang kini menjadi pengingat nyata akan peristiwa kelam tersebut, sekaligus simbol perjuangan bangsa.
Bagi wisatawan, destinasi ini bukan hanya tempat berfoto, tetapi juga ruang untuk merenungkan sejarah dan menghargai pengorbanan para leluhur.
Enam destinasi di atas hanyalah sebagian kecil dari kekayaan budaya, sejarah, dan religi yang dimiliki Kabupaten Sijunjung.
Mulai dari memahami adat Minangkabau, mengenang jasa para ulama, hingga menyusuri jejak kolonial, semuanya bisa ditemukan dalam satu wilayah.
Dengan berkunjung ke Sijunjung, pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam Sumatera Barat, tetapi juga menyelami perjalanan sejarah masa lalu.
Jika kamu sedang merencanakan perjalanan ke Sumatera Barat, jangan lupa untuk mengeksplorasi Kabupaten Sijunjung dengan enam wisata menarik diatas.
Editor: Nanda Bismar