Rumah Gadang di Minangkabau tidak hanya megah dari sisi arsitektur, namun juga kaya akan nilai-nilai budaya dan sosial yang tinggi.
Dibangun dengan nilai-nilai filosofis dan kearifan lokal Minangkabau, rumah gadang tentu saja menjadi simbol identitas dan kebanggaan orang Minang.
Namun, tahukah kamu? bahwa rumah gadang menyimpan banyak keunikan yang belum tentu dimiliki rumah adat lainnya di Nusantara.
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut, berikut adalah 7 fakta unik rumah gadang Minangkabau yang membuatnya begitu istimewa.
1. Jumlah Kamar Sesuai Penghuni Perempuan
Salah satu ciri khas rumah gadang adalah jumlah kamarnya yang tidak disesuaikan dengan jumlah anak perempuan penghuni rumah gadang.
Sistem kekerabatan matrilineal di Minangkabau menjadikan perempuan sebagai pewaris utama rumah dan harta pusaka.
Maka dari itu, setiap anak perempuan yang telah baligh akan mendapat satu kamar sendiri.
Uniknya, laki-laki dewasa tidak tinggal menetap di rumah gadang, mereka tinggal di rumah istri atau di surau.
Baca Juga Day Trip dari Kota Padang: Padang – Sawahlunto & Batusangkar

2. Banyak Pilar dan Pijar (Jendela)
Rumah gadang tidak hanya besar dan luas, tetapi juga memiliki banyak pilar (tiang) dan jendela.
Pilar-pilar tersebut berfungsi sebagai penyangga utama rumah yang terbuat dari kayu pilihan seperti kayu surian atau kayu juha.
Jumlah tiangnya tidak sembarangan, biasanya ganjil, seperti 27, 39, atau lebih, tergantung panjang rumah.
Sementara itu, jendela atau pijar dibuat cukup banyak agar sirkulasi udara lancar, membuat rumah tetap sejuk sebagai pendingin udara alami.

3. Atapnya Seperti Tanduk Kerbau
Ciri visual paling menonjol dari rumah gadang adalah bentuk atapnya yang melengkung seperti tanduk kerbau.
Bentuk ini disebut “gonjong” dan merupakan simbol filosofi mandalam bagi orang Minang.
Menurut tambo, bentuk tanduk tersebut melambangkan kemenangan orang Minang dalam adu kerbau saat perjanjian dengan musuh tanpa peperangan.
Bentuk gonjong juga dikaitkan dengan kedekatan manusia dengan alam dan langit serta sang pencipta.
Biasanya, atap ini terbuat dari ijuk atau daun rumbia yang disusun rapat agar tahan terhadap segala jenis cuaca.

4. Area Dapur Terpisah dari Rumah Utama
Tidak seperti rumah modern, dapur di rumah gadang tidak menyatu dengan bangunan utama.
Dapur biasanya terletak di bagian belakang atau di rumah kecil yang terpisah dengan bangunan utama.
Hal ini dilakukan untuk menghindari bahaya kebakaran dan menjaga kebersihan ruang utama.
Selain itu, dapur terpisah juga mencerminkan bahwa aktivitas memasak dan pekerjaan domestik dilakukan secara kolektif oleh perempuan dalam kaum tersebut.
5. Memiliki Tiang Anti Gempa
Salah satu keunggulan arsitektur rumah gadang yang jarang diketahui adalah sistem konstruksinya yang tahan gempa.
Rumah gadang masa lampau dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan menggunakan sistem pasak dan ikatan rotan.
Kayu-kayu penyusun rumah dirancang lentur sehingga dapat bergoyang saat gempa tanpa roboh.
Pilar-pilarnya ditanam di atas batu datar, bukan dipancang ke dalam tanah, agar struktur dapat bergerak mengikuti getaran.
Inilah alasan mengapa banyak rumah gadang tetap kokoh meskipun sudah berusia ratusan tahun.

6. Terdapat Bangunan Rangkiang
Jika kamu berkunjung ke rumah gadang, perhatikan bangunan kecil menyerupai lumbung yang berdiri di sebelahnya.
Bangunan ini disebut rangkiang, yang berfungsi sebagai tempat menyimpan padi dan bahan makanan lainnya.
Rangkiang dibangun di halaman rumah gadang sebagai simbol kesejahteraan dan ketahanan pangan keluarga.
Jenis rangkiang pun beragam, seperti rangkiang sitinjau lauik (untuk menyimpan padi hasil panen) dan rangkiang kaciak (untuk padi cadangan atau tamu).
7. Tidak Menggunakan Paku
Fakta menarik lainnya, rumah gadang dibangun tanpa menggunakan paku sama sekali.
Sebagai gantinya, masyarakat Minang menggunakan pasak dari kayu keras dan teknik sambungan tradisional yang disebut “tanggam”.
Teknik ini membuat struktur rumah lebih fleksibel dan mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi cuaca dan guncangan.
Hal ini membuktikan bahwa sejak dahulu orang Minang sudah menguasai teknologi bangunan tahan bencana yang ramah lingkungan.
Jika kamu berkesempatan mengunjungi Sumatera Barat, jangan lewatkan untuk melihat langsung keanggunan dan kecanggihan rumah gadang.
Salah satu yang paling terkenal adalah bangunan rumah gadang yang berada di Museum Bustanul Arifin PDIKM atau Istana Pagaruyung.
Kamu tidak hanya akan terpesona oleh estetikanya, tetapi juga oleh nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Editor: Nanda Bismar