Batagak kudo-kudo merupakan tradisi gotong royong yang dilakukan dalam membangun rumah, masjid, dan tempat umum lainnya, yang dilengkapi dengan acara adat.
Tradisi ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Minangkabau yang masih bertahan sekarang ini.
Dalam upacara batagak kudo-kudo, masyarakat juga sekitar diundang untuk menghadiri dan berpartisipasi dalam acara tersebut.
Pada kegiatan batagak kudo-kudo, para tamu undangan juga telah menyiapkan semacam hadiah yang akan diberikan kepada yang pihak melaksanakan batagak kudo-kudo.
Biasanya, hadiah itu berupa perlengkapan bahan bangunan, maupun sejumlah uang sesuai dengan kemampuan para tamu.
Selain untuk mempercepat proses Pembangunan, batagak kudo-kudo juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat.
Rasa gotong royong dan tolong menolong dalam pengerjaan dan dana untuk Pembangunan.
Terdapat beberapa persayaratan yang harus dipenuhi dalam acara batagak kudo-kudo.
Apaun persyaratan tersebut yaitu pisang lidi satu tandan, carano atau tempat sirih, dua buah kelapa bertunas, daun kelapa muda yang dijalin, payung, serta menggunakan baju adat.
Masing- masing persyaratan juga memiliki simbol atau makna tersendiri. Misalnya pisang lidi satu tandan, ini dimaksudkan sebagai simbol persatuan, diharapkan penghuni bangunan nantinya akan tetap bersatu dan kompak.
Baju adat sendiri, diharapkan penghuni bangunan memahami adat istiadat yang berlaku di Minangkabau.
Rangkaian Pelaksanaan Upacara Adat Batagak Kudo-Kudo
Dalam pelaksanaan upacara adat batagak kudo-kudo terdapat urutan prosesi dan tidak boleh terlewatkan. Berikut adalah rangkaian pelaksanaan upacara tersebut,
1. Mangakok Hari (Menentukan Hari)
Mangakok hari merupakan prosesi pertama dari rangkaian acara tagak kudo-kudo. Dalam mangakok hari haruslah dilakukan diskusi antara tuan rumah dengan kepala tukang.
Sebab kepala tukang yang mengetahui kapan waktu yang tepat untuk pelaksanaan upacara Batagak Kudo-Kudo tersebut.
2. Manyerak Sikunik dan Batih Bareh
Manyerak sikunik dan batiah bareh ini dilakukan oleh kepala tukang karena ini merupakan acara pembukaan yang diiringi dengan doa-doa yang dibacakan oleh kepala tukang tersebut.
3. Potong Ayam (badarahan)
Memotong/menyembeli seekor ayam biasanya dilakukan di depan rumah.
Selain itu ketentuan dari potong ayam ini yaitu darah ayam yang dipotong tidak boleh mengenai bahan bangunan dari rumah tersebut.
4. Pemotongan Tiang
Pemotongan tiang selalu dilakukan oleh kepala tukang yang lebih mengetahui adat dan tata cara dalam pemotongan tiang tersebut.
Baca Juga Tradisi Mandoa, Menyatukan Budaya dan Agama di Minangkabau
5. Memotong Paran Rumah, Membuat Tiang Bubungan, dan Menaikan Tiang Rumah
Pemotongan tiang apapun selalu dikepalai oleh kepala tukang dikarenakan kepala tukang lebih mengetahui doa-doa yang akan dibacakan pada saat pemotongan tiang pertama tersebut.
Adapun simbol-simbol yang diletakan di atas puncak paran yaitu: Payung, kelapa tumbuh dua buah, baju merah, kain batik, tikar, pisang lidi, lilingka kasai, lilingka kambiang yang terbuat dari anyaman daun pucuk kelapa.
Lilingka kasai dan lilingka kambing ini merupakan anyaman yang dibuat dari daun kelapa muda yang masih berwarna putih.
Anyaman ini dibuat seperti anyaman panjang yang biasanya dibuat oleh orang-orang tua yang memiliki pengetahuan tentang anyaman tersebut.
Jenis Hidangan Khas Upacara Batagak Kudo-Kudo
Saat acara batagak kudo-kudo, pemilik rumah juga akan menyiapkan berbagai jenis hidangan untuk para tamu.
Terdapat dua jenis makanan yang dihidangkan pada Upacara Batagak Kudo-Kudo.
Makanan yang harus ada pada saat Upacara Batagak Kudo-Kudo yang dijadikan sebagai syarat pada pelaksanaan Upacara Batagak Kudo-Kudo dan makanan pokok yang dimakan pada saat jam makan siang.
Makanan adat yang wajib pada saat Upacara Batagak Kudo-Kudo seperti Sikunik, Tompi dan Batih Barandang.
Sedangkan untuk makan siang para tamu akan dihidangkan lauk-pauk yang umumnya terdapat dalam berbagai acara adat lainnya.
Kaya akan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan, tradisi Batagak Kudo-Kudo telah menjelma menjadi warisan tak ternilai bagi masyarakat Minang.
Menyatu dalam kehidupan sehari-hari, dimana tradisi ini tidak hanya menyampaikan nasihat bijak.
Tetapi juga mempererat simpul persaudaraan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat Minang.
Teruslah menjelajahi keunikan tradisi dan keberagaman budaya Sumatera Barat melalui West Sumatra 360!
Bersama memahami dan menghargai warisan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas  Minangkabau!