Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Berburu Tempat Makan Seafood Segar Terbaik di Padang

    May 7, 2025

    6 Rekomendasi Kopi Keliling di Bukittinggi: Ngopi Enak Enggak Perlu Mahal!

    May 5, 2025

    Mengenal 5 Bandara di Sumatera Barat: Cerita Sejarah Hingga Modernisasi

    May 3, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    West Sumatra 360
    Friday, May 9 Login
    • Home
      • About
      • Privacy Policy
      • UMKM
    • Culture
    • To Do
    • Food
    • Travel Tips
    West Sumatra 360
    Home»Wisata»Religi»Masjid Raya Kota Pariaman: Masjid Batu Tertua di Kota Pariaman
    Religi

    Masjid Raya Kota Pariaman: Masjid Batu Tertua di Kota Pariaman

    Yoga PrasetyoBy Yoga PrasetyoMay 1, 2024
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Masjid Raya Kota Pariaman: Masjid Batu Tertua di Kota Pariaman
    Masjid Raya Kota Pariaman Al Jamiliyah - Photo Yoga Prasetyo
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
    www.PrivateJetFinder.com

    Sebagai salah satu masjid tertua di Kota Pariaman, tidak heran jika Masjid Raya Kota Pariaman menjadi salah satu situs yang kaya akan nilai sejarah.

    Dikenal juga sebagai Masjid Raya Nagari Pasar Pariaman, Masjid ini berlokasi di Jalan Syekh Mohammad Jamil, Kampung Perak, Pariaman Tengah, Kota Pariaman.

    Saat ini tidak hanya sebagai tempat beribadah, tetapi juga menjadi simbol sejarah dan keagamaan yang penting bagi masyarakat Pariaman.

    Dengan sejarahnya yang kaya, arsitektur bangunan yang unik, menjadikan masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan.

    Tetapi, juga menarik minat para pengunjung untuk menjelajahi kejayaan islam masa lampau.

    Ada apa saja hal menarik dibalik bangunan serba hijau putih ini? berikut ulasan menariknya dari West Sumatra 360,

    Masjid Raya Kota Pariaman: Masjid Batu Tertua di Kota Pariaman
    Masjid Raya Kota Pariaman Al Jamiliyah Photo Yoga Prasetyo

    Sejarah dan Tahun Pembangunan

    Didirikan atas prakarsa ulama terkemuka bernama Syekh Muhammad Jamil El Khalidi pada tahun 1830 sampai 1928.

    Menjadikan Masjid Raya Kota Pariaman sebagai bagian integral dari sejarah dan budaya Kota Pariaman sejak lama.

    Pemerintah Indonesia juga telah menetapkannya sebagai cagar budaya di bawah Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Sumatera Barat.

    Hal ini guna mengakui pentingnya warisan ini dalam mempertahankan identitas dan nilai-nilai lokal.

    Sedangkan menurut catatan dari Kementerian Agama Republik Indonesia, pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1300 Hijriah (sekitar tahun 1882).

    Sebelumnya, Syekh Muhammad Jamil El Khalidi telah mendirikan Surau Anjuang sebagai tempat pengajaran agama, yang kemudian berkembang menjadi Masjid Raya Pariaman.

    Pembangunan Masjid Raya Kota Pariaman

    Proses pembangunannya dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat Pariaman di bawah arahan seorang tukang bernama Sutan Tundun.

    Masjid ini juga menjadi masjid pertama dengan bahan batu sebagai bahan utama pembangunan masjid.

    Sebelum adanya Masjid Raya Kota Pariaman, Nagari Pasar Pariaman masa itu hanya memiliki masjid yang terbuat dari bahan kayu.

    Diperkirakan, masjid kayu tersebut berdiri sekitar tahun 1829, bersamaan dengan Masjid Raya Badano dan Masjid Raya Padusunan di Nagari IV Angkek Padusunan.

    Masjid Raya Kota Pariaman: Masjid Batu Tertua di Kota Pariaman
    Masjid Raya Kota Pariaman Al Jamiliyah Photo Yoga Prasetyo

    Arsitektur Bangunan

    Arsitektur dan desain ketiga masjid tersebut menunjukkan persamaan, karena dirancang oleh arsitek yang sama.

    Masjid Raya Kota Pariaman tampak mencolok dengan arsitektur yang megah dan mengesankan.

    Dengan dominasi warna putih dan hijau, serta ornamen-ornamen yang indah, masjid ini menonjol di antara bangunan-bangunan di sekitarnya.

    Kubahnya yang besar dan dua menara yang menjulang tinggi menjadi ciri khas yang mudah dikenali.

    Bahkan selama peristiwa gempa bumi Padang Panjang pada tahun 1926 dan gempa bumi pada tahun 2009.

    Masjid Raya Kota Pariaman tetap utuh tanpa retak sama sekali, menegaskan kekuatan dan kekokohan konstruksinya.

    Struktur Bangunan Masjid Raya Kota Pariaman

    Masjid Raya Pariaman menonjol dengan arsitektur berlantai dua yang megah, ditambah dengan lima atap tumpeng yang menambah estetik bangunan.

    Bagian dasar bangunan memiliki ukuran 21 x 21 meter, sementara lantai kedua memiliki ukuran 9,5 x 9,5 meter.

    Meskipun terlihat sebagai bangunan berlantai satu dari luar, saat memasuki bangunan terlihat adanya loteng yang dapat diakses melalui tangga di bagian belakang.

    300*250

    Loteng yang terbuat dari kayu, menyatu dengan kerangka atap dan plafon, walaupun terbuat dari kayu namun loteng tersebut cukup kokoh.

    Bagian inti dari bangunan ini dibangun dengan menggunakan bata berplester.

    Di ruang utama masjid, terdapat sembilan tiang, dengan satu di antaranya menjadi soko guru yang berada di tengah bangunan.

    Tiang-tiang pada saf depan dihubungkan dengan lengkungan, yang membedakan antara saf pertama dengan yang ada di belakangnya.

    Atap masjid awalnya menggunakan bahan ijuk, tetapi kemudian diganti dengan seng pada tahun 1992 melalui upaya restorasi yang dilakukan oleh pengurus masjid.

    Baca Juga 7 Fakta Menarik Tentang Kota Pariaman Yang Wajib Kamu Ketahui

    Tujuan di Balik Pembangunan Masjid

    Pembangunan Masjid Raya Kota Pariaman bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan ibadah, tetapi juga memiliki makna kultural yang dalam.

    Keberadaan Masjid Raya Kota Pariaman juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan.

    Seperti didirikannya sekolah agama bernama Madrasatul Falah di kompleks masjid pada tahun 1925 oleh Dja’afar, putra Syekh Muhammad Jamil El Khalidi.

    Masjid ini juga menjadi tempat yang penting bagi komunitas muslim di Pariaman.

    Selain itu, pembangunannya juga mencerminkan semangat toleransi dan persatuan antarumat beragama yang telah lama menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.

    Masjid Raya Kota Pariaman: Masjid Batu Tertua di Kota Pariaman
    Makam Syekh Mohammad Jamil di Masjid Raya Kota Pariaman Al Jamiliyah Photo Yoga Prasetyo

    Bangunan Pendukung

    Di sebelah Masjid Raya Kota Pariaman, terdapat Makam Syekh Mohammad Jamil, yang dimakamkan pada 10 Februari 1928.

    Selain itu, terdapat Surau Pasar yang beratap tumpang tiga dan terbuat dari kayu. Surau ini berfungsi sebagai tempat pengajaran dan pengajian islam.

    Sebagai bagian warisan budaya islam, Masjid Raya Kota Pariaman terus merajut tradisi dan membawa harapan untuk masa depan yang lebih cerah.

    Dengan menjaga keindahan dan keasliannya, masjid ini menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang sebuah kota dan komunitas yang berkembang di sekitarnya.

    Lebih dari sekadar bangunan batu dan semen, Masjid Raya Kota Pariaman adalah simbol kebersamaan dan toleransi.

    Sebagai penjaga sejarah dan kultural, masjid ini mengingatkan kita akan pentingnya merangkul keragaman dan menjaga persatuan dalam kehidupan sehari-hari.

    Editor: Nanda Bismar
    masjid batu masjid raya kota pariaman masjid tertua di kota pariaman mesjid raya visit kota pariaman visit pariaman
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
    Yoga Prasetyo
    • Website
    • Instagram

    Related Posts

    Mengenal 5 Bandara di Sumatera Barat: Cerita Sejarah Hingga Modernisasi

    May 3, 2025

    Kerajaan Malayu Dharmasraya: Menelusuri Jejak Kejayaan Masa Lampau di Bumi Sumatera

    May 3, 2025

    7 Fakta Unik dan Menarik Seputar Kabupaten Dharmasraya

    May 1, 2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Top Posts

    Berburu Tempat Makan Seafood Segar Terbaik di Padang

    May 7, 2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    December 1, 2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    December 3, 2022

    5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

    December 4, 2022

    6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

    December 5, 2022

    Subscribe to Updates

    Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Fri 09 May 2025

    Check-out date

    Sat 10 May 2025
    Booking.com
    Most Popular

    Berburu Tempat Makan Seafood Segar Terbaik di Padang

    May 7, 2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    December 1, 2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    December 3, 2022
    Our Picks

    Berburu Tempat Makan Seafood Segar Terbaik di Padang

    May 7, 2025

    6 Rekomendasi Kopi Keliling di Bukittinggi: Ngopi Enak Enggak Perlu Mahal!

    May 5, 2025

    Mengenal 5 Bandara di Sumatera Barat: Cerita Sejarah Hingga Modernisasi

    May 3, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Fri 09 May 2025

    Check-out date

    Sat 10 May 2025
    Booking.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • About
    • Privacy Policy
    • Our Team
    © 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?