Dibalik keindahan alam Batu Hampar, ternyata tersimpan kekayaan sejarah islam sekaligus menjadi kampung salah satu Proklamator Republik Indonesia yaitu Mohammad Hatta.
Kampung Bung Hatta tepatnya berada di Batu Hampar, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat.
Suasana disini masih sangat asri dengan pemandangan hijau dan barisan perbukitan yang menjulang, udara yang sejuk dan asri.
Hingga saat ini, jejak perjuangan dan dakwah keluarga besar Bung Hatta dalam menyebarkan ajaran Islam, masih terasa kuat.
Lebih dari sekadar tempat kelahiran leluhur Proklamator Indonesia, Kampung Bung Hatta adalah saksi bisu perjalanan panjang Islam di Ranah Minang.
Terdapat juga sebuah kompleks pemakaman dengan arsitektur modern bergaya Islam Turki berdiri megah.
Sebagai pusat spiritual dan tempat peristirahatan terakhir para ulama dan tokoh berpengaruh dalam keluarga besar Bung Hatta.
Jejak Syiar Islam Keluarga Bung Hatta
Jauh sebelum Mohammad Hatta dikenal sebagai salah satu pendiri bangsa, keluarganya telah berkontribusi besar dalam penyebaran Islam di Minangkabau.
Batu Hampar adalah tanah kelahiran Kakek dan Ayah dari Bung Hatta. serta para ulama yang mendidik generasi demi generasi dalam keilmuan Islam.
Kakek dari pihak ayah, adalah Abdurrahman Batuhampar seorang Ulama besar Naqsyabandiyah yang juga dikenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar.
Masa itu sedikit dari surau yang bertahan pasca-Perang Padri dan dikompleks surau tua inilah nenek, kakek, ayah, dan paman Bung Hatta dimakamkan.
Kompleks pemakaman keluarga Bung Hatta juga merupakan pondok pesantren tertua di daerah tersebut, yang bernama AL – Manaar.
Di masa lalu, pesantren Al-Manaar menjadi pusat pendidikan agama bagi masyarakat sekitar bahkan dari luar daerah.
Santri-santri dari berbagai daerah datang untuk menimba ilmu dari para ulama keturunan keluarga besar Bung Hatta.
Mereka tidak hanya diajarkan tentang fikih dan tasawuf, tetapi juga tentang bagaimana Islam dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari—sesuai dengan filosofi adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.
Bung Hatta sendiri, meskipun lebih dikenal sebagai ekonom dan pemikir politik, tumbuh dalam lingkungan yang sangat religius.
Nilai-nilai Islam yang diajarkan dalam keluarganya membentuk karakter dan prinsip hidupnya, yang kemudian terlihat dalam kebijakan-kebijakannya sebagai pemimpin bangsa.

Kompleks Pemakaman Bergaya Islam Turki
Salah satu daya tarik utama di Kampung Bung Hatta adalah kompleks pemakaman keluarga besar Bung Hatta yang berdiri megah dengan arsitektur modern bergaya Islam Turki.
Bukan hanya sekadar tempat peristirahatan terakhir, tetapi juga menjadi simbol penghormatan terhadap jasa-jasa para ulama yang pernah hidup dan berdakwah di daerah ini.
Arsitektur makam mencerminkan perpaduan antara budaya Minangkabau dan pengaruh Islam dari Timur Tengah.
Kubah-kubah megah, ornamen kaligrafi, serta nuansa putih yang mendominasi memberikan kesan sakral dan damai.
Desainnya tidak hanya mencerminkan estetika arsitektur Islam, tetapi juga menggambarkan nilai spiritualitas yang tinggi.
Saat memasuki kompleks pemakaman, pengunjung akan merasakan ketenangan yang mendalam.
Suasana yang hening, dikelilingi pepohonan rindang dan lanskap alam yang menawan, membuat tempat ini menjadi lokasi yang ideal untuk refleksi diri.
Baca Juga 9 Museum Yang Wajib Kamu Kunjungi di Sumatera Barat
Panorama Alam yang Menawan
Selain kaya akan sejarah dan budaya islam, Kampung Bung Hatta juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa.
Desa ini dikelilingi oleh lanskap khas Bukit Barisan, dengan persawahan terasering yang hijau subur membentang luas.
Udara yang sejuk dan segar menambah daya tarik bagi siapa saja yang ingin menikmati ketenangan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.
Pemandangan sawah yang bertingkat-tingkat menciptakan harmoni alami yang begitu indah.
Saat matahari terbit, kabut tipis yang menyelimuti perbukitan perlahan menghilang, mengungkapkan keindahan desa yang begitu memesona.
Pemandangan alam semakin lengkap dengan suara gemericik air dari sungai kecil yang mengalir di antara sawah-sawah, menghadirkan suasana pedesaan yang menenangkan.
Tidak hanya itu, bagi para wisatawan yang gemar menjelajahi alam, Kampung Bung Hatta juga menawarkan jalur trekking ringan yang menyusuri perbukitan dan hutan kecil di sekitarnya.
Perjalanan ini akan membawa pengunjung ke berbagai titik pandang yang menyajikan panorama spektakuler dari ketinggian.

Kampung Bung Hatta Sebagai Destinasi Wisata Sejarah dan Religi
Dengan kombinasi sejarah dan panorama alam yang luar biasa, Desa Wisata Kampung Bung Hatta di Batu Hampar layak menjadi destinasi wisata yang wajib masuk dalam list kamu.
Bagi pengunjung yang tertarik dengan wisata religi, tempat ini tentu saja menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam.
Sementara bagi pencinta sejarah, jejak keluarga Bung Hatta dalam menyebarkan Islam menjadi kisah inspiratif yang patut dipelajari.
Desa Batu Hampar juga menjadi contoh bagaimana warisan sejarah dan budaya dapat dipadukan dengan pariwisata berkelanjutan.
Dengan tetap menjaga nilai-nilai adat dan agama, Kampung Bung Hatta menjadi model desa wisata sejarah juga bisa digabungkan dengan keindahan alam yang memesona.
Bagi siapa pun yang ingin mencari ketenangan, mendalami sejarah Islam, atau sekadar menikmati keindahan alam Minangkabau, Kampung Bung Hatta adalah tempat yang tepat.
Bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana nilai-nilai luhur tetap hidup dalam kehidupan masyarakat hingga hari ini.
Editor: Nanda Bismar