Sumatera Barat ternyata tidak hanya tentang suku Minangkabau yang menjadi mayoritas, melainkan juga terdapat dua suku utama lainnya yang menjadi penduduk daerah ini.
Adapun ketiga suku utama yang mendiami wilayah ini, yaitu suku Minangkabau, suku Mentawai, dan suku Mandahiling.
Ketiga suku tersebut memiliki keunikan budaya dan sejarah yang menarik untuk dipelajari. Penasaran dengan keunikannya?
Dalam artikel ini, West Sumatera 360 akan menjelajahi lebih dalam tentang ketiga suku tersebut, mulai dari sejarah hingga budaya yang dimiliki setiap suku tersebut,
1. Suku Minangkabau
Suku Minangkabau merupakan salah satu suku terbesar yang mendiami sebagian besar wilayah di Sumatera Barat.
Masyarakat Minangkabau memiliki sejarah yang kaya, dimulai dari masa kerajaan-kerajaan awal di wilayah ini.
Sebagian besar orang Minangkabau menganut agama Islam, dan mereka memiliki sistem adat yang unik yang dikenal sebagai adat perpatih.
Sistem kekerabatan di Minangkabau pun tergolong berbeda dari daerah lainnya, dimana menganut sistem matrilineal atau garis keturunan ibu.
Salah satu ciri khas bangunan di Minangkabau adalah adanya rumah gadang, yaitu rumah tradisional dengan atap berkubah yang tinggi.
Selain itu, masakan Minangkabau juga terkenal di seluruh Indonesia dengan cita rasanya yang khas dan rempah-rempah yang melimpah, seperti rendang dan gulai sampadeh.
Suku Minangkabau tersebar di berbagai wilayah di Sumatera Barat, terutama di daerah daratan seperti Bukittinggi, Padang Panjang, dan Payakumbuh.
Namun, ada juga komunitas Minangkabau yang tersebar di luar Sumatera Barat, bahkan hingga ke berbagai negara di dunia.
Hal ini disebabkan oleh adanya fenomena migrasi atau merantau yang memang menjadi ciri khas orang Minangkabau.

2. Suku Mentawai
Suku Mentawai merupakan suku pribumi yang mendiami Kepulauan Mentawai, yaitu sebuah gugusan pulau di lepas pantai barat Sumatera Barat.
Masyarakat Mentawai dikenal dengan kehidupan mereka yang sangat tergantung pada alam, serta kepercayaan dan adat istiadat tradisional mereka yang kuat.
Salah satu ciri khas budaya Mentawai adalah seni ukir dan seni tato yang dianggap sebagai simbol status sosial dan kekuatan spiritual.
Beberapa tradisi unik dari suku Mentawai adalah tradisi Pangurei pada saat perkawinan dan kerik gigi bagi perempuan suku Mentawai dengan tujuan mempercantik diri.
Lokasi suku Mentawai yang terpencil di pedalaman hutan belantara membuat mereka mempertahankan gaya hidup tradisional dengan sangat kuat.
Orang Suku Mentawai bahkan masih tinggal di rumah panggung tradisional yang disebut uma, dan menjalani kehidupan sebagai pemburu, petani dan nelayan.
Meskipun demikian, interaksi dengan dunia luar telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, terutama dengan berkembangnya pariwisata di Kepulauan Mentawai.
Baca Juga 7 Fakta Menarik Suku Mentawai: Keunikan Dialek & Ragam Tradisi Unik
3. Suku Mandahiling
Suku Mandahiling merupakan suku yang mendiami daerah pegunungan di bagian tengah Sumatera Barat.
Masyarakat Mandahiling memiliki budaya yang kaya, termasuk dalam seni musik dan tarian tradisional mereka.
Mereka juga dikenal sebagai petani yang ahli, dengan ladang-ladang terasering yang memanfaatkan lahan pegunungan yang terjal.
Lokasi suku Mandahiling yang terpencil di daerah pegunungan membuat mereka mempertahankan tradisi dan kebiasaan mereka dengan sangat kuat.
Mereka masih menjaga adat istiadat lama mereka, termasuk dalam hal pernikahan dan upacara adat lainnya.
Meskipun demikian, pengaruh modernisasi dan globalisasi juga mulai terasa di suku Mandahiling, dengan munculnya teknologi dan gaya hidup baru.
Ketiga suku utama ini, Minangkabau, Mentawai, dan Mandahiling, merupakan bagian integral dari keberagaman budaya Sumatera Barat.
Walaupun memiliki perbedaan dalam adat istiadat dan kebiasaan hidup, semua menyumbangkan warna yang unik dan berharga dalam mozaik budaya Sumatera Barat yang kaya dan indah.
Ketiga suku utama ini juga memiliki kontribusi yang signifikan dalam bidang seni dan budaya Sumatera Barat.
Seni ukir dan seni tato masyarakat Mentawai, misalnya, telah menjadi daya tarik bagi wisatawan dan peneliti budaya dari seluruh dunia.
Begitu pula dengan seni musik dan tarian tradisional suku Mandahiling, yang memperkaya repertoar budaya daerah tersebut.
Dengan memahami keberagaman dan kekayaan budaya suku-suku utama di Sumatera Barat, kita dapat lebih menghargai keanekaragaman Indonesia secara keseluruhan.
Melalui upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang untuk dinikmati oleh generasi mendatang.
Editor: Nanda Bismar