Bagi pecinta kuliner khas Minang, pasti sudah tidak asing lagi dengan hidangan nasi kapau yang melegenda.
Makanan khas Sumatera Barat yang satu ini kerap disamakan dengan nasi padang, walaupun sebenarnya memiliki keunikan tersendiri.
Nasi Kapau adalah hidangan khas yang berasal dari Kapau, yaitu suatu daerah di Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.
Keistimewaan nasi kapau bukan hanya soal cita rasa, tetapi juga sejarah panjang dan tradisi yang melekat pada setiap racikannya.
Penduduk Kapau memang dikenal pandai dalam meracik makanan, terutama dalam hal memasak lauk-pauk yang kaya rempah khas Minang.
Konon, hanya penduduk asli Kapau yang bisa menghasilkan nasi Kapau yang benar-benar autentik, karena resep racikan bumbu khas ini diwariskan secara turun-temurun.
Ingin tahu mengenai seluk beluk hidangan yang satu ini? Berikut adalah ulasan menariknya dari West Sumatra 360,
Sejarah dan Asal Usul Nasi Kapau
Nama “Kapau” pada Nasi Kapau diambil dari nama daerah asalnya, yakni Kapau, suatu desa di Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kawasan ini dikenal sebagai tempat asal para perantau yang ahli dalam mengolah masakan, terutama makanan khas Minang.
Di daerah Kapau kemudian tradisi memasak Nasi Kapau lahir dan berkembang hingga menjadi hidangan legendaris seperti sekarang.
Mereka tidak hanya mengikuti resep, tetapi juga menciptakan komposisi bumbu sendiri yang diwariskan secara turun-temurun di setiap keluarga.
Inilah salah satu alasan mengapa rasa Nasi Kapau dianggap berbeda dari nasi padang lainnya.
Keunikan dalam Penyajian Nasi Kapau
Salah satu hal yang membuat Nasi Kapau begitu unik adalah cara penyajiannya sebelum disantap oleh para penikmatnya.
Jika kamu mengunjungi pedagang Nasi Kapau, khususnya di Bukittinggi, kamu akan melihat lauk-pauk disusun dalam panci besar di atas rak bertingkat seperti tangga.
Penyusunan lauk ini tidak hanya memudahkan pengambilan, tetapi juga menambah daya tarik visual bagi pembeli.
Selain itu, proses pengambilan lauk menggunakan alat yang tak biasa, yaitu sebuah sendok kayu bertangkai panjang terbuat dari tempurung kelapa.
Panjang sendok bahkan bisa mencapai satu meter, yang memungkinkan penjual mengambil lauk dari panci besar tanpa harus berdiri.
Cara ini tidak hanya praktis, tetapi juga menjadi ciri khas yang tidak ditemui di tempat lain.
Ragam Lauk Khas Kapau
Nasi Kapau terkenal dengan ragam lauk-pauknya yang sangat khas, terutama yang tidak ditemukan di daerah lain yaitu gulai kapau.
Setiap porsi Nasi Kapau biasanya disajikan dengan nasi putih yang dilengkapi dengan berbagai macam lauk-pauk khas sebagai berikut:
- Gulai Tambusu, usus sapi yang diisi dengan tahu dan telur, lalu dimasak dalam kuah santan kental.
- Gulai Ikan Batalua, yaitu hidangan ikan mas yang bertelur kemudian dimasak dengan bumbu dan santan yang tidak terlalu kental.
- Gulai Kapau, yaitu gulai nangka muda yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah khas yang dicampur dengan lobak manis.
- Gulai Tunjang, kikil sapi yang empuk, dimasak dengan kuah gulai kuning yang kaya akan santan.
- Rendang Ayam, daging ayam yang dimasak lama dengan santan dan bumbu khas, hingga menghasilkan rasa gurih dan kaya rempah.
- Dendeng Kariang, daging sapi tipis yang digoreng kering dan disajikan dengan sambal balado yang pedas.
Baca Juga 5 Kuliner Asal Kabupaten Agam Yang Wajib Kamu Coba
Los Lambuang di Bukittinggi
Jika kamu ingin menikmati Nasi Kapau yang autentik, Los Lambuang di Bukittinggi adalah tempat yang wajib dikunjungi.
Los Lambuang adalah kawasan khusus bagi pedagang Nasi Kapau yang terletak di Pasar Lereng, tidak jauh dari landmark terkenal Jam Gadang.
Di sini, kamu akan menemukan belasan warung Nasi Kapau yang dikelola oleh penduduk asli Kapau.
Setiap warung di Los Lambuang biasanya dinamai berdasarkan nama penjualnya.
Salah satu warung yang paling terkenal adalah Nasi Kapau Uni Lis, Uni Er, dan lainnya.
Uni Lis misalnya, telah berjualan Nasi Kapau selama puluhan tahun, dan warungnya selalu ramai dikunjungi, baik oleh penduduk lokal maupun wisatawan.
Selain Uni Lis, ada banyak penjual lain yang juga menawarkan cita rasa Nasi Kapau yang otentik dan tak kalah lezat.
Ciri Khas Penjual Nasi Kapau
Satu lagi keunikan Nasi Kapau adalah penjualnya yang umumnya adalah perempuan-perempuan Minang.
Mereka dikenal sangat ramah dalam melayani pembeli dan lihai dalam menyusun serta meracik hidangan.
Kehangatan yang ditawarkan oleh para pedagang Nasi Kapau menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Setiap warung memiliki pelanggannya sendiri, dan banyak pengunjung yang datang secara rutin untuk menikmati hidangan khas ini.
Meski ramai, suasana tetap terjaga dengan baik karena setiap penjual memiliki sistem penyajian yang rapi dan teratur.
Perbedaan Nasi Kapau dengan Nasi Padang
Meski sering disamakan dengan Nasi Padang, Nasi Kapau sebenarnya memiliki beberapa perbedaan mendasar.
Salah satunya adalah cara penyajian lauk yang berbeda, serta gulai kapau yang juga menjadi pembeda utama.
Bumbu Gulai pada Nasi Kapau biasanya lebih terasa kuat dan sedikit lebih pedas dibandingkan gulai pada Nasi Padang.
Selain itu, pilihan lauk pada Nasi Kapau umumnya lebih bervariasi dan beberapa di antaranya jarang ditemukan di warung Nasi Padang biasa.
Misalnya, gulai tambusu dan gulai tunjang yang menjadi ciri khas lebih sering dijumpai pada Nasi Kapau daripada di warung Nasi Padang.
Hal tersebut yang membuat Nasi Kapau begitu istimewa dan dicari oleh banyak orang, terutama yang menyukai masakan orang Kapau yang otentik.
Jika kamu ingin merasakan kelezatan dari hidangan ini, mengunjungi Los Lambuang di Bukittinggi adalah pilihan yang tepat.
Editor: Nanda Bismar