Saat berada di rumah makan Padang atau pun warung makan sejenis masakan Padang, perhatian biasanya akan tertuju pada beragam menu yang menggiurkan.
Namun, mungkin saja terdapat sesuatu yang terlewatkan, sesuatu yang menarik dan unik yaitu foto seorang kakek berpeci hitam dengan janggut putih yang khas.
Pada portrait tersebut sang kakek lengkap menggunakan peci dan kain sarung dengan motif kotak-kotak berwarna hitam menggantung di lehernya.
Siapakah sebenarnya foto kakek yang terpajang di berbagai rumah makan padang tersebut?
Untuk menemukan jawabannya, berikut ulasan menariknya dari West Sumatera 360, mulai dari sosok kakek hingga profil lengkapnya,
Sosok Kakek Tua di Foto
Sang kakek dalam gambar tersebut bukanlah pemilik rumah makan padang ataupun seorang koki yang mahir memasak.
Potret tersebut merupakan potret Ungku Saliah atau Syech Kiramatulla Ungku Saliah, seorang ulama terkemuka yang lahir di Pariaman, Sumatera Barat, pada tahun 1887-an.
Sejak kecil, beliau tumbuh dalam lingkungan yang kuat dengan nilai-nilai agama islam.
Ketekunannya dalam belajar dan beribadah membuatnya mendapatkan gelar Saliah dari sang guru. Adapun gelar ini diperolehnya saat sedang mempelajari ilmu tarekat.
Tempat Lahir
Ungku Saliah, atau Syech Kiramatulla Ungku Saliah, lahir di Pasa Panjang, Sungai Sariak, Pariaman, Sumatera Barat, pada tahun 1887-an.
Ungku Saliah bukan hanya dikenal melalui gambar di rumah makan Padang. Dia merupakan seorang ulama yang sangat dihormati di Pariaman, Sumatera Barat.
Lahir dari keluarga yang memegang erat nilai-nilai agama, Ungku Saliah mengembangkan dirinya sebagai tokoh dan penyiar agama Islam di daerahnya.
Ungku Saliah, yang berasal dari suku Sikumbang, memiliki masa kecil yang mengarahkan dirinya ke jalan keulamaan.
Di usia belasan tahun, dia merantau untuk belajar ilmu tarekat kepada beberapa guru terkemuka, termasuk Syekh Muhammad Yatim dan Syekh Aluma Nan Tuo.
Kecemerlangan budi pekerti dan kepatuhan dalam belajar membuatnya diberi gelar Saliah, yang artinya anak yang saleh.
Keistimewaan Tuanku Saliah
Konon, selama hidupnya, Ungku Saliah memiliki keistimewaan yang membuatnya dijuluki sebagai Wali Songo dari Sumatera Barat.
Menurut pengikutnya, dia memiliki kemampuan menyembuhkan penyakit dengan cara yang tidak biasa.
Ketika mengobati seseorang, dia akan mengambil berbagai benda sembarangan, seperti daun, rumput, atau batu, dan memberikannya sebagai obat.
Konon katanya keajaiban terjadi ketika orang tersebut sembuh dalam waktu singkat.
Tidak hanya itu, cerita lain menyebutkan bahwa Ungku Saliah bisa membelah diri dan hadir di beberapa tempat sekaligus.
Bahkan, dia pernah menghalau banjir hanya dengan melemparkan batu kecil, mengubah arah aliran air.
Keistimewaan ini membuat Ungku Saliah memiliki banyak murid dan pengikut selama hidupnya.
Ikut Dalam Perang Kemerdekaan
Dikenal sebagai Syekh Kiramatullah, Ungku Saliah dihormati sebagai tokoh keramat yang memiliki kesaktian.
Saat perang kemerdekaan Indonesia, dia memimpin zikir yang membuat mortir yang dijatuhkan pesawat tidak meledak, melainkan tercebur ke kolam.
Keajaiban lainnya melibatkan kemampuannya menembus jeruji besi sel penjara saat waktu shalat tiba.
Kehebatan Ungku Saliah tidak hanya terbatas pada bidang keagamaan, namun juga melibatkan keberhasilannya dalam berdagang.
Dia terkenal sebagai pedagang yang memiliki keberkahan dalam usahanya.
Cerita menarik lain adalah Ketika berbelanja, jika uang beliau kurang, pedagang yang tidak membantu tidak akan mendapati dagangannya laku sepanjang hari.
Sebaliknya, jika pedagang memberikan apa yang diinginkan oleh Ungku Saliah meskipun uangnya kurang, dagangannya dipercaya akan laris manis.
Oleh sebab itu, banyak juga yang percaya bahwa pemasangan foto Ungku Saliah juga sebagai salah satu penglaris usaha perdagangan.
Baca Juga Tradisi Basapa, Ritual Penghormatan Kepada Ulama di Bumi Minangkabau
Wafatnya Ungku Saliah
Ungku Saliah wafat pada 03 Agustus 1974 di Sungai Sariak, Padang Pariaman, dan makamnya dijadikan tempat ziarah yang ramai dikunjungi.
Kehormatan dan kecintaan masyarakat Sumatera Barat terhadap ulama ini tercermin dalam gambar Ungku Saliah di setiap rumah makan Padang, khususnya di Minangkabau.
Mengenai pemakaman Ungku Saliah, sesuai dengan wasiatnya yaitu makamnya dibuat di surau tempat dia mengajar.
Makamnya di Korong Lareh Nan Panjang, Nagari Sungai Sariak, dikenal sebagai Gubah Syech Tuangku Saliah.
Dan hingga kini terus menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh masyarakat Pariaman.
Dengan segala keistimewaan dan keajaiban yang dipercaya oleh masyarakat setempat.
Ungku Saliah menjadi figur yang penuh inspirasi dan dihormati oleh berbagai kalangan masyarakat Sumatera Barat.
Oleh karena itu, kehadiran gambar Ungku Saliah di rumah makan Padang atau tempat usaha lainnya bukan sekadar dekorasi atau penglaris.
Melainkan juga merupakan ungkapan rasa kagum dan kecintaan terhadap ulama yang meninggalkan jejak kebaikan dan menjadi bagian dalam sejarah Minangkabau.
Tulisan ini kami persembahkan untuk nenek kami Ramima dan Tirasah yang merupakan murid Ungku Saliah di Nagari Buayan, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Editor: Nanda Bismar