Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Bendi: Transportasi Tradisional Ikonik di Sumatera Barat

    20/08/2025

    Cari Cafe Estetik di Sawahlunto? Ini 5 Pilihan Terbaiknya!

    19/08/2025

    Memaknai Hari Jadi Kota Padang ke-356 Lewat 3 Monumen Bersejarah

    18/08/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    West Sumatra 360
    Thursday, August 21 Login
    • Home
      • About
      • Privacy Policy
      • UMKM
    • Culture
    • To Do
    • Food
    • Travel Tips
    West Sumatra 360
    Home»Wisata»Budaya»Mempercantik Diri Dengan Tradisi Kerik Gigi Suku Mentawai
    Budaya

    Mempercantik Diri Dengan Tradisi Kerik Gigi Suku Mentawai

    Oki SaputraBy Oki Saputra11/05/2023
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Tradisi Kerik Gigi
    Tradisi Kerik Gigi - Photo: adira.co.id
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Tradisi Kerik Gigi

    Suku Mentawai merupakan suku asli di Kepulauan Mentawai yang mendiami Pulau Siberut yang berjarak sekitar 100 mil dari garis pantai Provinsi Sumatera Barat.

    Menjadi salah satu suku tertua yang ada di Indonesia, banyak hal yang menarik dan unik tentang adat istiadat, kebudayaan dan kehidupan Suku Mentawai. Salah satunya adalah tradisi Kerik Gigi.

    Salah satunya adalah tradisi Kerik Gigi Perempuan Suku Mentawai dalam mempercantik diri sendiri.

    Bagi Suku Mentawai perempuan dengan gigi yang runcing memiliki kecantikan yang luar biasa, oleh sebab pada masanya kerik gigi menjadi ritual wajib pagi para perempuan Suku Mentawai.

    Dilansir dari laman repository.kemendikbud.go.id, tradisi kerik gigi yang dilakukan oleh perempuan suku mentawai selain bertujuan untuk mempercantik diri juga sebagai pertanda bahwa perempuan tersebut telah menginjak usia dewasa.

    Oleh karena itu perempuan suku mentawai yang merasa telah siap untuk kerik gigi akan berbondong-bondong untuk melakukannya.

    Kerik Gigi - Photo: id.theasianparent.com
    Kerik Gigi Photo idtheasianparentcom

    Hal menarik lain dari tradisi kerik gigi adalah perempuan yang telah meruncingkan gigi juga menjadikan hal tersebut sebagai penarik utama kaum pria Suku Mentawai, dengan kata lain bahwa sang perempuan telah siap untuk dinikahi.

    Tidak hanya tentang kecantikan dan usia yang telah dewasa, kerik gigi juga dipercaya dapat mendatangkan kedamaian jiwa pada perempuan Suku Mentawai.

    5 Kuliner Tak Biasa dari Kepulauan Mentawai

    Proses

    Proses Kerik Gigi Perempuan Suku Mentawai sama sekali tidak menggunakan obat bius untuk menghilangkan rasa sakit.

    Proses pemahatan gigi, dilakukan dengan menggunakan peralatan yang terbuat dari besi atau kayu yang sudah diasah tajam.

    Tahapan proses pemahatan hanya boleh dilakukan oleh ketua adat dengan menggunakan alat yang sudah diasah.

    Jika semua perlengkapan telah cukup maka ketua adat akan melakukan proses pemahatan gigi yang akan dibentuk runcing seperti segitiga.

    Proses ini sangatlah menyakitkan, sehingga kaum wanita yang sedang melakukan prosesi karik gigi harus menahan rasa sakit hingga semua gigi mereka selesai dikerik.

    Untuk mengurangi rasa sakit, biasanya para perempuan Suku Mentawai akan mengigit pisang muda yang bergetah, karena dipercayai dapat meredakan sakit ketika prosesi Kerik Gigi.

    Biasanya ketua adat akan melakukan kerik gigi dari awal hingga selesai tanpa istirahat.

    Namun tetap diberikan jeda untuk perempuan yang giginya dikerik menghela nafas hingga semua gigi selesai dikerik.

    Belakangan ini  tradisi kerik gigi telah banyak ditinggalkan oleh perempuan muda suku Mentawai.

    Perlahan para anak muda enggan untuk meneruskan tradisi dengan kebanyakan alasan adalah tidak mampu menahan rasa sakit.

    Selain itu Suku Mentawai juga telah mendapat banyak pengaruh dari budaya luar.

    Walaupun tradisi kerik gigi semakin tidak diminati, namun masih terdapat beberapa perempuan Suku Mentawai yang masih merawat tradisi yang telah turun temurun tersebut.

    Semoga ulasan mengenai tradisi kerik gigi dapat menambah wawasan budaya kamu tentang Sumatera Barat khususnya budaya yang ada di Kepulauan Mentawai.

    Tunggu informasi menarik lainnya dari West Sumatra 360 ya!

    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
    Oki Saputra
    • Website
    • Instagram

    Related Posts

    Sapo-Sapoan: Pengobatan Alternatif yang Unik dari Minangkabau

    13/08/2025

    Badah Ayam: Tradisi Pengobatan Unik dari Minangkabau yang Masih Bertahan

    04/08/2025

    5 Tradisi Pernikahan Setelah Akad Nikah di Minangkabau

    01/08/2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Top Posts

    Bendi: Transportasi Tradisional Ikonik di Sumatera Barat

    20/08/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022

    5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

    04/12/2022

    6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

    05/12/2022

    Subscribe to Updates

    Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

    Most Popular

    Bendi: Transportasi Tradisional Ikonik di Sumatera Barat

    20/08/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022
    Our Picks

    Bendi: Transportasi Tradisional Ikonik di Sumatera Barat

    20/08/2025

    Cari Cafe Estetik di Sawahlunto? Ini 5 Pilihan Terbaiknya!

    19/08/2025

    Memaknai Hari Jadi Kota Padang ke-356 Lewat 3 Monumen Bersejarah

    18/08/2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    Facebook X (Twitter) Instagram
    • About
    • Privacy Policy
    • Our Team
    © 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?