Sejarah
Ronggeng Pasaman adalah salah satu kesenian tradisional yang berkembang di Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Ini adalah warisan budaya dari Nagari Muaro Kiawai, Pasaman Barat. Mungkin sebagian orang akan berpikir bahwa Ronggeng Pasaman adalah kesenian yang sama dengan yang berasal dari daerah Jawa, tapi tentu saja ada perbedaan antara keduanya.
Munculnya Ronggeng di Pasaman sangat terkait dengan migrasi penduduk di masa lalu. Beberapa teori menyuguhkan bahwa Ronggeng Pasaman berasal dari masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Pasaman. Perkembangan zaman telah mengalami modifikasi sesuai adat masyarakat setempat, seperti menggunakan bahasa Minangkabau dan Mandailing dalam lirik dan memiliki pemain pria yang didandani seperti perempuan.
Randai: Kesenian yang Menggabungkan Seni Lagu, Tari, Drama dan Silat
Komposisi
Pertunjukan ini hanya bertujuan sebagai hiburan. Ronggeng Pasaman adalah kesenian tradisional yang melibatkan nyanyian dan tarian dengan musik yang dimainkan dengan alat-alat seperti biola, gitar, rebana, dan gendang. Seperti namanya, kesenian ini banyak terdapat di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
Ronggeng Pasaman dimainkan oleh minimal sembilan orang, terdiri dari satu penyanyi utama, tiga pemain pria, dan lima musisi. Penyanyi utama memiliki peran menyanyikan pantun (puisi dengan rima dan struktur yang spesifik) selama pertunjukan, jadi mereka harus ahli dalam hal ini.
Ronggeng Pasaman dipentaskan pada berbagai acara tradisional seperti pergantian kepala desa, pernikahan, sunatan, dan pesta lainnya. Biasanya dipentaskan di tempat-tempat terbuka di malam hari, dimulai setelah shalat Isya.
Apakah kamu sudah pernah menyaksikan Ronggeng Pasaman secara langsung? Berikan pendapatmu di kolom komentar dibawah ini.