Siapa tidak kenal dengan Nasi Padang? Hampir tersedia di seluruh belahan wilayah di Indonesia dengan ciri khas masing-masing.
Kuliner khas Sumatera Barat ini tidak hanya melegenda di dalam negeri namun juga telah mencapai beberapa negara lainnya.
Sebagai jajaran kuliner yang paling diminati, Nasi Padang menyuguhkan cita rasa otentik yang kaya rempah khas hidangan orang Minangkabau.
Namun dibalik rasa yang melegenda, Nasi Padang ternyata menyimpan beberapa fakta unik yang mungkin saja belum kamu ketahui.
Berikut adalah beberapa fakta unik mengenai Nasi Padang yang telah dirangkum West Sumatra 360,
1. Sejarah Nasi Padang
Nasi Padang tidak hanya menjadi hidangan yang lezat, tetapi juga mengandung sejarah masa lampau yang patut diketahui.
Berawal dari masa kolonial Belanda yang ketika itu dibangun jalur transportasi guna menghubungkan Kota Padang dengan Bukittinggi.
Dengan jarak yang jauh dan menggunakan pedati sebagai sarana transportasi utama, dibangunlah sejumlah pos peristirahatan sepanjang jalur tersebut.
Di pos-pos tersebut, masyarakat dapat singgah, beristirahat, dan menikmati hidangan khas daerah, termasuk Nasi Padang.
Inilah awal dari kemunculan rumah makan Padang yang kini terkenal dengan hidangan Nasi Padangnya.
2. Porsi Nasi Padang Yang Lebih Banyak Jika Dibungkus
Alasan mengapa porsi makanan di bungkus sering kali lebih besar dari pada saat makan di tempat bisa menjadi sebuah misteri bagi beberapa orang.
Namun sebenarnya praktik ini telah ada sejak zaman dahulu, terutama pada masa penjajahan.
Nasi Padang, yang dikenal dengan porsi yang melimpah ketika dibungkus ternyata terdapat beberapa alasan yang melatarbelakanginya.
Pertama-tama, dalam sejarahnya, pekerja tambang yang terpaksa bekerja dalam kondisi keras hanya diberikan satu bungkus dan satu porsi makanan sebagai bekal.
Untuk mengakalinya, para koki Minang memasukkan lebih banyak porsi nasi dalam bungkusnya, sehingga membantu pekerja agar tidak kekurangan energi selama bekerja.
Selain itu, memberikan porsi besar dalam bungkus juga menguntungkan pemilik kedai, karena tidak perlu lagi membersihkan meja, mencuci piring, dan tugas-tugas lainnya terkait dengan makan di tempat.
Oleh karena itu, konsep ini telah menjadi filosofi bagi banyak rumah makan Padang untuk memberikan porsi lebih besar ketika makanan dibungkus, bahkan hingga saat ini.
Alasan lainnya adalah agar makanan bisa dinikmati bersama-sama di rumah, menambah nilai kebersamaan dalam pengalaman makan.
3. Pilihan Menu Yang Beragam
Pilihan menu yang beragam dalam santapan Nasi Padang menjadi hal yang tidak diragukan lagi.
Dari sayuran, kuah, hingga daging, semuanya tersaji secara lengkap di atas nasi Padang.
Rumah makan Padang umumnya menawarkan lebih dari 20 jenis menu, termasuk menu utama dendeng batokok, ayam pop, rendang, gulai ikan, dan gulai ayam, serta beragam pilihan lainnya.
Dengan begitu banyaknya opsi, pengunjung memiliki kebebasan untuk memilih sesuai dengan selera masing-masing.
Tak hanya itu, kelezatan rasa dan rempah yang khas juga menjadi daya tarik utama dari hidangan ini.
Kepedasan cabai hingga aroma rempah yang meresap dalam daging, menjadikan setiap suapan menjadi sebuah pengalaman yang memuaskan lidah.
Keberagaman menu dan cita rasa yang otentik juga menjadikan santapan Nasi Padang sebagai pilihan yang selalu menggugah selera.
Dari yang ringan hingga yang berat, dari yang pedas hingga yang gurih, setiap hidangan menghadirkan keunikan tersendiri.
Dengan demikian, tidak mengherankan jika santapan Nasi Padang menjadi favorit bagi banyak orang yang mencari pengalaman kuliner yang autentik.
Baca Juga 5 Makanan Tradisional Khas Minangkabau Terbuat dari Singkong
4. Jepret Karet Pada Saat Membungkus Nasi Padang
Ketika mengunjungi restoran Padang dan memesan nasi bungkus, kamu mungkin akan terkejut mendengar suara keras dari karet yang digunakan untuk membungkus nasi tersebut.
Banyak yang penasaran mengapa hal ini terjadi dan apa tujuannya.
Praktik ini sebenarnya dilakukan oleh penjual Nasi Padang untuk memastikan kualitas karet pembungkusnya.
Pedagang Nasi Padang melakukan ini untuk memeriksa kekuatan karet sehingga nasi yang dibungkus dapat dipindahkan dengan aman oleh pembeli.
Jika karet terlalu lemah atau putus, penjual akan segera menggantinya dengan yang baru.
Kemudian hal ini juga sebagai bagian dari seni membungkus nasi Padang, yang telah menjadi kebiasaan di kalangan pedagang warung Nasi Padang.
Dengan demikian, suara keras dari karet tersebut sebenarnya merupakan upaya untuk menjamin bahwa nasi yang dibeli oleh pelanggan akan terlindungi dengan baik selama perjalanan mereka.
5. Bagaimana Perbedaan Nasi Padang di Sumatera Barat dan Luar Wilayah
Tentu saja, banyak yang penasaran tentang perbedaan nasi Padang di Padang dengan yang di luar Padang atau Sumatera Barat.
Pertanyaan semacam itu sering muncul dari mereka yang bukan berasal dari Sumatera Barat.
Namun, tahukah kamu bahwa nasi Padang di Sumatera Barat memiliki perbedaan yang signifikan dengan yang di luar daerah.
Ini karena setiap warung nasi telah menyesuaikan hidangannya dengan daerah asalnya atau tempat berjualan.
Sebagai contoh, tekstur beras atau nasi di Padang cenderung lebih kering atau perah dari pada yang di Jawa, yang biasanya lebih pulen.
Selain itu, istilah yang digunakan untuk hidangan tersebut juga berbeda.
Di Padang, hidangan nasi Padang lebih sering disebut dengan ampera, bukan nasi Padang. Hal ini karena istilah “nasi Padang” lebih umum digunakan oleh orang luar Minang.
Ini menunjukkan betapa kaya akan budaya kuliner daerah Sumatera Barat yang tidak hanya memiliki keunikan dalam rasa dan tekstur, tetapi juga dalam istilah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nasi Padang tidak hanya sekadar hidangan khas, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi kuliner yang khas dari daerah Sumatera Barat.
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya seputar kekayaan budaya dan kuliner hanya di West Sumatra 360.
Editor: Nanda Bismar