Museum pada umumnya didirikan untuk memelihara berbagai pernak-pernik zaman lampau untuk dirawat secara lebih baik.
Dengan adanya museum, para pengunjung bisa melihat berbagai koleksi dalam satu ruangan, yang biasanya juga disertai informasi mengenai koleksi yang dipamerkan.
Sebagai salah satu daerah yang kaya akan nilai sejarah dan budaya, Sumatera Barat juga memiliki berbagai jenis museum yang dapat kamu jadikan sebagai pilihan tempat wisata yang edukatif sekaligus menyenangkan.
Berikut West Sumatra 360 telah merangkumnya khusus untuk kamu yang ingin berkunjung ke berbagai museum di Sumatera Barat, antara lain sebagai berikut :
1. Museum Adityawarman
Merupakan museum kebanggaan Sumatera Barat yang memperlihatkan jejak kebudayaan Minangkabau.
Berlokasi di Jalan Diponegoro No.10, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat.
Museum yang diresmikan pada tanggal 16 Maret 1977 membuka layanan setiap hari senin hingga kamis pukul 08.30 – 16.00 WIB dan pada hari jumat buka pada pukul 08.30 – 11.30 WIB.
Sebelum menyaksikan semua koleksi yang terdapat di dalam museum, kamu harus membayar tiket masuk terlebih dahulu seharga Rp. 5.000,- untuk satu tiket masuk.
Begitu kamu memasuki museum, mata kamu akan langsung disuguhi berbagai koleksi tentang budaya Minangkabau.
Seperti baju tradisional Minangkabau, berbagai jenis uang logam, perkakas makan, berbagai alat music tradisional, bahkan hingga fosil manusia purba dan flora fauna khas Sumatera Barat.
Semua benda yang dipamerkan di dalam museum juga dilengkapi dengan keterangan yang semakin menambah wawasan kamu.
2. Museum Kereta Api Sawahlunto
Kota Sawahlunto sangat identik dengan alat transportasi kereta api, oleh karena itu kota ini juga memiliki satu museum kereta api lengkap dengan isinya yang serba tentang kereta api.
Sebelum menjadi museum, dahulunya adalah stasiun kereta api aktif kelas II dimana yang menjadi ikon utama museum adalah kereta api uap jenis E1060 atau lebih akrab disebut dengan julukan “Mak Itam”.
Museum kereta api yang diresmikan tahun 2005 ini berisi banyak hal mengenai kereta api, seperti lokomotif uap, gerbong, jam, alat-alat sinyal, miniatur lokomotif, dongkrak rel dan berbagai pernik kereta api lainnya.
Foto-foto yang lengkap dengan informasi tentang kereta api akan semakin menambah wawasan kamu mengenai perkembangan kereta api di Sumatera Barat khususnya Kota Sawahlunto.
3. Museum Goedang Ransoem
Goedang Ransum merupakan bekas dapur umum bagi pekerja tambang pada masa penjajahan Belanda.
Lokasi museum ini di Jalan Arif Rahman Hakim, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto.
Masuk ke dalam museum, mata para pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan bangunan tua bernuansa Belanda.
Pengunjung juga dapat melihat perkembangan tambang batu bara ombilin dan mengetahui perkembangan Kota Sawahlunto dari masa ke masa.
Selain itu pengunjung juga dapat melihat berbagai alat masak dengan ukuran serba besar yang pada masa itu dimasak dengan alat steam generator yang unik.
4. Museum Lubang Tambang Mbah Soero
Museum ini merupakan bekas tempat penumpukan batu bara yang digali dari Lubang Tambang Mbah Soero.
Berlokasi di Kelurahan Tanah Lapang, Lembah Segar, Kota Sawahlunto. Setiap pengunjung yang ingin memasuki Kawasan Situs Lubang Tambang Mbah Soero dikenai biaya tiket sebesar Rp.10.000,-/orang.
Museum ini berisikan berbagai Galeri Kotak Info terkait dengan sejarah lubang tambang Mbah Soero.
Melihat lebih dalam lagi terdapat berbagai koleksi benda-benda peninggalan sejarah seperti pakaian, senjata, dan juga peralatan tambang yang digunakan pada masa itu.
Pengunjung juga dapat langsung memasuki celah lubang tambang dengan dipandu oleh guide lokal.
Situs ini juga dipertahankan keasliannya terlihat dari dinding lubang tambang yang masih terbuat dari batu bara.
5. Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Bukittinggi jangan lupa singgah di Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta.
Lokasi museum ini di Jalan Soekarno Hatta No.37, Bukittinggi, Sumatera Barat.
Dari Jam Gadang hanya perlu waktu berjalan sekitar 15 menit untuk sampai di mesum dan tidak ada biaya tiket masuk untuk menyaksikan berbagai koleksi yang ada dalam museum.
Museum Bung Hatta juga buka setiap hari dari pukul 8.00 hingga 17.00 WIB sehingga kamu bisa datang kapanpun setiap hari.
Bangunan rumah masih dirawat seperti aslinya, kecuali penambahan minor pada bagian belakang bangunan.
Memasuki dalam rumah, kamu akan menemukan berbagai ornamen seperti layaknya rumah pada umumnya, seperti kamar tidur lengkap dengan kasurnya, meja makan, alat-alat makan, alat memasak, hingga sumur tua yang digunakan pada masa itu.
Pada dinding rumah juga dihiasi oleh foto-foto Bung Hatta yang menjelaskan perjuangan dan masa pendidikan beliau hingga menjadi proklamator RI.
6. Museum Mande Rubiah
Museum Mande Rubiah atau lebih dikenal dengan Rumah Gadang Mande Rubiah, merupakan rumah koleksi benda-benda peninggalan Bundo Kanduang Rubiah.
Berlokasi di Jalan Bundo Kanduang, Kp. Lubuk Sitepung, Nagari Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Museum ini beroperasi setiap hari kecuali pada hari libur nasional dan untuk masuk ke museum pengunjung tidak dipungut biaya sepeserpun.
Resmi dibuka pada tahun 1980, Rumah Gadang Mande Rubiah berisikan naskah tulisan Mande Rubiah, uang logam, uang kertas, senjata tajam, peralatan dapur, senjata api, dan masih banyak benda peninggalan pribadi Mande Rubiah lainnya.
Disekitar lokasi Rumah Gadang juga terdapat komplek Makam Rajo Bundo Kanduang, Dang Tuank Putri Bungsu, Cindua Mato dan pengikutnya serta beberapa peninggalan-peninggalan kerajaan.
7. Museum Tuanku Imam Bonjol
Untuk mengenang jasa salah satu tokoh perang paderi di Sumatera Barat makan didirikan museum khusus yang bernama Museum Imam Bonjol.
Dengan membayar harga tiket masuk seharga Rp. 5.000,- /orang, kamu sudah bisa melihat berbagai koleksi pribadi hingga pernak pernik perang paderi yang tersusun rapi di dalam museum.
Museum Imam Bonjol terdiri dari dua lantai yang memamerkan berbagai koleksi seperti senjata tradisional hingga modern, baju pasukan paderi, perlengkapan makan, lukisan imam bonjol, uang logam dan kertas, serta galeri foto yang memuat informasi mengenai perang paderi dan perang melawan pemerintahan Belanda.
Layanan museum dibuka setiap hari mulai pukul 8.00-18.00 WIB, tidak hanya itu kamu juga bisa bersantai di areal sekitar museum yang dibangun persis di garis Equator.
8. Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka
Jika kamu ingin menyusuri kehidupan Buya Hamka lebih dalam, maka kamu wajib datang ke Museum Buya Hamka yang persis terletak di bibir Danau Maninjau, Nagari Batang, Kabupaten Agam.
Diresmikan pada tahun 2001, museum ini memuat berbagai informasi mengenai Buya Hamka lengkap dengan berbagai koleksi karya dan barang peninggalannya.
Layanan museum dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB dengan akses masuk gratis tanpa dipungut biaya.
Berkunjung ke rumah Buya Hamka kamu juga bisa sekaligus menikmati indahnya panorama Danau Maninjau.
9. Museum Zoologi
Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Kebun Binatang Bukitinggi jika kamu tidak mampir di museum Zoologi yang terdapat di dalam areal kebun binatang.
Museum Zoologi juga pernah dipercantik pada tahun 2010 dengan arsitektur bangunan yang lebih bagus.
Adapun koleksi museum adalah berbagai jenis hewan yang telah diawetkan seperti harimau sumatera, burung kasuari, kanguru tanah, berbagai jenis burung hingga ular dan hewan air lainnya.
Setelah membaca beberapa referensi diatas, kamu bisa dengan mudah menentukan museum pilihan yang ingin kamu jajaki terlebih dahulu.
Mulai dari museum budaya, sejarah hingga alam. Selain bisa menambah wawasan, kamu juga bisa melakukan berbagai aktivitas menarik di sekitar museum.
Semoga menambah referensi wisata kamu ya, tunggu rekomendasi seru lainnya dari West Sumatra 360!