Pariaman atau warga setempat menyebutnya dengan Piaman, tidak hanya dikenal dengan keindahan pantainya atau tradisi keagamaannya yang kuat.
Kota yang terletak di pesisir barat Sumatera Barat ini juga menyimpan kekayaan seni budaya yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Dalam setiap helat adat, pesta rakyat, hingga pertunjukan seni, budaya Pariaman tampil memukau dengan beragam ekspresi sebagai cerminan budaya Minangkabau.
Nah dari sekian banyak kesenian dan budaya di Pariaman, berikut ini adalah 9 seni budaya yang paling populer dan favorit banyak orang.
1. Hoyak Tabuik
Tidak lengkap membahas budaya Pariaman tanpa menyebut Hoyak Tabuik, event budaya tahunan terbesar.
Tradisi ini telah ada sejak abad ke-19 dan menjadi salah satu warisan budaya terbesar yang dimiliki Kota Pariaman.
Diselenggarakan setiap bulan Muharram, diangap sebagai bentuk penghormatan kepada cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali, dalam perang karbala.
Puncak perayaan ditandai dengan prosesi mengarak tabuik, replika kuda bersayap berhiaskan ornamen menuju laut untuk dibuang sebagai simbol pelepasan duka.
Perpaduan antara seni pahat, musik, dan teatrikal menjadikan Hoyak Tabuik sebuah pertunjukan kolosal yang tidak hanya religius tetapi juga artistik.

2. Kesenian Katumbak
Katumbak adalah seni musik khas Pariaman yang menggabungkan elemen Minang, Melayu, dan India.
Ciri khasnya terletak pada penggunaan harmonium (alat musik tiup seperti orgen kecil) dan gendang.
Musik ini sering dimainkan saat pesta pernikahan, alek nagari, dan berbagai upacara adat.
Irama Katumbak yang ritmis dan penuh semangat menjadikannya sebagai hiburan utama dalam berbagai acara sosial masyarakat.
Selain musiknya yang menarik, lirik-lirik dalam Katumbak juga sarat makna dan sering menjadi media kritik sosial.
3. Gandang Tasa
Gandang Tasa atau Tambua Tasa merupakan salah satu alat musik tradisional yang sangat populer di Pariaman.
Dimainkan oleh grup beranggotakan 6–7 orang, alat musik ini terdiri dari gendang dan tasa yang dipukul secara serempak menghasilkan nada yang bersemangat.
Kesenian ini umum dijumpai dalam pesta pernikahan, penyambutan tamu, hingga prosesi adat.
Dentuman gandang tasa selalu mampu menciptakan suasana meriah dan sakral sekaligus.

4. Silek Ulu Ambek
Silek Ulu Ambek adalah salah satu aliran silat tradisional yang berkembang pesat di Pariaman.
Uniknya, silek ini dikenal dengan teknik tanpa kontak fisik langsung, dimana “Ulu” berarti serangan dan “ambek” berarti tangkisan atau penghindaran.
Pertunjukan silek ini biasanya diiringi oleh dampeang, musik pengiring yang menyesuaikan irama gerakan.
Filosofi dalam Ulu Ambek mengajarkan pengendalian diri, konsentrasi, dan keselarasan antara tubuh dan jiwa.
5. Musik Saluang
Saluang adalah alat musik tiup tradisional Minang yang juga berkembang di Pariaman.
Dibuat dari bambu tua yang tipis, saluang menghasilkan suara lembut namun emosional.
Dalam versi khas Pariaman, saluang sering dimainkan bersama gendang dan tamborin, menciptakan genre yang dikenal sebagai Saluang Dangdut.
Irama saluang bisa menghadirkan suasana haru, rindu, atau bahkan ceria, tergantung lagu dan tempo yang dimainkan.
6. Silek Harimau Lalok
Satu lagi aliran silat khas Pariaman adalah Silek Harimau Lalok, yang berasal dari Desa Cubadak Air Utara, Kecamatan Pariaman Utara.
Dikenal dengan gerakan lincah dan penuh tenaga, silek ini meniru gaya gerakan harimau.
Bahkan perguruan silek aktif mencetak generasi baru agar warisan budaya tidak hilang ditelan zaman.
Latihan silat diadakan rutin, dan pertunjukannya sering tampil dalam kegiatan adat maupun festival budaya.
Baca Juga 5 Kesenian Tradisional Kabupaten Solok Selatan yang Hampir Punah
7. Rabab Piaman
Rabab Piaman adalah seni pertunjukan yang menggabungkan musik rabab (mirip biola namun dari batok kelapa) dengan cerita rakyat atau kaba.
Pemain rabab tidak hanya memainkan alat musik, tetapi juga bertindak sebagai penutur kisah, menyampaikan pesan moral dan sejarah lokal.
Kesenian ini sangat populer di Pariaman, terutama di malam hiburan nagari atau acara adat.
Rabab Piaman menjadi pengingat tentang pentingnya lisan sebagai media pewarisan nilai.

8. Indang Piaman
Indang Piaman adalah seni musik yang dimainkan dengan rapa’i—alat perkusi mirip rebana kecil.
Dalam pertunjukannya, pemain duduk bersaf membentuk barisan sambil menyanyikan syair-syair religius atau syair adat.
Irama indang bersifat dinamis, menggambarkan semangat spiritual sekaligus nilai-nilai sosial yang hidup di tengah masyarakat.
Kesenian ini masih aktif tampil dalam acara alek nagari, festival seni, dan kegiatan keagamaan.
9. Tari Piriang
Tari Piring atau Tari Piriang adalah tarian khas Minangkabau yang memukau lewat atraksi piring yang dibawa di kedua tangan penari.
Gerakan cepat, lincah, dan harmonis menjadi daya tarik utama tari yang amat populer juga di beberapa daerah di Sumatera Barat.
Di Pariaman, tari ini sering menjadi bagian dari acara pernikahan, penyambutan tamu kehormatan, hingga pertunjukan seni.
Selain sebagai hiburan, Tari Piriang juga mencerminkan filosofi kerja keras dan rasa syukur atas hasil panen.
Seni budaya Pariaman bukan sekadar hiburan atau pertunjukan visual semata, tetapi bagian dari identitas kehidupan masyarakatnya.
Menjelajahi Pariaman tanpa menyaksikan atau merasakan kesenian populer diatas tentu saja akan mengurangi cerita perjalanan kamu.
Editor: Nanda Bismar