Author: Simon Henry

Travelling to West Sumatra can be a truly rewarding and enriching experience, but it’s important to be mindful of local customs and traditions to ensure that your trip goes smoothly. Here are some dos and don’ts to keep in mind when visiting West Sumatra: DO: Research your destination: West Sumatra is a large and diverse region, with many different attractions and activities to choose from. It’s a good idea to research your destination in advance and make a list of the things you want to see and do while you’re there. This can help you make the most of your…

Read More

Kabupaten Padang Pariaman merupakan rumah bagi beberapa kolam alami yang sempurna untuk berendam yang segar. Kolam-kolam ini termasuk Lubuak Bonta, Tapian Puti, Lubuak Jambu, Tirta Alami, Lubuak Batu Palimauan, dan Air Terjun Nyarai. Setiap kolam ini memiliki fitur yang unik, seperti terletak di suatu surga tersembunyi atau memiliki air yang jernih dan bersih. Beberapa dari kolam ini terbuka bagi wisatawan, sedangkan yang lain hanya untuk warga setempat. Banyak dari kolam ini memiliki fasilitas dasar seperti parkir, tetapi beberapa tidak memiliki fasilitas apa pun. Disarankan bagi pengunjung untuk membawa makanan dan minumannya sendiri. Terlepas dari fasilitasnya, kolam alami ini menawarkan kesempatan…

Read More

Located in Pesisir Selatan District, West Sumatra, Cubadak Island is a stunning and peaceful getaway from the chaos of city life. The tranquil waters of the island, nestled in a bay, make it a perfect spot for diving and snorkeling. Visitors can marvel at the stunning underwater life and even record their own documentary about the island, just like a German tourist did. How To Get There To reach Cubadak Island, travelers can take a vehicle to Carocok Beach in Painan and then catch a speedboat to the island. Alternatively, they can take a sightseeing boat from Mandeh Port in…

Read More

Setiap bulan Insya Allah kita bakal bagi2 voucher gratis untuk follower setia mimin, khusus untuk UMKM Sumatera Barat (Tempat usaha yang memiliki follower dibawah 5,000). Bakal ada 5 pemenang yang masing2 mendapatkan voucher 100K. Setelah sukses di bulan Desember 2022, bulan Januari 2023 ini kami bekerja sama dengan @22shoescleaning_ yang beralamat di Jl. Lubuak Lintah No. 11 Kota Padang. Ketentuan ikut giveaway di Instagram kami: 1. Follow @sumbarxplorer dan @22shoescleaning_ 2. Like & Tag 3 teman kamu dipostingan ini 3. Bagikan postingan ini di story kamu Pemenang akan diumumkan pada tanggal 31 January 2023. Kamu juga bisa tag UMKM yang menurut kamu pantas untuk dinominasikan…

Read More

Sala Lauak adalah jenis makanan goreng yang berasal dari Pariaman, Sumatera Barat. Biasanya disajikan sebagai camilan sendiri atau sebagai pelengkap makanan dengan spesialitas Minangkabau lainnya seperti lontong sayur, soto, atau sate Pariaman. Sala Lauak memiliki rasa gurih dan kulit yang renyah di luar dengan bagian dalam yang lembut, dengan rasa ikan asin yang khas yang membuatnya cocok sebagai camilan atau pelengkap makanan berkuah. Biasanya berbentuk bulat, ukuran sebesar bola golf, dan berwarna kuning emas. Bahan utama dalam produksi Sala Lauak adalah tepung beras dan ikan, dengan bahan tambahan seperti rempah-rempah seperti cabai, kunyit, daun kunyit, bawang merah, dan garam. Baca…

Read More

Minuman kopi Kawa Daun adalah salah satu minuman yang populer di Sumatera Barat, Indonesia. Nama kawa daun berasal dari kata “qahwa” dalam bahasa Arab yang berarti kopi, yang kemudian diadopsi oleh masyarakat Sumatera Barat. Dengan makna minuman yang terbuat dari daun kopi yang diseduh. Selain terkenal di Sumatera Barat, minuman ini juga memiliki keunikan tersendiri dalam cara penikmatannya. Biasanya, minuman ini tidak dinikmati menggunakan gelas, melainkan menggunakan tempurung kelapa yang diberi tatakan bambu. Penggunaan tempurung kelapa sebagai alat untuk menikmati minuman ini merupakan ciri khas yang menjadi daya tarik tersendiri bagi minuman ini. Berikut enam tempat minum Kopi Kawa Daun…

Read More

Hai foodies! Kamu ingin mencoba makanan Jepang di Kota Padang? Kami memiliki beberapa rekomendasi restoran Jepang yang wajib kamu coba. Berikut adalah daftar restoran-restoran tersebut: 1. Kedai Mie Ramen Aotori Alamat: Jl. Batang Kampar No.3C, Rimbo Kaluang, Kec. Padang Barat Harga makanan: IDR 25K – 50K Jam buka: 08:30 – 21:00 Kedai Mie Ramen Aotori sudah meyajikan ramen kepada pecinta kuliner Jepang di Padang sejak lebih dari 10 tahun terakhir. Ramen adalah menu andalan nya, paling banyak digemari karena mie nya dimasak sendiri dan dijamin fresh. Selain ramen, Kedai Mie Ramen Aotori juga menyajikan makanan penutup berupa crème brulee and…

Read More

Gunung Padang is a hill located in the Padang Selatan District of West Sumatra. Its peak stands at approximately 80 meters above sea level and it is known for its stunning views and rich cultural history. The hill is a popular tourist destination and is easily accessible via the Siti Nurbaya Bridge. Upon arriving at the gate, visitors can purchase tickets and, if desired, hire a local guide to provide more information about the hill’s history and legends. The ascent to the top takes approximately 15-30 minutes and along the way, visitors may encounter remnants of Japanese occupation bunkers. At…

Read More

West Sumatra is a beautiful and culturally rich region located on the western coast of Sumatra, an island in Indonesia. If you’re planning a trip to West Sumatra, there are a few things you should know before you go. First, it’s important to understand the local culture and customs. West Sumatra is predominantly Muslim, so it’s important to dress modestly and respect local traditions. Women should cover their shoulders and knees, and it’s generally considered polite to remove your shoes before entering someone’s home or a place of worship. Second, it’s a good idea to learn a few basic phrases…

Read More

Jam Gadang, or the Clock Tower, is a iconic landmark located in the city of Bukittinggi in West Sumatra, Indonesia. It is a popular tourist attraction and a symbol of the city’s rich cultural heritage. The Clock Tower was built in 1926 by a local businessman named Tjong Yong Hian, who wanted to create a symbol of modernity and progress for the city. The tower is designed in the Dutch colonial style, with four clock faces that are each 4 meters in diameter. It stands at a height of 26 meters and is made of red brick and white stucco.…

Read More