Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu daerah agraris yang memiliki potensi sumber daya alam melimpah terutama di sektor pertanian dan perkebunan.
Berkat kondisi geografis yang subur, iklim tropis yang mendukung, serta ketersediaan lahan yang luas, daerah ini dikenal memiliki banyak komoditas unggulan.
Komoditas-komoditas tersebut tidak hanya menopang perekonomian lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah dan kesejahteraan petani.
1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit adalah komoditas utama dan paling dominan di Kabupaten Pasaman Barat, yang kemudian dikenal sebagai salah satu sentral produksi sawit terbesar di Sumatera Barat.
Ratusan ribu hektare lahan digunakan untuk perkebunan kelapa sawit, baik milik perusahaan besar maupun perkebunan rakyat.
Produksi tandan buah segar (TBS) digunakan untuk memasok ke berbagai pabrik kelapa sawit (PKS) yang tersebar di daerah Pasaman Barat.
Industri hilir seperti pengolahan minyak kelapa sawit mentah (CPO) juga telah tumbuh secara bertahap.
Kelapa sawit bukan hanya memberi kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi puluhan ribu masyarakat.

2. Jagung
Jagung merupakan komoditas strategis kedua setelah sawit di Pasaman Barat, yang juga tidak kalah besar dari sisi produksi.
Dengan luas tanam yang terus meningkat dari tahun ke tahun, jagung menjadi bahan utama untuk industri pakan ternak dan juga konsumsi lokal.
Beberapa daerah unggulan seperti Kecamatan Kinali, Luhak Nan Duo, dan Sasak menjadi wilayah sentra penghasil jagung.
Varietas jagung hibrida seperti Bisi dan Pioner banyak dibudidayakan oleh petani karena dapat menghasilkan hasil panen yang lebih tinggi.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian, aktif memberikan pelatihan budidaya modern, seperti pemberian pupuk bersubsidi hingga dukungan dalam akses pasar.
Bagian hilir, beberapa kelompok tani bahkan telah mengembangkan usaha pengeringan dan penggilingan jagung secara mandiri.
Hal ini menjadikan Pasaman Barat menjadi daerah penghasil jagung terbesar di Sumatera Barat dengan luas panen mencapai 43.885 hektare pada tahun 2024.
Jagung dari Pasaman Barat juga menyuplai kebutuhan jagung ke luar provinsi, seperti ke Riau dan Sumatera Utara, untuk industri peternakan ayam dan babi dalam skala besar.
3. Padi
Padi tetap menjadi komoditas utama dalam konteks ketahanan pangan lokal untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Walaupun tidak sebesar sentra padi di wilayah pantai timur Sumatera Barat, seperti Solok dan Tanah Datar, namun Pasaman Barat memiliki lahan persawahan yang cukup luas.
Beberapa lahan padi yang cukup luas tersebar di daerah dataran rendah seperti Kecamatan Luhak Nan Duo dan Kinali.
Dalam setahun, petani bisa melakukan panen dua kali hingga tiga kali, tergantung ketersediaan air dan kondisi cuaca.
Varietas padi unggul seperti IR64, Inpari, dan varietas lokal seperti ‘Sokan’ masih banyak digunakan hingga saat ini.
Salah satu jenis beras yang cukup populer yaitu Sokan Talu yang berasal dari daerah Talu menjadi andalan dan sering dicari masyarakat lokal.
Baca Juga Wisata Edukasi Susu dan Keju di Sumatera Barat
4. Pisang
Pisang merupakan salah satu buah tropis yang tumbuh subur di seluruh wilayah Pasaman Barat, terutama di Kecamatan Talamau dan Ranah Batahan.
Keunggulan pisang dari Pasaman Barat pada cita rasa yang manis, tekstur daging buah yang padat, dan tingkat ketahanan yang baik.
Beberapa kelompok tani telah menjalin kerja sama dengan koperasi dan pengepul yang memasok pisang ke kota-kota besar seperti Padang, Pekanbaru, dan Medan.
Pengolahan pisang juga menjadi aneka oleh-oleh seperti: keripik, sale, dan tepung pisang juga mulai dikembangkan oleh industri rumah tangga.
Sehingga memberi nilai tambah dan membuka peluang usaha baru, terutama bagi ibu rumah tangga di desa.

5. Alpukat
Alpukat merupakan komoditas hortikultura yang kian naik daun di Pasaman Barat.
Dataran tinggi di sekitar lereng Gunung Talamau memiliki iklim dan tanah yang sangat cocok untuk pertumbuhan alpukat, terutama alpukat mentega dan alpukat jumbo.
Petani di Kecamatan Talamau, yang dulunya lebih fokus ke kopi dan durian, kini banyak beralih menanam alpukat karena permintaan pasar yang terus meningkat.
Alpukat dari Pasaman Barat kini dipasarkan tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi juga ke Jakarta dan Batam.
Potensinya sebagai komoditas ekspor juga terbuka lebar jika dibarengi dengan peningkatan kualitas pasca panen dan sertifikasi keamanan pangan.
6. Nilam
Tidak banyak yang tahu bahwa Pasaman Barat ternyata juga menyimpan potensi besar dalam budidaya nilam, tanaman penghasil minyak atsiri yang bernilai tinggi di pasar ekspor.
Minyak nilam dari Indonesia, khususnya Sumatera, terkenal karena kadar patchouli alcohol-nya yang tinggi, menjadikannya komoditas penting dalam industri parfum dan kosmetik dunia.
Sentra nilam di Pasaman Barat terdapat di wilayah Nagari Rabi Jonggor dan sekitarnya dimana petani menanam nilam di sela-sela kebun yang tidak cocok untuk tanaman pangan.
Dalam kurun waktu 6 bulan, tanaman ini sudah bisa dipanen dan disuling untuk menghasilkan minyak nilam.
Walaupun volume produksinya masih terbatas, namun harga jual yang tinggi (mencapai Rp. 500.000 per kg) membuat banyak petani tertarik menanam nilam.
Komoditas unggulan Kabupaten Pasaman Barat mencerminkan kekayaan alam dan potensi ekonomi daerah yang luar biasa.
Mulai dari kelapa sawit sebagai tulang punggung perekonomian, hingga alpukat dan nilam yang mulai menunjukkan tajinya di pasar nasional bahkan internasional.
Dengan pengelolaan yang berkelanjutan dan inovasi yang terus berkembang, Pasaman Barat memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu sentra agribisnis terdepan di Indonesia.
Editor: Nanda Bismar