Pacu Jawi adalah salah satu tradisi unik yang berasal dari Sumatra Barat, tepatnya di kawasan Tanah Datar.
Kegiatan ini bukan hanya sekedar lomba adu cepat sapi, tetapi juga sebuah perayaan budaya yang sarat dengan nilai sejarah dan kekayaan lokal.
Berdasarkan informasi dari kalender event Sumatra Barat tahun 2024, pacu jawi akan berlangsung tanggal 13, 20, 27 Juli di Kabupaten Tanah Datar.
Oleh karen itu untuk mengenal tradisi pacu jawi lebih dalam, West Sumatra 360 akan mengulasnya secara lengkap sebagai referensi awal,
Sejarah Pacu Jawi
Pacu Jawi memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan kehidupan agraris orang Minangkabau.
Tidak ada informasi kapan pacu jawi ini pertama kali diadakan, awalnya sebagai bagian dari perayaan panen padi.
Pada masa lampau, masyarakat menggunakan sapi sebagai hewan pekerja untuk membajak sawah.
Setelah masa panen selesai, sapi-sapi tersebut diistirahatkan dan dilombakan dalam acara pacu jawi sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
Seiring berjalannya waktu, pacu jawi berkembang menjadi sebuah atraksi budaya yang menarik banyak wisatawan, domestik maupun mancanegara.
Kini, kegiatan ini sering diadakan dalam rangka festival budaya dan menjadi salah satu daya tarik utama pariwisata di Sumatra Barat.
Kegiatan Pacu Jawi
Kegiatan Pacu Jawi dilakukan di sawah yang baru saja dipanen dan masih berlumpur.
Lomba ini melibatkan sepasang sapi yang ditunggangi oleh seorang joki yang telah berpengalaman.
Joki tersebut berdiri di atas bajak kayu dan memegang tali kendali kedua sapi.
Setelah dilepas, sapi-sapi kemudian berlari secepat mungkin melalui lintasan sawah berlumpur sepanjang sekitar 100 meter.
Tidak seperti lomba pacu pada umumnya, pacu jawi tidak menentukan pemenang berdasarkan siapa yang paling cepat mencapai garis finish.
Sebaliknya, penilaian dilakukan berdasarkan keindahan dan kekompakan gerak sapi, serta keterampilan joki dalam mengendalikan sapi-sapi tersebut.
Selain lomba utama, acara pacu jawi juga sering disertai dengan berbagai kegiatan lain seperti pertunjukan seni tradisional, pasar rakyat, dan pameran produk lokal.
Semua rangkaian acara tentu saja menambah semarak dan kemeriahan pacu jawi, menjadikannya sebuah perayaan budaya yang lengkap.
Baca Juga Batu Angkek-Angkek, Batu Peramal dari Tanah Datar
Manfaat Pacu Jawi Bagi Masyarakat
Pacu Jawi memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat setempat, terutama yang berada di kawasan dekat dengan arena pacu.
Pertama, kegiatan ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial dan kekeluargaan antar warga setempat.
Dalam persiapan dan pelaksanaan acara, semua orang bekerja sama, mulai dari petani, pemilik sapi, hingga para pemuda setempat.
Kedua, acara ini menarik banyak pengunjung yang membawa dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
Para wisatawan yang datang biasanya akan membeli oleh-oleh, menikmati kuliner lokal, dan menginap di penginapan setempat.
Selain itu, pacu jawi juga berfungsi sebagai sarana pelestarian budaya yang telah dilestarikan secara turun temurun.
Tata Cara Pelaksanaan Pacu Jawi
Pelaksanaan Pacu Jawi memiliki tahapan-tahapan yang harus diikuti untuk memastikan acara berjalan dengan lancar dan aman.
Sebelum perlombaan dimulai, terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan.
Masyarakat setempat bergotong-royong membersihkan lokasi, memperlancar saluran air, meratakan lumpur sawah.
Kemudian membersihkan petak-petak sawah yang akan digunakan untuk perlombaan agar sawah siap ditanami kembali.
Tonton Video Pacu Jawi Disini
Pacu Jawi biasanya digelar sangat meriah, dengan jumlah sapi yang dilombakan mencapai 500 hingga 800 ekor.
Perlombaan ini dilakukan di sawah milik masyarakat setelah masa panen selesai.
Pada hari pelaksanaan, sapi-sapi yang akan berlomba dipasangkan dengan bajak kayu.
Acara pacu jawi biasanya berlangsung dari pukul 10.00 pagi hingga 17.00 sore hari.
Penilaian dilakukan berdasarkan beberapa kriteria, seperti keindahan gerak sapi, kekompakan langkah, dan keterampilan joki dalam mengendalikan sapi.
Selain itu, penonton juga berperan dalam memberikan dukungan dan semangat kepada para peserta.
Menariknya, Jawi atau sapi yang memenangkan lomba akan mengalami peningkatan harga jual hingga dua kali lipat.
Hal ini tentu saja dapat memberikan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya sekaligus mendapatkan pendapatan secara ekonomi.
Tidak hanya menjadi kalender event pariwisata Sumatra Barat, pacu jawi juga bisa digelar atas permintaan dari kelompok wisatawan yang ingin menyaksikan pacu jawi.
Biasanya warga setempat akan mematok tarif khusus untuk para wisatawan dengan permintaan khusus diluar dari jadwal reguler.
Editor: Nanda Bismar