Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    8 Benteng Bersejarah Penuh Nilai Budaya di Ranah Minang

    06/07/2025

    Jelajahi 5 Air Terjun Paling Memukau di Solok Selatan

    06/07/2025

    7 Fakta Unik Rumah Gadang Minangkabau

    05/07/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    West Sumatra 360
    Monday, July 7 Login
    • Home
      • About
      • Privacy Policy
      • UMKM
    • Culture
    • To Do
    • Food
    • Travel Tips
    West Sumatra 360
    Home»Wisata»Budaya»Si Muntu, Hiburan Tradisional dari Tanah Datar
    Budaya

    Si Muntu, Hiburan Tradisional dari Tanah Datar

    Oki SaputraBy Oki Saputra27/04/2023
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Jauh sebelum adanya badut pada era modern, masyarakat di Minangkabau telah akrab dengan sosok Si Muntu yang juga bertujuan untuk menghibur masyarakat pada hari perayaan tertentu.

    Jika badut atapun kesenian kostum modern menggunakan riasan dan kostum yang berwarna warni, pada sosok Si Muntu biasanya dikenakan kostum dengan bahan yang terbuat dari jerami atau ijuk dan tambahan beberapa aksesoris.

    Setelah semua kostum lengkap, Si Muntu akan berjalanan keliling kampung sembari diiringi musik tradisional untuk menghibur masyarakat setempat.

    Awal Munculnya Sosok Si Muntu

    Si Muntu atau cimuntu (orang buruk) adalah salah satu peninggalan sejarah yang awalnya berasal dari Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar.

    Sebelum akhirnya menyebar ke berbagai penjuru di Sumatera Barat seperti salah satunya daerah Koto Malintang.

    Konon dahulunya pada Kerajaan Pagaruyung menghadirkan sosok Si Muntu untuk meminta sumbangan dalam mengangkat kegiatan alek Nagari.

    Dengan mendatangi rumah masyarakat satu persatu diiringi alunan musik talempong.

    Menjadi hiburan yang digemari, Si Muntu sukses memainkan peran sambil bergoyang menunggu sumbangan dari pemilik rumah mengisi kantong yang mereka bawa.

    Pada saat itu Si Muntu sukses menjadi salah satu objek atau media hiburan sekaligus menghimpun dana untuk kegiatan yang ada di suatu Nagari.

    Tidak hanya menari dari rumah ke rumah, Si Muntu belakangan ini juga dihadirkan pada saat perayaan hari besar seperti hari raya Idul Fitri.

    Salah satunya di daerah Koto Kaciak, Kec. Tanjung Raya, dimana masyarakat sekitar akan dihibur dengan arak-arakan Si Muntu usai melaksanakan sholat hari raya Idul Fitri.

    Kehadiran Si Muntu juga kerap dipertontonkan pada beberapa tempat wisata yang ramai pengunjung, pada perayaan hari kemerdekaan hingga penyambutan tamu-tamu kehormatan.

    Selain menjadi ajang untuk menghimpun dana dari masyarakat, Si Muntu juga memiliki beberapa nilai filosofis seperti alat pencerminan angan-angan kolektif, sarana pendidikan bagi anak, sebagai alat pengawasan norma-norma hingga sebagai hiburan dan media kreativitas masyarakat setempat.

    Sosok Si Muntu

    Secara lebih spesifik sosok Si Muntu biasanya diperankan oleh lelaki dengan memakai kostum yang memanfaatkan tanaman sekitar yang ada, biasanya terbuat dari jerami, ijuk atau pelepah pisang hingga dedaunan lainnya.

    Beberapa orang menganggap bahwa karakter Si Muntu dengan kostum tersebut terlihat menyeramkan, namun hal tersebut adalah bagian dari kreativitas masyarakat setempat untuk membentuk kostum semenarik mungkin.

    Biasanya di bagian kepala menggunakan topeng yang bisa terbuat dari berbagai bahan alami seperti upiahpohon pinang atau bahan daur ulang lain seperti plastik atau kertas karton.

    Tradisi Mandoa, Menyatukan Budaya dan Agama di Minangkabau

    Lahirnya Tarian Si Muntu

    Sosok Si Muntu juga menjadi inspirasi lahirnya satu kesenian tari tradisional yang dikenal dengan tarian Si Muntu yang biasanya dimainkan di beberapa daerah seperti Padang, Pasaman, Agam, dan Tanah Datar.

    Biasanya tarian Si Muntu dibawakan oleh kaum perempuan lengkap dengan kostum khas Si Muntu yang terbuat dari jerami, ijuk maupun pelepah pisang.

    Selain dari sosok Si Muntu, tarian Si Muntu juga terinspirasi oleh perjuangan perang Paderi pada tahun 1830-an di Minangkabau.

    Tarian Si Muntu memiliki makna kamuflase dari serangan musuh pada saat perang Paderi, tentunya dengan kostum yang menyerupai kondisi alam sekitar.

    Si Muntu

    Nilai Luhur

    Dewasa ini, sosok Si Muntu tidak lagi populer dikalangan masyarakat Minangkabau atapun Sumatera Barat pada umumnya.

    Adanya kesenian baru dan sepinya peminat yang menyaksikan atraksi Si Muntu bisa menjadi penyebab redupnya kesenian ini.

    Walaupun begitu, masih terdapat sebagian kecil dari nagari di Sumatera Barat yang masih menghadirkan sosok Si Muntu sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat.

    Sebagai kesenian yang pernah eksis pada masanya, Si Muntu layak untuk tetap dilestarikan karena memberikan nilai makna yang luhur seperti mempererat tali persaudaraan, kebersamaan, gotong royong hingga menjaga kerukunan antar masyarakat di Minangkabau.

    Adanya pengetahuan mengenai sosok Si Muntu diharapkan menambah wawasan mengenai sejarah dan budaya Minangkabau yang beragam.

    Selain menjadi sarana hiburan masyarakat masa itu, Si Muntu juga erat kaitannya dengan perjuangan masyarakat Minang dalam menghadapi pendudukan pemerintahan Belanda.

    Semoga ulasan mengenai Si Muntu dapat menambah referensi budaya dan kesenian tradisional kamu ya, tunggu informasi menarik lainnya dari West Sumatra 360!

    Si Muntu Tanah Datar
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
    Oki Saputra
    • Website
    • Instagram

    Related Posts

    3 Alat Pertanian Tradisional Asal Sumatera Barat

    10/06/2025

    5 Kosakata Keseharian yang Identik dengan Orang Pariaman

    08/06/2025

    Mengenal 3 Gelar dan Penghargaan bagi Laki-Laki di Pariaman

    08/06/2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Top Posts

    8 Benteng Bersejarah Penuh Nilai Budaya di Ranah Minang

    06/07/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022

    5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

    04/12/2022

    6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

    05/12/2022

    Subscribe to Updates

    Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Check-out date

    Booking.com
    Most Popular

    8 Benteng Bersejarah Penuh Nilai Budaya di Ranah Minang

    06/07/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022
    Our Picks

    8 Benteng Bersejarah Penuh Nilai Budaya di Ranah Minang

    06/07/2025

    Jelajahi 5 Air Terjun Paling Memukau di Solok Selatan

    06/07/2025

    7 Fakta Unik Rumah Gadang Minangkabau

    05/07/2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Check-out date

    Booking.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • About
    • Privacy Policy
    • Our Team
    © 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?