Monument atau tugu biasanya dibangun untuk menandai dan mengingat bahwa adanya satu peristiwa penting pada masa lampau yang relevan dengan makna tugu tersebut.
Tugu biasanya juga dibangun di tempat yang tidak jauh dari peristiwa tersebut berlangsung atau persis berada di lokasi peristiwa terjadi.
Salah satu tugu yang cukup ikonik di Kota Padang yaitu Tugu Api Simpang Haru. Tugu yang mulai dibangun tahun 1990 dan selesai pada tahun 1992, ternyata dirancang oleh seorang arsitek lokal yaitu Izbeni Husman dan tentu saja tugu api bukan hanya sekedar bangunan biasa, tetapi terdapat beberapa cerita yang ada dibaliknya.
Yuk kita ketahui alasan dibalik adanya bangunan Tugu Api Simpang Haru,
Overview Tugu Api Simpang Haru
Tugu Api Simpang Haru terletak di lokasi persimpangan yang strategis di daerah Padang Timur.
Dengan bangunan yang tinggi dan meruncing ke atas menjadikan tugu tersebut kerap menjadi patokan lokasi sekitar oleh warga setempat.
Masyarakat setempat memiliki banyak nama untuk tugu tersebut yaitu Tugu Api dan Tugu Tigo Tungku Sajalin, namun nama resminya adalah Tugu Padang Area.
Secara ukuran, Tugu Padang Area memiliki ketinggian 64 meter dengan luas sekitar 12 meter.
Memiliki desain menyerupai api kecil berwarna emas pada bagian bawah lengkap dengan relief tokoh perjuangan pada setiap sisi dan puncak tugu menjulang dengan tiga lidah api berwarna putih bersih seperti nyala api yang menyala.
Pada masa pembangunanya, Tugu Padang Area karya Izbeni Usman menghabiskan anggaran sekitar 200 juta rupiah yang di dapatkan melalui sumbangan dari Direktur Bank BRI masa itu yaitu Kamardy Arief.
Tugu juga sempat mengalami pemugaran pada tahun 2016 dengan tambahan taman di sekeliling areal tugu, sehingga menambah kecantikan tugu tersebut.
Dibangunnya Tugu Padang Area tentu saja bukan tanpa sebab, banyak cerita dibalik pembangunan tugu ini.
Salah satunya adalah guna mengingat jasa para pahlawan revolusi masa itu dalam melawan pemerintahan belanda.
Bahkan persis di lokasi sekitar tugu terjadi peperangan yang dahsyat dalam rangka menahan gempuran tantara Belanda.
Beberapa rentetan peristiwa yang terjadi di sekitar areal tugu juga menjadi titik balik perjuangan lainnya di Kota Padang.
Peristiwa Padang Area
Peristiwa Padang Area disebut menjadi latar belakang yang kuat dibangunnya Tugu yang menandakan peristiwa sekaligus mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam perang.
Peristiwa tersebut adalah bentuk perlawanan masyarakat Kota Padang bersama dengan para pejuang revolusi dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Disebutkan bahwa sekitar tanggal 27 November 1945, para tantara sekutu dan KNIL memaksa masuk pekarangan sekolah teknik yang ada di Simpang Haru (sekarang SMK) pada saat jam pelajaran berlangsung.
Namun siswa dan guru melakukan protes atas tindakan tersebut hingga kontak fisik pun tidak dapat dihindarkan.
Adapun motor penggerak pertama kali adalah kepala sekolah teknik yang bernama Said Rassad, dengan aksi protesnya dia justru menjadi objek serangan tantara KNIL secara brutal.
Baca Juga Gunung Padang: Pesona Alam, Kisah Cinta, dan Jejak Sejarah yang Mengagumkan!
Akibatnya KNIL melakukan penggeledahan ke rumah-rumah warga sekitar Simpang Haru hingga ke daerah Banda Buek.
Kemudian menangkap ratusan pemuda lalu dijebloskan ke dalam penjara, tidak hanya itu, beberapa rumah warga juga dibakar hingga memakan korban jiwa.
Sejak saat itu tantara sekutu dan KNIL memberlakukan jam malam secara ketat dengan mengawasi gerak gerik masyarakat.
Atas peristiwa tersebut juga menjadikan amarah dan kebencian masyarakat sekitar pada tantara KNIL.
Peperangan lain juga terus berlanjut hingga tahun 1949, dimana terjadi perebutan markas TNI yang berada di Simpang Haru.
Tidak hanya dari kalangan tantara republik yang turun tangan, namun juga terdapat barisan yang bernama “harimau kuranji” dari kalangan masyarakat yang juga ikut bertempur mempertahankan markas TNI dari gempuran Belanda.
Karena peperangan yang tidak berhenti, di daerah tersebut juga pernah dibangun tugu Renviel untuk menandakan batas aman antara wilayah republik dan wilayah Belanda.
Demikian lah ulasan singkat mengenai sejarah Tugu Padang Area, sangat menarik bukan?
Semoga ulasan diatas dapat semakin menambah wawasan sejarah kamu ya, dan terus ikuti West Sumatra 360 untuk informasi menyeluruh tentang Sumatera Barat!