Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Kedai Kopi Ming Hoa, Bakmi Goreng dan Kopi Susu Autentik Meriah di Padang

    13/06/2025

    9 Situs dan Bangunan Cagar Budaya di Batusangkar

    13/06/2025

    5 Studio Photo di Kota Bukitinggi untuk Abadikan Moment Spesial

    12/06/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Facebook X (Twitter) Instagram
    West Sumatra 360
    Saturday, June 14 Login
    • Home
      • About
      • Privacy Policy
      • UMKM
    • Culture
    • To Do
    • Food
    • Travel Tips
    West Sumatra 360
    Home»Wisata»Budaya»Fakta Menarik Suku Jambak di Minangkabau
    Budaya

    Fakta Menarik Suku Jambak di Minangkabau

    Yoga PrasetyoBy Yoga Prasetyo30/05/2025
    Share Facebook Twitter Pinterest Copy Link LinkedIn Tumblr Email Telegram WhatsApp
    Fakta Menarik Suku Jambak di Minangkabau, Sejarah dan Mitos Hujan Saat Pesta
    Nanda Photo Studio Bukittinggi via Instagram nusantara_heritage1
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Suku Jambak merupakan salah satu bentuk kesukuan adat yang ada di masyarakat Sumatera Barat.

    Dalam masyarakat Minangkabau, suku menjadi salah satu identitas utama yang diwariskan secara turun-temurun dari garis ibu.

    Menariknya Suku Jambak memiliki kisah yang unik dan tak jarang memancing rasa penasaran, baik dari sisi sejarah, tradisi, hingga kepercayaan yang menyertainya.

    Satu hal yang kerap diperbincangkan di kalangan masyarakat adalah fenomena hujan yang sering turun saat anggota suku Jambak menggelar pesta pernikahan.

    Bagi masyarakat Minang, hal ini bukan sekadar kebetulan, tapi dipercaya berkaitan dengan sejarah spiritual dari nenek moyang di masa lampau.

    Tidak Berakar dari Suku Induk Minangkabau

    Dalam sejarah pembentukan masyarakat Minangkabau, dikenal dua suku besar yang dianggap sebagai suku induk, yaitu Koto Piliang dan Bodi Caniago.

    Keduanya diyakini sebagai cikal bakal seluruh suku yang ada di ranah Minang.

    Namun, berbeda halnya dengan Suku Jambak, Suku ini tidak memiliki garis keturunan langsung dari dua suku utama tersebut.

    Menurut berbagai riwayat dan cerita lisan di masyarakat, Suku Jambak merupakan suku yang datang dari luar Minangkabau, tepatnya dari Tanah Tiongkok.

    Mereka dikenal sebagai suku pengembara yang berpindah-pindah wilayah melalui sistem ekspansi budaya dan migrasi.

    Perjalanan panjang mereka akhirnya membawa sekelompok orang mendarat di kawasan Koto Tuo, yang dipercaya sebagai salah satu awal peradaban Minangkabau.

    Asal Usul dari Campa dan Pemimpin Perempuan

    Kelompok pengembara yang kemudian dikenal sebagai Suku Jambak ini disebut berasal dari suku Campa.

    Yaitu sebuah komunitas yang dulunya bermukim di kawasan Asia Tenggara, khususnya wilayah yang kini dikenal sebagai Vietnam dan Kamboja.

    Mereka datang dengan seorang tokoh penting yang sangat dihormati, yaitu Hera Mong Campa, seorang pemimpin perempuan yang konon dari kawasan Mongolia.

    300*250

    Hera Mong Campa diyakini memiliki kemampuan spiritual yang kuat dan berperan besar dalam membentuk identitas serta struktur sosial kelompok ini.

    Ia memimpin proses integrasi budaya antara para pendatang dengan penduduk lokal, hingga akhirnya suku ini memiliki tempat dan peran tersendiri di Minangkabau.

    Penyebaran Suku Jambak di Sumatera Barat

    Setelah menetap di Koto Tuo, pemekaran wilayah Suku Jambak dimulai dari Nagari Panampuang di Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam.

    Dari sana, mereka menyebar ke berbagai wilayah lain di Sumatera Barat dan sekitarnya.

    Saat ini, komunitas Jambak dapat ditemukan di Pasaman, Lubuak Aluang (Pariaman), Bangkinang (Riau), hingga Taluak Kuantan (Kuantan Singingi).

    Menariknya, masyarakat Jambak dikenal memiliki kebiasaan hidup berkelompok dengan sesama suku.

    Ketika membuka lahan baru (manaruko), mereka biasanya menamai wilayah tersebut dengan nama suku mereka, seperti Kampuang Jambak.

    Maka tidak heran, hampir di setiap kabupaten atau kota di Sumatera Barat terdapat nama kampung dengan nama “Jambak” di belakangnya.

    Baca Juga Fakta Unik Seputar Kemenyan di Minangkabau

    Turun Hujan di Setiap Pesta Pernikahan

    Salah satu kepercayaan yang melekat kuat pada Suku Jambak dan menjadi cerita turun-temurun adalah hujan yang kerap turun saat mereka menggelar pesta.

    Baik itu pesta pernikahan, syukuran, atau acara adat lainnya, hujan hampir selalu menyertai meski cuaca sebelumnya terlihat cerah.

    Masyarakat percaya bahwa ini bukanlah hal kebetulan, melainkan akibat dari sumpah leluhur mereka, Hera Mong Campa.

    Dalam sebuah cerita lisan, disebutkan bahwa pada masa lalu terjadi musim kemarau panjang yang melanda daerah tempat suku ini bermukim.

    Saat itu, Hera Mong Campa mengangkat tangan dan memohon kepada Tuhan agar diturunkan hujan, karena mereka hendak mengadakan pesta besar.

    Doa itu kemudian diyakini terwujud dengan turunnya hujan tepat pada hari pesta.

    Sejak saat itu, muncul kepercayaan bahwa setiap kali suku Jambak mengadakan perayaan, alam akan ikut “berpesta” melalui turunnya hujan.

    Hal ini juga diyakini sebagai tanda berkah dan pengingat akan sumpah leluhur mereka yang penuh makna spiritual.

    Kepercayaan tentang hujan di pesta mungkin terdengar mistis, tapi kepercayaan tersebut telah memperkaya kehidupan tradisi di tanah Minang.

    Tidak hanya menjadi cerita rakyat, tapi juga pengikat emosi dan sejarah yang diwariskan lintas generasi.

    Editor: Nanda Bismar
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram LinkedIn Copy Link
    Yoga Prasetyo
    • Website
    • Instagram

    Related Posts

    9 Situs dan Bangunan Cagar Budaya di Batusangkar

    13/06/2025

    7 Peralatan Memasak Tradisional di Sumatera Barat yang Eksis Hingga Sekarang

    12/06/2025

    Pura Jagatnatha: Satu-Satunya Pura Hindu di Sumatera Barat

    11/06/2025
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Top Posts

    Kedai Kopi Ming Hoa, Bakmi Goreng dan Kopi Susu Autentik Meriah di Padang

    13/06/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022

    5 Kebun Satwa di Sumatera Barat yang Wajib Kamu Kunjungi

    04/12/2022

    6 Cafe Dengan Pemandangan Samudera Hindia di Kota Padang

    05/12/2022

    Subscribe to Updates

    Get the latest tech news from FooBar about tech, design and biz.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Fri 13 Jun 2025

    Check-out date

    Sat 14 Jun 2025
    Booking.com
    Most Popular

    Kedai Kopi Ming Hoa, Bakmi Goreng dan Kopi Susu Autentik Meriah di Padang

    13/06/2025

    Danau Maninjau Pacu Biduak Open Race 2022

    01/12/2022

    5 Things To Do in Mentawai Islands

    03/12/2022
    Our Picks

    Kedai Kopi Ming Hoa, Bakmi Goreng dan Kopi Susu Autentik Meriah di Padang

    13/06/2025

    9 Situs dan Bangunan Cagar Budaya di Batusangkar

    13/06/2025

    5 Studio Photo di Kota Bukitinggi untuk Abadikan Moment Spesial

    12/06/2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    Search hotels and more...

    Destination

    Check-in date

    Fri 13 Jun 2025

    Check-out date

    Sat 14 Jun 2025
    Booking.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • About
    • Privacy Policy
    • Our Team
    © 2025 WestSumatra360.com. Designed by Hendri Simon.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Sign In or Register

    Welcome Back!

    Login to your account below.

    Lost password?