Author: Novi Fani Rovika

Kota Padang bukan hanya tentang pelabuhan yang sibuk, kota tua dan pasar tradisonal, atau tentang rumah gadang dan kawasan pesisirnya yang memikat. Ditengah arus modernitas yang tak luput melanda kota Padang, terdapat fragmen-fragmen batu dan logam terlupakan, justru jadi penjaga memori kolektif. Pembentuk kota pada masa lampau, salah satunya adalah monumen-monumen yang didirikan untuk mengingat peristiwa, tokoh, dan janji yang menentukan masa lalu kota ini. Adapun tiga monumen yang masih berdiri kokoh yaitu, Tugu Padang Area (sering disebut Tugu Bara Api), Monumen Bagindo Aziz Chan (Tugu Simpang Tinju), dan Tugu Linggar Jati (Tabing). Ketiga monumen tersebut bukan sekadar landmark kota,…

Read More

Harimau bagi orang Minangkabau, merupakan simbol kekuatan, penjaga moral dan bagian dari kosmologi budaya yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya. Namun, ditengah ancaman kepunahan dan rusaknya habitat alami, jejak harimau yang kerap muncul dan dijumpai warga, justru dianggap sebuah ancaman yang menakutkan. Harimau di Minangkabau tidak lagi abadi dalam cerita rakyat, mitos, hingga pantangan adat. Disaat keberadaan harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) semakin langka, kesadaran kolektif tentang konservasi pelestarian harimau Sumatera di Sumatera Barat, turut melemah. Padahal, antara budaya dan konservasi mestinya tidak bisa dipisahkan, sebagaimana filosofi dalam budaya Minangkabau yang menyatakan bahwa “Alam Takambang Jadi Guru”. Dimana…

Read More

Benteng – benteng yang ada di Sumatera Barat jelas menyimpan atau setidaknya menjadi saksi sejarah masa lampau yang kini menjadi salah satu objek wisata yang populer. Dibalik reruntuhan bangunan – bangunan tersebut, seolah menjadi saksi bisu dalam perjalanan sejarah pada masanya. Mulai dari sisa pertahanan kolonial, hingga basis perjuangan tokoh lokal yang menyimpan kisah masa lalu mengagumkan, benteng – benteng tersebut tersebar dari pesisir hingga pedalaman. Berlokasi di titik-titik strategis, keberadaan sebuah benteng seolah menjadi saksi bisu perlawanan masyarakat lokal Minangkabau terhadap penjajah. Baik Belanda, Portugis, maupun Jepang, dimana saat ini banyak dari benteng tersebut dijadikan sebagai objek wisata sejarah…

Read More

Situs dan Bangunan Cagar Budaya yang ada di Batusangkar menjadi bukti eksisnya budaya Minangkabau sejak dahulu kala di kawasan ini. Terutama sisa kejayaan Pagaruyung yang masih terpelihara dalam bentuk situs-situs sejarah dan bangunan kuno yang kini ditetapkan sebagai Cagar Budaya. Seperti masjid tua yang ikonik hingga sisa benteng kolonial dan istana kerajaan, Batusangkar seakan menjadi museum terbuka yang mengisahkan kejayaan masa lalu Minangkabau. Berikut adalah beberapa situs dan bangunan bersejarah yang menjadi warisan budaya tak ternilai yang dapat dijumpai di Kota Batusangkar. 1. Masjid Raya Lima Kaum Masjid Raya Lima Kaum merupakan salah satu masjid tertua di Minangkabau yang dibangun…

Read More

Pura Jagatnatha menjadi satu-satunya tempat ibadah umat Hindu di Padang, ditengah dominasi budaya dan religiusitas Islam di Sumatera Barat Berdirinya sebuah tempat suci yang tenang dan agung sebagai simbol keteguhan dan toleransi di tanah Minangkabau. Tersembunyi di dalam Komplek TNI AU Sutan Sjahrir, Parupuk Tabing, pura ini menjadi saksi bisu perjuangan panjang minoritas Hindu Sumatera Barat untuk mendapatkan ruang ibadah. Pura ini mungkin tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas, namun bagi umat Hindu di Sumatera Barat Pura Jagatnatha menjadi simbol keteguhan iman dan toleransi yang nyata. Sebagai satu-satunya pura Hindu di provinsi ini, Pura Jagatnatha bukan hanya sebagai tempat ibadah,…

Read More

Jorong Sitingkai, sebuah nagari kecil di Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, hari raya kurban tidak hanya tentang ritual ibadah dan distribusi daging kurban. Ternyata, menyimpan sebuah tradisi unik yang sarat nilai kebersamaan, kearifan lokal, dan semangat gotong royong yang disebut dengan “Manampuang Dagiang”. Tradisi ini tidak hanya sekadar praktik membagikan daging saja, melainkan sebuah upacara adat yang sarat dengan makna dan filosofi. Melalui tulisan berikut, West Sumatra 360 akan mengulas makna dari tradisi manampuang dagiang Jorong Sitingkai. Mulai dari sejarah, tata laksana, simbolisme budaya, hingga bagaimana masyarakat Sitingkai berupaya menjaga tradisi ini tetap hidup ditengah arus modernisasi. Makna “Manampuang…

Read More

Pacu Kuda di Sumatera Barat mulanya menjadi tradisi yang sarat dengan nilai-nilai budaya Minangkabau, namun siapa sangka kini telah menembus pentas nasional. Balapan adu cepat kuda yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat sejak akhir abad ke-19. Berawal sebagai hiburan rakyat dan tradisi budaya, pacu kuda berkembang menjadi olahraga profesional dan menjadi bagian dari kalender resmi Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI). Dibalik gemuruh derap kaki kuda dan sorak sorai penonton, Pacu Kuda menyimpan sejarah panjang, kebanggaan lokal, dan dinamika sosial yang merefleksikan semangat kompetisi dan gotong royong. Melalui tulisan ini, tim West Sumatra 360 akan…

Read More

Sumatera Barat tidak hanya kaya akan budaya dan sejarah, tetapi juga rumah bagi kawasan lindung yang menyimpan kekayaan biodiversitas. Dibalik hijaunya hutan dan sejuknya udara, tersembunyi kawasan-kawasan konservasi yang menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati langka dan lanskap yang memukau. Kekayaan alam luar biasa ini, membentang dari pesisir hingga pegunungan, dari hutan hujan tropis yang memesona di dataran tinggi, hingga hutan dataran rendah yang lembab dan asam. Selain itu, tempat-tempat ini juga menyuguhkan pesona alam yang mampu memikat siapa saja yang mengunjunginya. Berikut 7 kawasan konservasi paling menakjubkan di Sumatera Barat, surga hijau yang wajib dikenali, dijaga, dilestarikan dan menarik untuk…

Read More

Spesies satwa liar di belantara hutan Sumatera Barat menyimpan banyak cerita, mereka biasanya hidup dibalik pegunungan Bukit Barisan, lembah-lembah yang dramatis dan hutan rimbun lainnya. Namun sangat disayangkan, beberapa spesies diantaranya justru berada diambang kepunahan dan saat ini tengah berjuang melawan berbagai gangguan dari luar habitat mereka. Beberapa di antaranya adalah spesies endemik, langka, dan bahkan tak banyak orang pernah melihatnya langsung. Satwa-satwa seperti Harimau Sumatera, Tapir, Beruang Madu, Owa Siamang, Kucing Emas, Rangkong, Owa Ungko, Kuau Raja, hingga Macan Dahan. Semua spesies diatas hidup dalam tekanan yang besar akibat perusakan habitat, perburuan, dan konflik dengan manusia. Mari kita kenal…

Read More

Kerajaan Malayu Dharmasraya merupakan salah satu kerajaan kuno yang pernah berjaya di Pulau Sumatera pada abad ke-13. Lokasinya diperkirakan berada di sepanjang aliran Sungai Batanghari, yang kini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. Berdiri sekitar abad ke-11 hingga abad ke-14 Masehi, kerajaan ini menjadi penerus kekuasaan Malayu setelah kemunduran Kerajaan Sriwijaya. Sekaligus menjadi penghubung penting dalam jalur perdagangan dan penyebaran budaya di Nusantara. Kemunduran Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-11 terjadi akibat adannya serangan dari Kerajaan Colamandala (Chola) dari India Selatan. Sekaligus membuka jalan bagi bangkitnya kekuatan-kekuatan lokal di Sumatera, salah satu kekuatan itu adalah Kerajaan Malayu Dharmasraya.…

Read More